JAKARTA - Kementerian Agama melepas sebanyak 419 orang untuk melaksanakan ibadah umroh ketanah suci Arab Saudi.
"Ratusan umat Muslim menjadi yang pertama kali setelah beberapa tahun terakhir Indonesia tidak mengirimkan jamaah akibat pandemi Covid-19."
"Semoga Allah subhanahu wa ta'ala meridhoi kita untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah umroh, serta bangsa dan negara," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief dirilis Republika.co.id, Sabtu (8/1).
Ia mengatakan, rencana awal pemberangkatan umroh sudah ditetapkan pada Desember 2021 lalu. Namun, Kemenag masih menahan dan membatalkan rencana tersebut dengan melihat kondisi pandemi Covid-19 pada akhir tahun.
"Kini, Indonesia telah mengirimkan jamaahnya."
Ia berpesan agar para jamaah mematuhi aturan pencegahan penularan Covid-19 baik di Tanah Air maupun Arab Saudi.
"Jaga kepercayaan Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Tunjukkan bahwa jamaah umroh Indonesia patuh pada aturan, khususnya patuh pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Ingatlah, pandemi COVID-19 belum berakhir," kata dia.
Sesuai arahan Menag, pihaknya tengah memfinalisasi peraturan tentang penyelenggaraan umroh di masa pandemi, termasuk yang terkait integrasi sistem dengan pemerintah Arab Saudi. Hal ini dilakukan untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan perlindungan jamaah.
"Proses verifikasi sertifikasi vaksin, tes kesehatan, karantina, dan screening kesehatan dilaksanakan secara mudah, cepat, valid, akurat, serta menjamin kepatuhan persyaratan yang telah ditentukan oleh kedua negara, Indonesia dan Arab Saudi," katanya.
Menurutnya, persiapan penyelenggaraan melibatkan Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian er, Satgas Covid-19, Otoritas Bandara, serta BNPB. Ia menyampaikan terima kasih kepada Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia atas dukungannya terhadap penyelenggaraan ibadah umroh kali ini, termasuk kepada kementerian/lembaga yang turut berpikir dan bekerja untuk suksesnya pemberangkatan jamaah umroh.
"Kami menitipkan jamaah umroh Indonesia untuk mendapatkan pelayanan terbaik sebagai tamu Allah, saudara sesama muslim dan pengunjung dua Tanah Suci," kata Hilman Latief.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar meminta Kementerian Agama (Kemenag) memperhatikan kasus Covid-19 dan omicron di berbagai negara sehingga adanya persiapan yang matang jelang pembukaan ibadah umroh pada 8 Januari. "Tentu persiapan kan sudah harus dimatangkan, sambil menyiapkan sistem protokol kesehatan yang baik, baik saat umroh maupun sebelum keberangkatan dan pasca keberangkatan," ujar Muhaimin di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat 7 Januari 2022.
Usai ibadah umroh, ia meminta para jamaah dikarantina di asrama haji untuk menekan biaya. Sebab, karantina di hotel tentunya akan lebih mahal dan memberatkan para jamaah yang pulang ke Indonesia.
"Jamaah bisa menggunakan asrama haji yang ada di mana-mana, itu lebih murah. Selama itu bisa menjadi salah satu cara murah ya di samping, cari cara cara lain lagi yang memungkinkan, jamaah sehat aman selamat," ujar ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. (*)
Tags : ibadah umroh, umroh perdana, umroh di masa pandemi, jamaah umroh indonesia, kemenag, hilman latief,