PEKANBARU, RIAUPAI.COM - Kualitas udara masih tidak Ssehat, karena kabut asap masih menyelimuti Provinsi Riau, termasuk Kota Pekanbaru.
"Kualitas udara masih tidak sehat tapi berangsur sudah menunjukkan penurunan."
"Tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia, hewan dan tumbuhan," tulis informasi pada ISPUnet dengan indikator warna kuning.
Bahkan jumlah titik panas atau hotspot menyentuh angka 220 titik, dan merupakan yang tertinggi kedua di Sumatera.
Namun, berdasarkan data ISPUnet KLHK menunjukkan nilai PM 2.5 di Kota Pekanbaru, Senin (9/10/2023) siang, pukul 11.00 WIB berangsur turun jadi 111, tapi masih dalam kategori tidak sehat.
Sedangkan pada Minggu 8 Oktober 2023 malam tadi, nilai PM 2.5 pada ISPUnet KLHK hampir menyentuh kategori sangat tidak sehat, atau diangka 140.
Dengan kondisi kualitas udara yang tidak stabil akibat kabut asap ini, Disdik Riau sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk satuan pendidikan SMA/SMK dan SLB untuk menerapkan belajar daring atau online.
Kadisdik Riau, Dr Kamsol menegaskan, penerapan belajar daring ini, hanya diperuntukkan untuk wilayah yang kualitas udaranya dalam kategori tidak sehat, atau beberapa daerah yang dilanda kabut asap cukup pekat.
Kebijakan serupa juga diterapkan kampus Universitas Lancang Kuning (Unilak) yang menerapkan model perkuliahan daring mulai tanggal 9-14 Oktober 2023 dan akan dievaluasi berdasarkan kualitas udara di Kota Pekanbaru.
Berbeda dengan kebijakan Disdik Kota Pekanbaru yang tetap memperbolehkan siswa PAUD/TK, SD dan SMP belajar tatap muka di sekolah. Namun, mengurangi aktivitas di luar ruangan. (rp.sul/*)
Editor: Elfi Yandera
Tags : kualitas udara tidak sehat, pekanbaru, kualitas udara sudah menunjukkan penurunan, News Kota,