PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Selama kepemimpinanya menjadi Gubernur Riau, Drs H. Syamsuar, M.Si, sangat berkomitmen terhadap kerukunan umat beragama di tanah Melayu Lancang Kuning ini.
"Syamsuar memiliki jiwa nasionalis yang menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama."
"Sebagai bangsa yang besar, Riau memiliki potensi untuk diperebutkan dalam berbagai aspek kepentingan, baik itu ekonomi, politik, dan juga budaya. Sumber daya alam yang berlimpah dan didukung potensi pasar dalam negeri yang potensial membuat Riau semakin menarik bagi pihak pihak yang merasa memiliki kepentingan," kata Larshen Yunus, Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat Gabungan Rakyat Prabowo Gibran (DPP GARAPAN), Selasa (12/11).
Dalam kondisi yang serba terbuka seperti saat ini, kata Larshen Yunus, Riau tidak dapat lagi menutup diri pada kepentingan-kepentingan yang ada, harapannya justeru Riau harus dapat memposisikan diri dengan baik agar tidak terjebak dalam arus kepentingan tersebut.
"Seharusnya malahan menjadi lokomotif terhadap kepentingan yang bermain yang muaranya dapat mensejahterakan rakyatnya sendiri tanpa mengadaikan diri pada kepentingan rakyat lain," sebut Ketua DPD I KNPI ini.
"Untuk ini pula akan dapat terwujud jika pemimpin Riau mendatang (Syamsuar) memiliki semangat nasionalisme yang tinggi dan memiliki visi besar, jelas dan terukur dalam menentukan arah Riau kedepan," kata dia.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) KNPI Pusat Jakata ini juga menilai, seorang pemimpin yang memiliki semangat nasionalisme tinggi sudah dapat dipastikan berani mempertaruhkan dirinya untuk kepentingan bangsanya, bukan kelompok.
Harkat dan martabat bangsa jauh lebih penting dari sekedar kepentingan sesaat yang dapat mengorbankan masa depan Riau.
"Lihat saja seperti kampanye dialogis paslon Syamsuar-Mawardi yang dilakukan ditengah warga Pekanbaru terus saja terlihat antusias untuk menghadirinya," diakui Larshen.
Calon Gubernur Riau nomor urut 3, Drs H Syamsuar, M.Si saat kampanye dialogis di Pekanbaru, Sabtu 9 November 2024 kemarin, bertemu dengan masyarakat Bukitraya dan Rumbai Pekanbaru.
"Kampanye itu berhasil menarik ribuan warga yang datang untuk menyaksikan dan mendukung calon pemimpin mereka."
“Saya akan bekerja keras untuk masyarakat Riau, demi meningkatkan perekonomian daerah dan memastikan kesejahteraan setiap warga,” ujar Syamsuar dengan penuh semangat, disambut tepuk tangan meriah dari para pendukungnya.
Syamsuar menyampaikan berbagai visi dan misi dalam kampanyenya, dengan fokus pada program peningkatan kesejahteraan masyarakat, perbaikan infrastruktur, dan pengembangan ekonomi daerah.
Syamsuar berkomitmen untuk menghadirkan perubahan nyata yang akan membawa Riau menjadi provinsi yang maju dan bermartabat.
Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya peserta yang mengikuti acara hingga akhir, bahkan beberapa pendukung turut menyuarakan harapan dan aspirasinya untuk Riau yang lebih baik.
Kepada warga, Syamsuar mengatakan kalau Pemprov Riau telah menjalankan program penyediaan air bersih bagi warga Pekanbaru dan Kampar dengan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) lintas Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar merupakan penyediaan air bersih yang sudah bisa langsung diminum.
Diketahui bahwa SPAM Lintas Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar melayani masyarakat Pekanbaru dan Kampar lebih kurang 624.000 ribu jiwa atau 102.000 sambungan rumah.
Tidak kalah menarik, Syamsuar juga menjelaskan pentingnya peningkatan UMKM bagi warga Kota Pekanbaru yakni dengan mengembangkan sektor wisata di sekitar Sungai Siak.
