PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan digelar Bulan November 2024. Sejumlah partai telah menyusun strategi merebut kursi orang nomor satu di Kabupaten Rokan Hilir [Rohil], Riau.
"Terlihat Afrizal Sintong [Incumbent] punya kans besar untuk menjadi Bupati priode ke dua."
"Khusus untuk Pemilihan Bupati Rohil ini, aspirasi rakyat sudah muncul melalui partai yang secara bulat mengusul nama Afrizal Sintong sebagai 'nakhoda kapal' lima tahun ke depan, 2024-2029," kata Larshen Yunus, Ketua Dewan Pengurus Daerah [DPD] Tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia [KNPI] Provinsi Riau dalam bincang-bincangnya ngopi bersama di komplek Perumahan Damai Langgeng Pekanbaru, usai Jumat (24/5/2024).
Munculnya nama Afrizal Sintong melalui dari berbagai aspirasi memang tidak salah. Mengapa? Putra kelahiran Bagan Siapi-api, Rohil ini adalah; kader senior partai, incumbent (petahana) dan Ketua DPD II Golkar Rohil.
Namun diatas segalanya, hak prerogatif Ketua DPP Patai Golkar yang memastikan siapa kadernya yang pantas menerima tiket dan boarding pass (rekomendasi) dari Sang Ketua DPD II untuk bertarung di Pilbup Rohil November 2024.
Larshen Yunus yang juga Wakil Sekretaris Jenderal [Wasekjend] KNPI Pusat Jakarta ini punya pandangan tersendiri tentang petahana Afrizal Sintong.
Ia mengatakan Afrizal Sintong punya kans besar untuk menjadi Bupati Rohil untuk kedua kalinya yakni lima tahun ke depan. Tetapi Ia menyarankan, bila Afrizal Sintong maju lagi maka teori trickle down effect mesti dijawab dengan peluang dan kesempatan kerja.
Menurutnya, bila peluang dan kesempatan kerja tidak ada, maka trickle down effect tidak muncul karena teori ini harus diukur.
“Selain itu harus memperhatikan apa yang dibutuhkan anak muda. Karena anak muda adalah pewaris dan pemilih terbesar. Yang kedua Gender. Itu saran saya. Perhatian kepada gender perlu langkah yang konkret,” sarannya.
Menurut Larshen, ada tiga saran yang ia sampaikan kepada calon petahana (Afrizal Sintong-red) kalau maju lagi.
Mungkin juga sudah dilakukan lima tahun lalu, dan kalau belum tolong dijelaskan atau mulai dijelaskan kepada publik melalui media massa agar masyarakat tahu apa yang sudah dikerjakan petahana.
“Hari ini dan seterusnya, Pak Afrizal Sintong secara rigid dan detail menjelaskan kepada publik melalui media massa pencapaian selama lima tahun baik di bidang pendidikan, kesehatan dan daya beli. Itu yang dirasakan masyarakat,” sarannya.
Dan yang kedua, sebagai petahana harus dipikirkan apa kebutuhan anak muda sebagai estafet dan pemilih terbesar.
Karena lanjutnya, selama tahun kemarin, Pak Afrizal Sintong mungkin sudah melakukan. Kalau sudah, itu mesti dijelaskan tentang program untuk anak muda.
“Tolong dijelaskan atau mulai dijelaskan. Kalau belum, diprogramkan. Kalau belum dilakukan selama lima tahun kepemimpinan harus diprogramkan. Kalau sudah dijelaskan,” ujarnya.
Dan yang ketiga menurut Larshen lagi, persoalan gender dan manula harus menjadi perhatian dan diprogramkan.
Program-program manula terutama kesejahteraan dan kesehatan manula harus dijadikan program termasuk membuat program untuk gender.
“Bagaimana agar perempuan tidak terpinggirkan. Karena pemilih perempuan itu 51 persen, dominasi pemilih adalah perempuan dan generasi muda. Komposisi pemilih adalah wanita dan generasi muda. Oleh karena itu Pak Afrizal Sintong mesti menjelaskan secara detail dan rigid program yang telah dilakukan dan akan dilakukan,” sebutnya.
Menurutnya, tiga poin itu disampaikan apabila petahana (Pak Afrizal Sintong) mau maju lagi.
“Dan beliau punya peluang untuk maju lagi sangat besar. Kenapa? karena, Pak Afrizal Sintong itu incumbent, kader senior dan Ketua DPD II Golkar Rohil,” tegasnya.
Ketika ditanya apakah Afrizal Sintong berpeluang mendapat rekomendasi dari Golkar? Larshen yang sehari-hari menghabiskan waktunya di Kota Pekanbaru itu mengatakan sangat berpeluang.
“Dalam tradisi partai itu yang saya amati (semoga tak salah) incumbent pasti diberikan kepercayaan untuk maju lagi. Dan jangan ditanya atau berpikir berpasangan dengan siapa siapa dulu. Lebih baik berpikir, Afrizal Sintong berpeluang mendapat rekomendasi. Kalau di tingkat lokal 100 persen berpeluang, Karena semua DPC telah memberi rekomendasi. Semua kompak,” bebernya dengan semangat.
Ia menjelaskan, apakah nanti berpeluang mendapatkan rekomendasi partai atau tidak, menurutnya, di kultur partai Golkar hak mutlak ada di tangan Ketua DPP.
“Sekarang untuk meyakinkan seratus persen mendapatkan rekomendasi DPP, saya berpikir Pak Afrizal Sintong sudah tau, pak Afrizal Sintong kan 'orang dalam'."
"Bagaimana berkomunikasi dengan DPP saya pikir Pak Afrizal Sintong tahu cara berkomunikasi,” katanya.
Soal Afrizal Sintong kembali berpasangan dengan H Sulaiman secara formal dibawa kan sudah. Bahkan di grass root pun sudah banyak tahu dan melihat Afrizal Sintong selaras selama lima tahun.
Tapi apakah Pak Afrizal Sintong disetujui dan H Sulaiman juga disetujui? Atau kedua duanya tidak disetujui atau Afrizal Sintong dengan yang lain?.
“Banyak kemungkinan. Dan itu dalam tradisi Golkar menjadi hak prerogatif DPP,” ujarnya.
Sebagai petahana Pak Afrizal Sintong mesti merancang program Rohil kedepan. Karena menurutnya, dua program sudah menjadi program lima tahun lalu.
Dalam masa masa seperti sekarang ini Pak Afrizal Sintong mesti menjelaskan kepada masyarakat tentang apa yang sudah dikerjakan melalui program yang dijalankan.
Jadi tambah Larshen, kerja Pak Afrizal Sintong hari hari ini ialah secara terus menerus menjelaskan kepada masyarakat apa yang sudah dikerjakan melalui program lima tahun kedepan. Untuk apa? Untuk memperkokoh posisi Pak Afrizal Sintong agar diterima di masyarakat. Jadi kerja Pak Afrizal Sintong sekarang ini adalah menjelaskan pencapaian lima tahun memimpin,” tandasnya. (*)
Tags : Komite Nasional Pemuda Indonesia, KNPI Riau, KNPI Nilai Afrizal Sintong, Petahana Punya Kans Besar, Pilkada 2024, Pilkada di Rohil, Afrizal Sintong Bupati Priode ke Dua,