Daik Lingga   2024/07/14 14:39 WIB

Kinerja Petugas Damkar Lingga yang Selalu Siaga 24 Jam Pantas Diapresiasi dalam Lakukan Pemadaman Kebakaran

Kinerja Petugas Damkar Lingga yang Selalu Siaga 24 Jam Pantas Diapresiasi dalam Lakukan Pemadaman Kebakaran

DAIK LINGGA, RIAUPAGI.COM - Kinerja Petugas Pemadam Kebakaran [Damkar] Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau [Kepri] pantas diapresiasi dalam melakukan pemadaman kebakaran.

"Damkar selalu siaga 24 jam meski saat cuaca memasuki musim panas."

"Kebakaran memang tidak pandang waktu, dan kami sangat apresiasi petugas Damkar yang selalu sedia 24 jam tanpa kenal lelah," kata Bupati Lingga Muhammad Nizar, saat berada di Pos Damkar Lingga belum lama ini.

Menurutnya, kinerja petugas Damkar di Lingga pantas diapresiasi karena tetap siaga 24 jam meski saat ini memasuki musim panas.

Saat berkunjung ke posko Damkar di jalan Perusahaan eks Implasment Timas Dabosingkep, Muhammad Nizar juga mengakui, saat ini Damkar masih berada di bawah Satuan Polisi Pamong Praja [Satpol PP]

Tetapi kinerjanya dengan segala keterbatasan telah banyak berikan kontribusi yang besar dalam melakukan operasi pemadaman yang terjadi di wilayah Lingga umumnya.

"Memang yang rawan itu wilayah Dobo, karena banyak pemukiman tapi kita apresiasi dengan segala keterbatasan mereka dapat bekerja secara maksimal," ujarnya.

Pada musim kemarau tahun lalu, kata Muhammad Nizar, sempat terjadi peristiwa kebakaan hutan dibeberapa titik di Kabupaten Lingga.

Damkar bersama Satpol PP juga telah memperlihatkan sinergitas pemerintah daerah dengan beberapa Lembaga seperti TNI dan Polri dalam memadamkan api dibeberapa titik api.

Melihat kondisi tersebut, Muhammad Nizar mengatakan akan berupaya untuk membenahi terkait kebutuhan atas pendukung terhadap Damkar di kabupaten Lingga.

Menurutnya, jarak tertentu dan medan-medan tertentu tim Damkar Kabupaten Lingga, masih banyak membutuhkan fasilitas pendukung, selain itu kesejahteraan para petugas Damkar juga harus menjadi perhatian.

"Persoalan Damkar sendiri juga masih kurang, selain itu mobil pemadam kita juga masih butuh, ini nanti akan menjadi pekerjaan kita kedepan," ujarnya.  

Sebelumnya, Kepala Bidang [Kabid] Damkar, Firman ST mengakui kalau pihaknya akan melakukan pemetaan ulang daerah yang termasuk rawan kebakaran.

"Ini diupayakan untuk mengantisipasi dan meminimalisasi angka terjadinya kebakaran di Lingga," kata Firman.

"Kita akan coba melakukan pemetaan ulang tentang daerah rawan kebakaran, kemudian memastikan berapa unit kita yang berada dalam kondisi prima, berapa yang memang sudah harus diganti, berapa yang harus ditambah, dengan pertimbangan response time kita tekan di bawah sepuluh menit," sambungnya.

Firman mengatakan, harus ada pendekatan unit-unit Dinas Damkar ke daerah-daerah yang rawan kebakaran.

"Selain itu juga saat ini sudah diwacanakannya Relawan Pemadam Kebakaran [Redkar] untuk penggunaan di setiap desa dan kelurahan, yang memungkinkan Dinas Damkar untuk meletakkan unit air dengan kapasitas tertentu, terutama untuk yang rawan kebakaran," sebutnya.

Kedepan pada desa/kelurahan, sebutnya, juga akan ditempatkan sarana dan frasarana [sarfras] peralatan pendukung pemadam kebakaran, sebagai salah satu fasilitas untuk percepatan pemadaman kebakaran di lokasi yang rawan.

"Itu lah sebabnya perlu terus menerus adanya koordinasi masyarakat."

"Perlu membangun pemberdayaan masyarakat dan hal itu menjadi program yang selama ini sudah dilakukan dengan beberapa penekanan. Antara lain, pemeriksaan kesiapan alat-alat yang ada di masyarakat, seperti fire motor, pompa portabel, dan kemudian masyarakat akan dilatih sebagai operator."

"Melalui Redkar, juga akan diberikan skill tambahan, yang tidak hanya mengoperasikan alat pemadam, tapi juga bisa menyuluh orang, memberikan penjelasan kepada masyarakat, baik teknis maupun kaitannya dengan penanggulangan masalah kebakaran secara umum, proteksi atau preventifnya, itu dari sisi masyarakat," kata Firman.

Jadi menurut Firman, keikutsertaan masyarakat itu terkait dengan jumlah petugas pemadam kebakaran yang terbatas. Memang kekurangan personel itu dirasakan masih kurang untuk meng-cover luas dari Daik Lingga, tetapi memang intensitas kebakaran di daerah kepulauan ini tidak lah tinggi. (*)

Tags : pemadam kebakaran, daik lingga, kepri, kinerja petugas damkar lingga, damkar selalu siaga 24 jam, damkar lingga pantas diapresiasi ,