Artikel   2025/09/03 8:39 WIB

Kurangnya Kesadaran Warga di Permukiman untuk Kebersihan, KNPI Riau: 'akan Berpengaruh Besar pada Kesehatan dan Lingkungan'

Kurangnya Kesadaran Warga di Permukiman untuk Kebersihan, KNPI Riau: 'akan Berpengaruh Besar pada Kesehatan dan Lingkungan'
Larshen Yunus, Ketua DPD I KNPI Riau

KESADARAN masyarakat dipermukiman yang padat penduduk untuk kebersihan mulai terlihat disana sini. Padahal kebersihan lingkungan sangat  berpengaruh besar terhadap kesehatan. Akibatnya, penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare adalah dua penyakit utama yang disebabkan oleh lingkungan hidup yang kurang bersih, kata Larshen Yunus, Ketua DPD I KNPI Riau menyikapi gambaran situasi lingkungan permukiman penduduk di perkotaan Pekanbaru ini.

Menurutnya, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebersihan, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi higienitas masyarakat.  

"Faktor yang pertama adalah akses sanitasi yang memadai. Akses sanitasi ini tidak hanya meliputi jamban dan fasilitas sanitasi lain yang sesuai dengan standard kesehatan, namun juga tersedianya air bersih," sebutnya menilai.

"Masih banyak sumur yang ada di lingkungan rumah tangga atau pemukiman warga yang hanya berjarak 10 meter dari septic tank."

"Hal ini menunjukkan bahwa air yang digunakan masyarakat masih belum sesuai dengan standard kesehatan."

"Faktor lain adalah perilaku dan kebiasaan masyarakat itu sendiri mengenai kebersihan."

"Ini hanya kebiasaan-kebiasaan kecil, dari membuang sampah di tempatnya hingga rajin mencuci tangan. Bukan kah sejak kecil kita sudah diajarkan untuk berperilaku hidup bersih terutama lewat keluarga dan lingkungan tempat belajar," tanya Larshen.

Selain itu, sebutnya lagi, faktor budaya di masyarakat sekitar. Budaya yang diadopsi suatu masyarakat di wilayah tertentu pastinya berpengaruh terhadap kebiasaan dan perilaku yang diajarkan ke tiap individu. 

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kebersihan dan kesehatan, mwnurutnya, perlu kerjasama dari berbagai macam sektor, dari pemangku kebijakan yang memegang regulasi, akademisi, pelaksana, hingga masyarakat itu sendiri.

Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dalam agama disebutkan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman. 

Kebersihan adalah hal yang mutlak dibutuhkan oleh setiap orang yang tinggal di dalam lingkungan hidup.

Lingkungan hidup yang bersih, menciptakan rasa kenyamanan serta kesehatan bagi setiap individu yang tinggal di dalamnya.

"Bayangkan saja, seandainya lingkungan hidup yang kita tinggali kotor, maka rasa tidak nyaman akan menghampiri," ujarnya.

"Kemungkinan timbulnya berbagai penyakit pun lebih besar dibandingkan dengan lingkungan hidup yang bersih."

Dalam lingkungan hidup, pentingnya kesadaran dalam menjaga kebersihan. tetapi menjaga kebersihan ini perlu dimulai dari diri sendiri.

Kebersihan diri merupakan cermin kehidupan seseorang. Apakah orang tersebut tipe pemalas, atau tipe orang yang rajin.

Menjaga kebersihan diri sendiri merupakan hal yang sangat pribadi dan menjadi hak setiap orang untuk hidup bersih dan sehat, seperti: mandi paling tidak dua kali sehari, selalu mengenakan pakaian bersih, mencuci tangan sebelum makan atau menyentuh makanan, serta hal lain yang dapat menimbulkan rasa nyaman dan sehat di diri kita sendiri. 

Faktor yang kedua adalah perilaku dan kebiasaan masyarakat itu sendiri mengenai kebersihan. 

Hal ini dapat berupa kebiasaan-kebiasaan kecil, dari membuang sampah di tempatnya hingga rajin mencuci tangan.

Perilaku dan kebiasaan adalah sesuatu yang diajarkan sejak kecil, terutama lewat keluarga dan lingkungan tempat belajar.

Faktor yang terakhir adalah budaya di masyarakat sekitar. Budaya yang diadopsi suatu masyarakat di wilayah tertentu pastinya berpengaruh terhadap kebiasaan dan perilaku yang diajarkan ke tiap individu.

Oleh karenanya, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kebersihan dan kesehatan, perlu kerjasama dari berbagai macam sektor, dari pemangku kebijakan yang memegang regulasi, akademisi, pelaksana, hingga masyarakat itu sendiri.

Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dalam agama disebutkan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman. 

Kebersihan, sebutnya, hal yang mutlak dibutuhkan oleh setiap orang yang tinggal di dalam lingkungan hidup.

Lingkungan hidup yang bersih, menciptakan rasa kenyamanan serta kesehatan bagi setiap individu yang tinggal di dalamnya.

Suatu hal yang besar dimulai dari hal kecil. Begitu juga dengan menjaga kebersihan, kata dia.

Setelah menjaga kebersihan dari diri sendiri, sambungnya, maka kebersihan di lingkungan keluarga pun dapat tercipta.

Larshen menilai, setiap anggota keluarga berperan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan masing-masing anggota keluarganya. 

Tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan masih tergolong rendah.

Meskipun mereka telah berhasil menjaga kebersihan dimulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga, tak sedikit orang yang mengabaikan kebersihan dalam lingkungan masyarakat.

