Agama   2025/07/23 11:14 WIB

Kemenko PMK Perkuat Koordinasi Agar Gen-Z Bisa Cinta Alquran

Kemenko PMK Perkuat Koordinasi Agar Gen-Z Bisa Cinta Alquran

Seleksi tilawatil Quran tumbuhkan cinta gen-Z pada kitab suci.

JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus memperkuat koordinasi lintas sektor dalam rangka menyukseskan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) Nasional XXVIII tahun 2025 sekaligus menumbuhkan kecintaan generasi Z pada kitab suci.

Deputi Bidang Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kemenko PMK Warsito, dalam keterangannya di Jakarta Kamis mengatakan, pihaknya memastikan kesiapan teknis seluruh pihak menjelang pelaksanaan STQH Nasional yang akan digelar pada 9–19 Oktober 2025 di Kendari, Sulawesi Tenggara.

"STQH Nasional bukan hanya ajang kompetisi, melainkan juga momentum strategis untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap kitab suci, sekaligus membentuk pribadi yang berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan," ujar Warsito.

Ia mengemukakan, keberhasilan penyelenggaraan STQH harus memenuhi lima parameter utama, yaitu sukses penyelenggaraan, sukses administrasi, sukses prestasi, sukses pembukaan dan penutupan, serta sukses dampak positif bagi masyarakat, termasuk dalam pemberdayaan ekonomi lokal.

Guna mendukung kelancaran acara, Kementerian Agama juga telah menyiapkan dewan hakim, maqra’ (soal-soal) peserta, dan panitera.

Sementara itu, dukungan Kementerian Perhubungan difokuskan pada penyediaan transportasi, termasuk potensi penambahan penerbangan untuk mobilitas peserta dan tamu.

Kementerian Komunikasi dan Digital juga tengah memfinalisasi dukungan teknologi informasi dan publikasi, mencakup siaran langsung, videotron, serta strategi komunikasi di tingkat pusat dan daerah.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai aspek penunjang acara, mulai dari akomodasi, transportasi, keamanan, hingga fasilitas umum lainnya untuk mendukung kelancaran seluruh rangkaian kegiatan.

"Persiapan ini mencerminkan komitmen Sulawesi Tenggara memberikan pengalaman terbaik bagi para peserta, ofisial, dan tamu yang datang dari seluruh penjuru Indonesia. Kami sangat antusias dan merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan untuk menjadi tuan rumah STQH Nasional ke-28 ini," tutur Asrun.

Ia juga menambahkan, seluruh pemangku kepentingan di daerah telah dilibatkan secara aktif dalam rangka memastikan Sulawesi Tenggara menjadi tuan rumah yang sukses dan siap menyambut kehadiran sekitar 4.000 tamu undangan.

Ia berharap STQH dapat menjadi syiar Islam yang berdampak besar bagi pembentukan generasi Qur’ani di Indonesia.

Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama, Ahmad Zayadi, menilai bahwa STQH XXVIII menjadi momentum penting, baik bagi provinsi maupun secara nasional.

Menurutnya, ini adalah tahun pertama bagi Presiden dan Gubernur untuk memperkuat kepercayaan publik melalui kegiatan keagamaan berskala nasional. 

“Regulasi terkait event STQH telah diselesaikan, dan infrastruktur akademik seperti persiapan maqra’ serta peralatan lainnya sedang dalam proses. Pendaftaran peserta sudah selesai dilakukan, dan saat ini sedang dalam tahap verifikasi, dilanjutkan dengan validasi bersama Dukcapil," ujar dia.

Ia juga menekankan bahwa kegiatan keagamaan seperti STQH berpotensi besar menggerakkan ekonomi daerah melalui sektor riil.

Alquran lebih tinggi daripada kalam lainnya. Membaca, mengamalkan, dan mengajarkan Alquran itu lebih utama daripada segalanya. 

Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Ali bin Thalib, bahwa barangsiapa yang mempelajari Alquran maka ia telah menyimpan ilmu kenabian dalam kepalanya.

Sahal Tusturi mengatakan, "Tanda tanda cinta kepada Allah SWT adalah tertanamnya rasa cinta terhadap Alquran di dalam hati."

Diterangkan dalam Syarah Al-Ihya bahwa di antara golongan orang yang mendapat naungan Arsy Ilahi ketika hari kiamat yang penuh ketakutan adalah orang yang mengajarkan Alquran kepada anak-anak dan orang yang mempelajari Alquran ketika anak-anak dan selalu membaca hingga masa tuanya.

عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

Dari Utsman bin Affan, Baginda Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya." (HR Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, dari Kitab At-Targhib). 

Syekh Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi, dalam kitabnya Fadhilah Amal menjelaskan tentang faedah hadits tersebut, dalam sebagian besar kitab, kata dia, hadits ini diriwayatkan dengan menggunakan huruf (waw artinya dan) sebagaimana terjemah di atas.

Maka keutamaan yang disebutkan menurut terjemah di atas diperuntukkan bagi orang yang belajar Alquran "dan" selepas itu mengajarkannya kepada orang lain. Namun, dalam beberapa kitab lainnya ada yang diriwayatkan dengan menggunakan huruf (aw maknanya atau).

Sehingga apabila diterjemahkan akan memiliki arti, "yang terbaik adalah yang belajar Alquran atau yang mengerjakan Alquran." Masing-masing dari keduanya memiliki kebaikan dan keutamaan tersendiri.

Alquran, kata, Muhammad Zakariyya merupakan inti agama. Menjaga dan menyebarkannya berarti menegakkan agama, Sehingga sangat jelas keutamaan mempelajari dan mengajarkannya meskipun bentuknya berbeda-beda.

Derajat yang paling sempurna dalam mempelajari maksud dan kandungannya.

"Derajat yang terendah adalah hanya mempelajari bacaannya saja," katanya. (*) 

Tags : cinta alquran, literasi alquran, belajar alquran, stqh, seleksi alquran,