Menurut mantan Pj Bupati Meranti ini, Sunga Siak seharusnya sudah menjadi landmark atau icon wisata Kota Pekanbaru.
Seperti daerah lainnya di Indonesia Palembang dengan icon wisatanya Sungai Musi.
“Kementerian BUMN saat itu pak Erik Thohir telah berbincang dengan kita dari Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru untuk menjadikan proyek wisata Sungai Siak,” kata Syamsuar.
"Pelabuhan lama di Bom Baru itu telah dipresentasikan oleh konsultan terkait maketnya. Titik Nol Pekanbaru itu akan dibangun Tugunya disekitar Sungai Siak. Konsep water font city yang digagas Walikota Almarhum Pak Herman Abdullah saat itu, sudah lama. Namun belum ada kelanjutannya," sambungnya.
Untuk itu, jika program wisata Sungai Siak ini dikelola secara profesional dengan melibatkan warga sekitar, maka secara tidak langsung akan meningkatkan jumlah wisatawan ke Pekanbaru.
“Kalau tempatnya bagus, dikelola dengan baik, profesional maka wisatawan akan betah berlama-lama, Kalau sudah betah, dia akan belanja yang akhirnya akan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar,” jelas Syamsuar.
Lebih lanjut pada dialog yang berlangsung cair dan penuh kekeluargaan, Syamsuar juga menyinggung soal pendidikan, diantaranya seperti yang disampaikan warga soal pembangunan gedung sekolah SMK/SMA di wilayah Tanjung Rhu.
“Menurutnya, pembangunan gedung sekolah SD, SLTP khususnya SMA/SMK tetap jadi prioritas. Meskipun sebelumnya sudah ada yang dibantu pembangunannya di Kota Pekanbaru. Karena sistem zonasi pendidikan kewenangan pusat, maka daerah mencari lahannya yang strategis dan sesuai untuk dibangun sekolah. Perhatian ke dunia pendidikan juga dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa, guru dan dosen,” sebutnya.
Pada sesi terakhir dialog, Syamsuar mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kekompakan dan persatuan. Jangan sampai, Pilkada ini memecah belah persatuan dan persaudaraan.
Untuk itu, dirinya berpasangan dengan DR H Mawardi Muhammad Soleh sebagai Calon Wakil Gubernur Riau, karena sosok Ustaz Mawardi adalah seorang ulama yang memiliki kredibilitas keilmuwan keagamaan dan kesolehan.
“Dia itu satu satunya Mufti di Riau. S1, S2 dan S3 nya di Kota Madinah. Sehingga Kepemimpinan Riau kedepan ini lebih komplit dan mumpuni. Perpaduan Umara dan Ulama, sehingga diharapkan dapat membawa Provinsi Riau ini menjadi negeri yang berkah, adil, makmur sejahtera masyarakatnya, baldatun tayyibatun wa rabbun ghaffur,” tutup Syamsuar yang disambut masyarakat dengan yel yel Pilih Suwai nomor 3, Syamsuar Mawardi Saleh.
Tetapi Larshen Yunus berpendapat, tantangan perjalanan Riau ini kedepan tentu jauh lebih berat, berbagai permasalahan yang sudah terlanjur menyendera membutuhkan kecakapan menejerial seorang pemimpin untuk mengurai berbagai permasalahan tersebut satu persatu.
Jadi Larshen melihat kompleksitas permasalahan di Riau sendiri tidak dapat dianggap atau dipandang dengan mudah. Terbukti selama ini selalu terjebak dalam lingkaran permasalahan yang tak kunjung usai. Untuk itu dengan jiwa nasionalis tinggi yang dimiliki Syamsuar (calon pemimpin) Riau masih ada harapan bisa mengatasi kemiskinan, politik, ekonomi, kerukunan antar umat beragama, budaya dan lain sebagainya. (*)
Tags : paslon syamsuar-mawardi, paslon suwai miliki semangat nasionalisme, paslon suwai toleransi antar umat beragama tiggi, riau butuh pemimpin berjiwa nasionalis tinggi,