Contoh kecil dari orang membuang plastik minuman di sembarang tempat. Maka, perbuatan kecil tersebut akan memicu tindakan serupa yang akan dilakukan orang lain. 

Bayangkan jika di suatu jalan atau taman, ada sepuluh atau dua puluh orang membuang plastik minuman sembarangan, alhasil tempat itu akan menjadi kotor.  

Tingkat kesadaran masyarakat yang rendah dalam menjaga kebersihan di lingkungan masyarakat, dapat dilihat dari cara mereka membuang sampah.

Apakah masyarakat membuang sampah pada tempatnya, di pinggir-pinggir sungai, atau bahkan di pnggiran jalan raya?

Adanya petugas kebersihan hanyalah sebagai pembantu dalam menjaga kebersihan. Sedangkan faktor utama yang sangat berpengaruh agar lingkungan masyarakat terlihat bersih adalah kesadaran masyarakat itu sendiri. 

Dampak serius dari kurangnya kesadaran menjaga kebersihan 

Dampak serius dari kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan, menurut Larsehn akan sangat terasa.

Secara fisik, lingkungan yang memiliki tingkat kesadaran rendah, akan terlihat kotor dan tidak nyaman untuk ditinggali.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, lingkungan kotor dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti demam berdarah, terangnya. 

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan juga dapat menimbulkan bencana yang lebih besar.

"Bencana banjir tidak hanya disebabkan oleh hujan lebat. Tapi, karena orang-orang membuang sampah sembarangan di sungai. Mengakibatkan tersumbatnya aliran sungai, sehingga volume air meluap ke pemukiman warga," katanya.

Menurutnya, sangat penting bagi setiap masyarakat menumbuhkan kesadaran dalam menjaga kebersihan.

Tidak hanya kebersihan diri sendiri, dan keluarga, tapi sangat penting menjaga kebersihan di lingkungan masyarakat. 

"Kita pasti sering melihat lingkungan sekitar kita. Kondisi lingkungan sekarang ini bisa dibilang sangat memprihatinkan. Beberapa tempat ada banyak sampah yang berserakan, jalan yang rusak, serpihan-serpihan keramik sehingga lingkungan tersebut menjadi kumuh," kata dia.

Penyebab kumuhnya lingkungan, sebutnya, bisa karena sampah yang dibuang sembarangan, kurangnya pengawasan aparat pemerintahan, sikap acuh tak acuh masyarakat terhadap lingkungan yang ditinggalinya, dan lain sebagainya.

Salah satu penyebab utama yang bisa menyebabkan masalah kebersihan lingkungan adalah kurangnya kepedulian masyarakat sendiri terhadap lingkungannya. 

Padahal sudah seharusnya masyarakat menyadari dan peduli terhadap lingkungan di sekitarnya karena keadaan lingkungan itu juga mempengaruhi kehidupan masyarakat itu sendiri.

Contohnya kalau di sekitar lingkungan itu ada banyak sampah pasti akan menjadi wadah penyakit bagi masyarakat di sana.

Tempat yang kotor akan menjadi sarang bagi lalat dan nyamuk dan kita semua tahu bahwa lalat dan nyamuk itu

juga mempengaruhi kehidupan masyarakat itu sendiri. Contohnya kalau di sekitar lingkungan itu ada banyak sampah pasti akan menjadi wadah penyakit bagi masyarakat di sana.

Tempat yang kotor akan menjadi sarang bagi lalat dan nyamuk dan kita semua tahu bahwa lalat dan nyamuk itu merupakan pembawa berbagai penyakit yang bisa menimpa kita seperti DBD, malaria, muntaber, diare. 

Selain itu jika terjadi hujan deras, lingkungan yang kumuh itu pasti akan mendatangkan bencana bagi masyarakat di sana yaitu bencana banjir.

Terkadang masyarakat seringkali melimpahkan tugasnya ke orang lain dan tukang sampah padahal sudah menjadi kewajiban mereka untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya karena mereka juga adalah bagian dari masyarakat tersebut. 

Walaupun pemerintah telah melakukan berbagai upaya, Tetapi upaya pemerintah itu tidak akan terlaksana dan terwujud dengan baik jika tidak didukung oleh kesadaran masyarakat di sekitarnya.

Sudah seharusnya, masyarakat berpartisipasi dan memberi dukungan kepada upaya pemerintah untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.

Mulailah dari diri sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya, jika melihat sampah, kita harus segera membuangnya walaupun bukan sampah kita, melakukan kerja bakti secara teratur, dan juga bisa menanam tumbuhan hijau agar lingkungan menjadi lebih sejuk dan nyaman. 

Walaupun hanya dari hal-hal kecil, tindakan kita ini bisa memicu orang lain agar menyadari pentingnya kebersihan lingkungan itu.

Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita bersama. 

Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat.

Pada pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup. 

Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara lain meliputi hal-hal berikut ini. 

  • Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. 
  • Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri. 
  • Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. 
  • Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991. 

Selain itu, usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini : 

  • Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang. 
  • Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan. 
  • Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.
  • Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan. 
  • Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran. 

Beberapa hal yang dapat kalian lakukan sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:   

  • Menghemat penggunaan kertas dan pensil
  • Membuang sampah pada tempatnya
  • Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang
  • Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM
  • Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal

Jadi menurut Larshen, usaha pelestarian lingkungan hidup ini harus dimulai dari setiap individu dengan menitikberatkan pada kesadaran akan pentingnya lingkungan bagi kehidupan manusia dan pelestarian alam. (*)

Tags : kebersihan, kurangnya kesadaran untuk hidup bersih, pekanbaru, permukiman warga kurang bersih, kebersihan berpengaruh pada kesehatan dan lingkungan,