Internasional   2024/08/05 8:20 WIB

Kemlu Keluarkan Imbauan Khusus Bagi WNI yang Berada di Israel, Iran dan Lebanon untuk Tidak Mengunjunginya

Kemlu Keluarkan Imbauan Khusus Bagi WNI yang Berada di Israel, Iran dan Lebanon untuk Tidak Mengunjunginya
Situasi Timur Tengah semakin membara, WNI diminta tak mengunjungi Israel, Iran dan Lebanon.

INTERNASIONAL - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengeluarkan imbauan khusus bagi warga negara Indonesia yang berada di Lebanon, yakni diminta meninggalkan negara tersebut.

Imbauan ini menyikapi situasi di Timur Tengah yang memanas, terutama di Lebanon, Israel dan Iran.

"Khusus bagi WNI di wilayah Lebanon diimbau untuk dapat segera meninggalkan wilayah Lebanon," tulis Kemlu di pernyataan resminya, Minggu (4/8).

Kemlu juga mengimbau WNI tak mengunjungi Lebanon, Israel dan Iran untuk sementara waktu hingga kondisi keamanan membaik.

WNI yang kini berada di tiga negara tersebut diminta meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti langkah-langkah kontigensi yang diarahkan perwakilan Indonesia.

Situasi keamanan di Timur Tengah kini memperihatinkan usai ketegangan di antara Israel, Iran dan Lebanon memuncak.

Pekan lalu Israel menyerang ke Beirut dan menewaskan komandan Hizbullah. Hizbullah membalas dengan meluncurkan 60 roket ke Israel utara.

Aksi terbaru Israel menyerang pembangkit listrik Lebanon di kota Taybeh menggunakan drone pada hari ini.

Lebanon dan Iran menuduh Israel pelaku serangan pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.

Haniyeh terbunuh di Teheran pada 31 Juli saat mengunjungi Iran untuk menghadiri pelantikan presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian.

Garda Revolusi Iran menyatakan Haniyeh tewas karena serangan proyektil jarak pendek dengan hulu ledak 7 kg.

Hal ini menyangkal pemberitaan The New York Times sebelumnya yang menyebut Haniyeh tewas karena bom yang sudah ditanam di tempat tinggalnya dua bulan sebelum insiden.

Bagi WNI yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi Hotline:

1. KBRI Beirut: +961 7 0817 310
2. KBRI Tehran: +989 0 2466 8889
3. KBRI Amman: +962 7 7915 0407
4. Direktorat Pelindungan WNI: +62 812 9007 0027

Kemlu juga meminta warga negara Indonesia (WNI) tak melakukan kunjungan ke Iran, Israel dan Lebanon menyusul situasi yang memanas di Timur Tengah.

Kemlu menyampaikan imbauan itu dalam rilis yang diunggah di situs resminya pada Minggu (4/8).

"Mencermati perkembangan kawasan Timur Tengah akhir-akhir ini, demi keselamatan dan keamanan, kami mengimbau kepada Warga Negara Indonesia (WNI) untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke Lebanon, Iran dan Israel, sampai kondisi keamanan membaik," demikian menurut Kemlu.

Kemlu juga mengimbau para WNI yang sedang berada di wilayah tersebut terus meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti langkah-langkah kontingensi yang diarahkan perwakilan RI.

Catatan khusus untuk WNI di Lebanon, Kemlu mengimbau secepatnya meninggalkan wilayah itu.

"Khusus bagi WNI di wilayah Lebanon diimbau untuk dapat segera meninggalkan wilayah Lebanon," lanjut Kemlu.

Timur Tengah membara usai Israel melancarkan serangan ke Beirut dan menewaskan komandan top Hizbullah pada pekan lalu.

Hizbullah lantas membalas serangan dengan mengirim sekitar 60 roket ke Israel utara.

Kemudian Israel menyerang pembangkit listrik Lebanon di Kota Taybeh menggunakan drone pada hari ini.

Timur Tengah juga memanas setelah Iran dan proksinya termasuk Hizbullah mengancam akan menghukum Israel yang dituduh menjadi dalang kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Haniyeh tewas di wisma kenegaraan di Teheran, Iran pada 31 Juli. Dia berkunjung ke negara ini untuk menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.

Hasil penyelidikan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengungkap Haniyeh tewas karena serangan proyektil jarak pendek berisi hulu ledak sekitar 7 kg dari luar tempat menginap.
Sementara itu media yang berbasis di Amerika Serikat, New York Times (NYT), merilis laporan yang menyebut Haniyeh tewas karena bom.

Bom tersebut, menurut laporan NYT, telah ditanam di dekat kediaman Haniyeh dua bulan sebelum insiden pembunuhan.

Para pengamat meyakini kematian Haniyeh akan memicu serangan baru entah dari Iran atau proksi mereka ke Israel.

Kematian pemimpin Hamas ini juga mempersulit gencatan senjata yang sedang diupayakan untuk menghentikan agresi Israel di Gaza. Haniyeh merupakan salah satu delegasi dari pihak Hamas dalam negosiasi gencatan senjata. (*)

Tags : kementrian luar negeri, kemlu, imbauan khusus untuk WNI, israel, iran dan lebanon, WNI tidak kunjungi israel, iran dan lebanon,