MERANTI - Kabupaten Kepulauan Meranti menyelesaikan penyaluran Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan engembalikan sisanya ke Pemerintah Provinsi Riau.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos-P3A) Kepulauan Meranti, Agusyanto Bakar menyatakan, pagu anggaran yang disalurkan yaitu sebesar Rp 10,215 miliar dengan target penerima 11.350 KK. Setiap KK akan diberikan BLT selama 3 tahap dengan besaran Rp 300 ribu setiap tahap. Walaupun demikian jumlah anggaran tersebut masih bersisa atau tidak habis disalurkan.
Adapun jumlah penerima pada tahap pertama yang disalurkan pertengahan tahun 2020 yaitu sebanyak 7.362 KK. Sementara untuk tahap ke dua dan ketiga disalurkan secara bersamaan pada Desember 2020 yang lalu dengan junlah penerima 9.434 KK. "Masih banyaknya sisa penerima BLT karena beberapa faktor, di antaranya karena regulasi yang diterapkan pemerintah provinsi," katanya pada wartawan, Selasa (26/1) kemarin.
Menurutnya, tahap pertama seluruh penerima BLT tidak bisa dicairkan melalui perwakilan. Sehingga hal tersebut kembali dievaluasi dan disetujui bisa dilakukan dengan surat kuasa. Hanya saja hal tersebut juga cukup memakan waktu dan sempat terhambat karena harus disetujui oleh seluruh tim yang ada di provinsi. "Sehingga sebelumnya banyak yang tidak menerima karena regulasinya seperti itu, makanya kita sempat meminta agar dirubah, dan pada penyaluran pada 2 dan 3 itu sudah bisa,”ujarnya.
Penyaluran sempat terhambat dan memakan waktu karena aplikasi Mata Bansos milik Pemprov Riau sempat sulit untuk diakses. "Padahal seluruh data penerima harus diinput ke aplikasi itu. Sementara itu sempat tidak bisa dibuka, dan itu terjadi sampai awal Desember kemarin sampai akhirnya bisa diakses," sebutnya.
Selain itu, kondisi geografis Kepulauan Meranti juga menjadi kendala lainnya dalam penyaluran BLT, karena cukup menguras tenaga dan waktu. "Sementara dalam penyalurannya juga kita harus cepat, apalagi banyak masyarakat kita yang bekerja di luar, ketika mereka harus pulang misalnya dari Batam hanya untuk mencairkan BLT ongkosnya saja dia sudah lebih mahal," ujarnya.
Sementara kendala lain, banyak waktu yang cukup tersisa padahal penyaluran juga harus cepat dilakukan. Sehingga pihaknya tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyalurkannya di Kepulauan Meranti. Dari total penyaluran yang telah dijabarkan terdata Rp 7,869 miliar yang telah disalurkan Pemkab Kepulauan Meranti.
Sehingga masih ada Rp 2,346 miliar yang tersisa di kas daerah. Seluruh sisa tersebut nantinya akan dikembalikan kepada Pemerintah Provinsi Riau. "Seluruh uang tersebut akan kami kembalikan, karena memang penggunaanya harus sesuai peruntukan. Seluruh uangnya yang kami gunakan sesuai data masih ada sisa Rp 115 juta dan sisanya itu ada di kas daerah,” ujarnya. (rp.elf/*)
Tags : Bantuan Langsung Tunai, BLT, Kepulauan Meranti,