Kualitas Pondok Pesantren (Ponpes) perlu ditingkatkan juga diharapkan bisa ikut mendukung bangkitkan ekonomi Syariah.
PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengajak Pondok Pesantren (Ponpes) untuk dapat meningkatkan kualitas serta ikut mendukung bangkitkan ekonomi Syariah.
"Animo masyarakat Riau untuk masuk ke pesantren cukup tinggi."
"Animonya tinggi, tapi kualitasnya juga harus lebih ditingkatkan," kata Syamsuar usai meresmikan Pondok Pesantren (Ponpes) At Tafsiriyah Riau di Dusun 2 Simpang Pulai Desa Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.
Gubri berharap agar kualitas pendidikan di pesantren dapat ditingkatkan. Di Riau pertumbuhan ponpes luar biasa, tidak kalah dengan provinsi yang memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak di Pulau Sumatera, seperti Sumut dan Sumsel.
Tahun 2019 lalu, jumlah ponpes di Riau berjumlah 276 Ponpes, namun saat ini jumlah pondok pesantren di Riau sudah mencapai 400 lebih.
"Peningkatan pondok pesantrennya sangat tinggi," ujarnya dilansir mcr, Sabtu (16/7).
Syamsuar menginginkan, kualitas pesantren dapat terus didorong semakin baik. Satu diantaranya dengan meningkatkan pembelajaran Ilmu Alquran dan belajar Ilmu tafsir. "Jadi harus sesuai, hafal Alquran harus ahli tafsir juga," tambahnya.
Gubri menambahkan, Pemprov Riau akan terus berupaya mendukung majunya pesantren di Riau. Sehingga menghasilkan generasi Riau yang mencintai Alquran dan mengamalkan Alquran dalam kehidupan sehari-hari.
Ia juga mengharapkan kemajuan pondok pesantren harus didorong pula dengan penyelarasan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi.
"Kita harapkan selain menghasilkan generasi yang akhlaknya bagus, IPTEK-nya juga kita harapkan dapat dipahami. Tidak bisa tidak kualitas pesantren harus kita tingkatkan," tandasnya.
Gubri juga menyatakan, ekonomi syariah di Riau tumbuh dengan baik. Bahkan Riau termasuk daerah dengan pertumbuhan ekonomi syariah terbesar di Indonesia.
Ia mengharapkan agar para pondok pesantren di Riau ini dapat mendorong majunya ekonomi syariah dan diharapkan pula dapat mendorong bangkitnya ekonomi umat.
"Jadi kita mohon ini pondok pesantren dapat mendorong ekonomi syariah, apalagi BRK sudah menjadi syariah," kata Syamsuar.
Syamsuar mengungkapkan, keinginan pengembangan ekonomi syariah di Riau juga sangat tinggi. Salah satunya dengan dikonversikannya BRK dari bank konvnesional menjadi BRK Syariah.
"Resminya menjadi BRK Syariah ini tinggal menunggu peresmian yang diajdwalkan paling lama bulan Agustus 2022 mendatang, langsung oleh Wapres KH Ma'ruf Amin," sebutnya.
"Harapan saya ini menjadi lokomotif keungan dan ekonomi syariah di Riau. Ini suatu keberkahan untuk Bumi Riau," sambungnya.
Masih kata Syamsuar, bukti lain majunya ekonomi syariah di Riau adalah waktu menghadiri rapat pleno Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) bersama Wapres, hanya 4 Gubernur di Indonesia yang diundang, yakni Gubernur Jabar, Riau, Sumbar dan Aceh.
Selanjutnya, untuk bank daerah di Indonesia yang menjadi bank syariah hanya ada beberapa provinsi, salah satunya BRK syariah. "Itu suatu kemajuan dan tidak mudah, itu juga patut kita syukuri," ucapnya.
"Ini setelah di syariahkan (BRK) rupanya kita 3 besar Indonesia bank syariah nasional, yang pertama BSI, Bank Muamalat, dan BRK Syariah, bangga jadi orang Riau," pungkasnya. (*)
Tags : Pondok Pesantren, Kualitas Ponpes, Ponpes Ikut Mendukung Bangkitkan Ekonomi Syariah, Kampar,