Internasional   2020/10/01 16:25 WIB

Kemungkinan Perangkat Jet Dibuat, Agar Tenaga Kesehatan bisa 'Selamatkan Nyawa’

Kemungkinan Perangkat Jet Dibuat, Agar Tenaga Kesehatan bisa 'Selamatkan Nyawa’
Menggunakan perangkat jet, seorang tenaga kesehatan bisa "terbang" ke puncak gunung dalam 90 detik.

INTERNASIONAL - Sebuah perangkat jet yang dirancang agar tenaga kesehatan bisa terbang menghampiri pasien telah diuji coba sebuah lembaga amal di Inggris. Andy Mawson, direktur operasional Great North Air Ambulance Service (GNAAS) yang pertama kali memunculkan gagasan tersebut, mengatakan "luar biasa" saat melihat uji coba berlangsung mulus.

Melalui uji coba tersebut, menurutnya, seorang tenaga kesehatan bisa "terbang" ke puncak gunung dalam 90 detik. Hal ini tentu dapat menghemat waktu ketimbang berjalan kaki selama 30 menit menuju lokasi yang sama. "Ada puluhan pasien setiap bulan di kawasan pegunungan ini. Kami bisa melihat kebutuhannya. Yang kami tidak tahu secara pasti adalah bagaimana alat ini bisa berfungsi dalam kenyataan. "Nah, kami telah melihatnya dan, jujur, luar biasa," papar Mawson dirilis BBC News.

Ditambahkannya, uji coba tersebut menunjukkan potensi pemakaian perangkat jet untuk melakoni layanan kritis. Pengetesan perangkat jet terlaksana setelah GNAAS dan Gravity Industries melakukan pembicaraan selama setahun. Menurutnya, perangkat jet tersebut punya dua mesin mini pada masing-masing lengan, dan satu mesin lainnya pada bagian punggung sehingga tenaga kesehatan bisa mengendalikan pergerakan hanya dengan menggerakkan tangan. "Keuntungan terbesarnya adalah kecepatan," kata Mawson.

"Jika ide ini berhasil, tenaga kesehatan akan dilengkapi alat medis, dengan obat pereda nyeri bagi pelancong yang mungkin mengalami patah tulang serta alat pemacu jantung bagi mereka yang mungkin mengalami serangan jantung.

"Dengan jet pack, perjalanan menjangkau pasien yang tadinya memerlukan satu jam mungkin hanya memerlukan beberapa menit, dan itu bisa jadi pembeda antara hidup dan mati."

Rolls-Royce kembangkan proyek ‘taksi terbang’

Sebelumnya, Rolls-Royce, yang lazim dikenal sebagai pabrik mesin pesawat dan mobil juga menyatakan tengah merancang sebuah sistem pendorong demi terciptanya taksi terbang yang dapat mengangkasa pada awal dekade mendatang. Perusahaan asal Inggris itu mengaku sudah menyusun rencana pembuatan "kendaraan elektrik yang lepas landas dan mendarat vertikal" (EVTOL).

Proyek mobil terbang yang sedang digarap Rolls-Royce.

Menurut rencana itu, 'mobil terbang' tersebut dapat menampung lima orang dan melaju dengan kecepatan 402 kilometer per jam sejauh 800 kilometer. "Kami berada pada posisi yang baik untuk memainkan peranan utama dalam perkembangan mobilitas udara pribadi dan akan mencari kerja sama dengan berbagai mitra," kata Rob Watson, kepala divisi kendaraan elektrik Rolls-Royce, menjelang Pertunjukan Dirgantara Farnborough pada pekan ini. 

Pihak Rolls-Royce mengungkap bahwa EVTOL rancangan mereka awalnya menggunakan teknologi turbin gas demi menghasilkan listrik untuk memberi tenaga pada enam mesin pendorong minim bising. Sayap kendaraan ini bisa berotasi 90 derajat sehingga dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal di bandara maupun landasan helikopter. "Kami meyakini bahwa pekerjaan yang kami lakukan untuk mengembangkan kemampuan pendorong listrik hibrida, dapat membuat model ini tersedia pada awal hingga pertengahan 2020-an, asalkan model komersial yang layak untuk perkenalannya bisa diciptakan," sebut perusahaan itu.

Rolls-Royce juga mengaku sedang mencari pabrikan kerangka dan mitra untuk menyediakan aspek-aspek dalam sistem kelistrikan. Mobil terbang sejatinya merupakan konsep yang sudah dirancang selama beberapa tahun terakhir oleh berbagai perusahaan, termasuk Airbus, Uber, dan Google dengan proyek Kitty Hawk. (*)
 

Tags : Perangkat Jet, Tenaga Kesehatan, Selamatkan Nyawa,