KNPI Riau, Bang Larshen Yunus Bantu Anak Penderita Penyakit Jantung dan Tulang

PEKANBARU - Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Riau memberikan bantuan biaya operasional untuk pengobatan kepada Muliyani (5 tahun).

Peringatan: Artikel ini mengandung detail-detail yang mungkin dapat membuat Anda merasa tidak nyaman. 

Anak perempuan asal Kecamatan Tuah Madani, Panam, Pekanbaru, ini tengah mengalami penderitaan pada gangguan kesehatan tulang dan jantung.

"Tak tega saya melihatnya, sungguh memilukan, bahkan kelihatannya pun orangtua Muliyani terus direndung kesulitan melihat anaknya yang butuh uluran bantuan pertolongan," kata Larshen Yunus, Ketua DPD I KNPI Riau ini dalam kunjungannya.

Dia berharap, seiring Hari Ulang Tahun (HUT) Riau ke-65 Mulyani putri kelahiran Riau ini tak bahagia.

Anak yang usia masih sekolah taman kanak-kanak yang seharusnya bermain dengan teman-temannya hanya bisa dipangkuan orangtuanya, sementara Tuti (ortu) terlihat terus menahan airmatanya.  

"Orangtua Mulyani tak mampu membawa anaknya berobat karena kerbatasan dana, maklumlah kehidupan Tuti tergolong dibawah garis kemiskinan masih memerlukan uluran tangan untuk membawa anaknya operasi jantung," kata Larshen.

Tetapi keluarga yang hidup sederhana ini tak bisa ditangani pengobatan yang di tanggung BPJS, tetap harus juga dikawal agar tetap berjalan sesuai prosedur semestinya, "kami hanya bisa mengirimkan sedikit bantuan untuk biaya pengobatan Mulyani,” ucap Larshen dalam keterangannya yang fhotonya diunggah dilaman youtube, Senin, (9/8/2022).

Larshen menambahkan bahwa, ananda Mulyani di diagnosa mengidap penyakit jantung dan tulang. “Insya Allah bantuan ini bermanfaat untuk biaya berobat,” tambah Bang Larshen sapaan akrabnya.

Ketua DPD I KNPI Riau ini menyampaikan akan mengawal proses pengobatan, hal tersebut disampaikan saat mengunjungi Mulyani dalam prosesi pemberian bantuan.

“Kami juga akan berikhtiar dengan cara berkomunikasi kepada Gubernur Riau, agar Dinas terkait bisa lebih memperhatikan masyarakat yang perlu bantuan karena kekurangan biaya pengobatan,” tegas Larshen. (*)