Kran ekspor Crude Palm Oil/CPO sudah dibuka para petani sawit masih mengaku belum peroleh angin segar, seperti harga tandan buah segar (TBS) sawit Riau pada minggu ini mengalami penurunan.
PEKANBARU - Dibukanya kran ekspor Crude Palm Oil CPO oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata belum memberikan angin segar bagi para petani sawit, khususnya di Provinsi Riau.
"Kran ekspor CPO sudah dibuka tapi petani sawit mengaku belum memperoleh angin segar."
"Harga jual kami di pengepul masih Rp1.800, katanya di pabrik juga belum naik, belum normal," kata Yanto seorang petani sawit di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Selasa (31/5).
Padahal pemerintah melalui perpanjangan tangan pusat di daerah yakni Gubernur di Riau, sudah mengeluarkan surat edaran kepada perusahaan kelapa sawit (PKS) untuk membeli TBS dengan harga yang sudah ditetapkan.
Untuk di Kota Pekanbaru, harga jual TBS ditingkat petani masih diangka Rp1.700 hingga Rp1.800 per kilogramnya, dengan harga di pabriknya diangka Rp2.400 per kilogram.
Harga TBS ini tentunya sangat berbeda jauh dari harga yang telah ditetapkan pemerintah di atas Rp3.000 per kilogramnya.
Hal senada juga dikatakan Pargo Eddy, petani sawit di Kampar mengaku masih menjual TBS diangka Rp1.700 per kilogram. "Katanya akan dinormalkan, kok masih belum juga, salahnya dimana," tanya dia.
Karena belum ada kenaikan harga di tingkat pabrik, para pengepul mengaku belum bisa menaikkan harga TBS. "Nggak mungkin kami naikkan kalau harga penjualan kami di pabrik belum naik," sebutnya.
Sebagai tindak lanjut pengumuman Jokowi tentang pembukaan kembali ekspor minyak goreng dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 30 Tahun 2022, Gubri Syamsuar mengeluarkan SE Nomor 526/Disbun/1259 tentang Percepatan Penyerapan TBS Produksi Pekebun Mengacu pada Harga Penetapan Pemerintah.
Hal ini dilakukan agar petani kelapa sawit tidak lagi merugi karena Pabrik Kelapa Sawit (PKS) menurunkan harga TBS terlalu rendah diluar ketetapan pemerintah.
Harga sawit turun tipis
Sementara harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang ditetapkan Disbun Riau kembali mengalami penurunan pasca dibukanya kembali ekspor CPO dan minyak goreng.
Dari rapat yang dilakukan Disbun Riau bersama tim penetapan harga, yakni asosiasi pengusaha dan pekebun, harga TBS untuk periode 1-7 Juni 2022 pada kelompok umur tanam 10-20 tahun ditetapkan turun sebesar Rp27,01/kg atau 1,00 persen dari harga minggu lalu.
"Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan turun menjadi Rp2.666,44 per kilogram," kata Kabid Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau, Defris Hatmaja pada media.
Sementara itu, pada penetapan periode kali ini, harga CPO ditetapkan mengalami kenaikan tipis. Di mana harga CPO untuk sepekan ke depan ditetapkan sebesar Rp11.788,36/kg atau naik sebesar Rp13,57 dari harga pekan lalu yakni Rp11.774,79/kg.
Sedangkan untuk harga kernel tercatat mengalami penurunan. Harga kernel sepekan ke depan ditetapkan sebesar Rp7.043,36/kg atau turun sebesar Rp594,81 dari harga minggu lalu, yakni Rp7.638,17/kg
Berikut daftar lengkap harga TBS sawit Riau periode 1-7 Juni 2022:
Umur 3 tahun Rp1.969,74
Umur 4 tahun Rp2.132,32
Umur 5 tahun Rp2.329,06
Umur 6 tahun Rp2.384,87
Umur 7 tahun Rp2.478,00
Umur 8 tahun Rp2.546,32
Umur 9 tahun Rp2.605,75
Umur 10-20 tahun Rp2.666,44
Umur 21 tahun Rp2.553,95
Umur 22 tahun Rp2.541,22
Umur 23 tahun Rp2.530,60
Umur 24 tahun Rp2.424,48
Umur 25 tahun Rp2.366,11.
Indeks K: 90,03%
Harga CPO Rp11.788,36.
Harga Kernel Rp7.043,36.
(*)
Tags : Ekspor CPO Dicabut, Petani Sawit, Petani Belum Peroleh Angin Segar,