News   2024/12/08 12:7 WIB

LAMR Ajak Masyarakat Bersatu untuk Menyelesaikan Sengketa Lahan

LAMR Ajak Masyarakat Bersatu untuk Menyelesaikan Sengketa Lahan
Rapat Koordinasi Konflik Lahan Masyarakat Adat Provinsi Riau Tahun 2024 LAM Riau

PEKANBARU - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau meminta berbagsi elemen mssyarakat bersatu untuk menyelesaikan sengketa lahan daerah ini.

"Harus diatur suatu strategi yang mengerucut untuk menyelesaikan sengketa lahan."

"Di sisi lain, lahan terus berkurang,” kata Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil saat membuka Rapat Koordinasi Konflik Lahan Masyarakat Adat Provinsi Riau Tahun 2024, Kamis (5/12).

Datuk Seri Taufik yang dengan terisak kemudian mengatakan, tak ada jaminan ketersediaan lahan untuk anak cucu Riau pada masa depan.

Untuk itu, hak agraria wajib diperjuangkan. Kegiatan tersebut berlangsung dua hari, Kamis – Jumat (5-6/12).

Selain pengurus LAMR, rapat diikuti Seri Mahkota Diraja Junjungan Aldat LAMR, dan urusan masyarakat adat seperti Sakai, Bonai, Anak Rawa, dan XIII Kota Kampar.

Diketahui bahwa tumpang tindih lahan di Riau sangat luas. Dari temuan DPRD Riau beberapa tahun lalu saja, diketahui kebun ilegal di Riau 1,8 juta hektar.

Belum lagi lahan masyarakat yang “terpakai” untuk itu. Lebih dari 300 titik sengketa lahan terjadi di Riau, yang antara lain berupa tanah atau dan hutan ulayat.

Datuk Seri Taufik mengatakan, perjuangan tersebut harus melalui strategi khusus. Misalnya, harus didorong bersana-sama lahan yang benar-benar teruji keabsahannya sebagai tanah ulayat. “Walaupun sepuluh hektar, tetap kita perjuangkan bersama-sama karena tanah dan hutan ulayat bukan hanya persoalan material, tetapi marwah, ” ujarnya. (*)

Tags : lembaga melayu riau, lamr, sengketa lahan, menyelesaikan sengketa lahan, News,