PEKANBARU - Walikota Pekanbaru, Dr H Firdaus ST MT mengakui Kota Pekanbaru masih berpacu dengan zona merah, untuk mencapai zona kuning sulit tercapai jika warga tak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Saat ini kita masih di zona merah walau terjadi penurunan. Kita yakin sedikit lagi kita akan bergerak menuju zona oranye. Itu sebabnya kita perkuat penanganan 3T (Tracing, Testing, dan Treatment) di Kecamatan," katanya pada media, Jumat (20/8) kemarin yang tak bosan-bosannya mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protkol kesehatan.
Penurunan kasus Covid-19 di Kota Pekanbaru terjadi setelah kota Bertuah menerapkan PPKM level 4. PPKM level 4 dilakukan berlangsung hingga 23 Agustus 2021. Firdaus optimis, Kota Pekanbaru bisa menuju zona kuning setelah PPKM level 4 tahap 3 berakhir. Namun kendala pemerintah untuk menuju zona kuning tak hanya itu saja. Kendala lain juga terdapat pada tracing atau penelusuran terhadap kontak erat.
Tim penelusuran kontak erat pasien Covid-19 di Kota Pekanbaru saat ini masih kesulitan melakukan penelusuran terhadap kontak erat pasien. Pasalnya, banyak warga yang kontak erat dengan enggan jalani tes PCR. Padahal petugas harus menelusuri hingga 15 orang kontak erat untuk satu pasien Covid-19. Tidak kooperatifnya warga yang kontak erat dengan pasien Covid-19 bisa berbuah bencana.Ia bisa tanpa sadar menularkan Covid-19 ke keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Pemko juga memperkuat enanganan 3T di Kecamatan dengan mengerahkan 168 THL. Ini upaya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang tengah dilakukan melalui Satgas Covid juga melakukan penguatan dalam 3T (Tracing, Testing, dan Treatment). "Maka ada tim tracing khusus, dan melibatkan semua komponen disamping Puskesmas, TNI, Polri, dan tenaga bantuan dari Polda Riau serta bantuan perguruan tinggi," ungkapnya.
Selain komponen tersebut, dikatakan Firdaus bahwa pemerintah kota juga memperkuat tim di kecamatan untuk 3T. Ada tambahan Tenaga Harian Lepas (THL) Pemko Pekanbaru yang ditugaskan dalam membantu hal tersebut. "Dengan tenaga harian lepas yang ada di pemko, itu juga ditugaskan kurang lebih 168 orang. Kita membuat penguatan di dalam penanganan 3T," katanya menambahkan upaya 3T ini harus maksimal dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dari hulu. Maka penguatan dalam penanganan sangat diperlukan.
Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy mengatakan, tidak hanya enggan melakukan tes PCR, warga yang kontak erat dengan pasien Covid-19 juga enggan menjalani karantina. Bahkan ada yang memutus komunikasi dengan pertugas saat dihubungi. "Ada 36 persen pasien kontak erat tidak bisa dihubungi," ungkap Rizaldy.
Selain itu, jumlah personel tim penelusuran kontak erat pasien Covid-19 di Kota Pekanbaru juga masih minim. Personel tim penelusuran ini terdiri dari petugas kesehatan dari Puskesmas, Babinsa dan juga Babinkantibmas. Tim penelusuran juga membutuhkan tim IT untuk mendukung proses pendataan di 21 puskesmas. Untungnya tim itu kini dibantu oleh relawan dari sejumlah mahasiswa untuk mendukung proses pendataan. "Saat ini tim Satgas telah berupaya menyiapkan sarana untuk mendukung pendataan kontak erat," jelasnya. (rp.sul/*)
Tags : Walikota Pekanbaru Firdaus, Kota Pekanbaru Masih Zona Merah, Pemko Perkuat Penanganan 3T di Kecamatan,