Seni Budaya   25-10-2024 13:36 WIB

LAMR Berterima Kasih kepada Prabowo-Gibran Telah Angkat Putra Riau Jadi Kementerian Kebudayaan

LAMR Berterima Kasih kepada Prabowo-Gibran Telah Angkat Putra Riau Jadi Kementerian Kebudayaan
LAMR Sampaikan Ucapan Terima Kasih kepada Presiden Prabowo.

PEKANBARU – Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka. Selain mengakomodir lembaga yang diajukan LAMR, putra Riau dijadikan menteri dalam kabinet yang mereka pimpin walaupun masih amat terbatas.

"Putra Riau jadi Kementerian Kebudayaan di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka."

“Ya, InsyaAllah, putra Riau akan makin banyak terlihat berkaprah secara nasional pada tahun-tahun mendatang, ” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (Ketum DPH) LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, didampingi Ketum Majelis Kerapatan Adat LAMR Datuk Seri H. Marjohan Yusuf, kepada media Senin petang (22/10).

Datuk Seri Taufik mengaku, wacana adanya Kementerian Kebudayaan, telah muncul dalam satu dekade ini.

Tapi LAMR mengusulkan lembaga tersebut secara tertulis kepada setiap calon presiden yang datang ke Riau, termasuk kepada Tuan Prabowo.

“Saya yang menyampaikan langsung kepada beliau saat turun kampanye di Pekanbaru, Selasa 9 Januari 2024. Ini dilanjutkan pula secara lisan di ruang VIP Bandara SSK II, ‘ kata Datuk Taufik.

Kesannya waktu itu, Prabowo gembira dengan usulan tersebut, bahkan mencetuskan gagasan itu pada debat calon presiden beberapa waktu kemudian.

Keberadaan Kementerian Kebudayaan yang terpisah dari sektor lain bermaksud untuk mengurus Kebudayaan secara lebih detil.

Penanganannya harus berbeda dengan pariwisata bahkan dunia pendidikan. Budaya memiliki sasaran pelestarian, sekaligus pewarisan, dan pengembangan.

Tentu, Kebudayaan bukan hanya persoalan kesenian, tetapi perilaku.

“Termasuk masyarakat adat, harus didekati secara budaya, bukan hanya sosial seperti selama ini sehingga kepedulian kepada masyarakat berdasarkan ukuran luaran, bukan dalaman berkaitan dengan nilai-nilai, ” katanya.

Ia memberi contoh, wadah pengambilan madu bisa diganti dengan modern seperti penangkaran lebah saat ini.

Tetapi lebah dijadikan obyek, bukan subyek sebagaimana dalam tradisi Melayu.

Dalam masyarakat Melayu, lebah dirayu untuk memberi madunya, bukan dirampas.

Rayuan itu melalui pemiharaan dan semangat kata baik dalam bentuk mantra maupun pantun.

Riau merupakan satu dari sedikit provinsi yang telah memisahkan pengurusan kebudayaan dengan sektor lain yang diprakarsai oleh LAMR.

Hasilnya luar biasa, sehingga pembangunan Kebudayaan Riau nomor empat terbaik di Indonesia setelah Yogyakarta, Jateng, dan Jatim.

Dalam kesempstan ini juga, Datuk Seri Taufik mengatakan, pihaknya telah mengajukan belasan nama untuk memperkuat kabinet yang dipimpin Prabowo – Gibran.

“Usahlah saya sebut nama–nama mereka ya. Mereka ada yang politisi, birokrat, akademi dari kebudayaan sampai ahli minyak dan hukum perusahaan. Raja Juli Antoni termasuk yang kita ajukan, meskipun kita tahu dia telah eksis selama ini yang patut kita dukung ” kata Datuk Taufik.

Ia juga mengingatkan agar Pemprov Jateng maupun pemerintah kabupaten/ kota se-Jawa Tengah mendukung transformasi ekonomi, seperti inflasi, ketahanan pangan dan stabilitas harga, stunting, investasi, dan terutama terkait kemiskinan ekstrem.

"Mohon di kabupaten/ kota kaitannya dengan struktur politik anggaran untuk APBD 2024, juga menyangkut bagaimana kita bisa mengurangi menangani kemiskinan ekstrem, baik itu kaitannya dengan mengurangi beban pengeluarannya, menambah daya belinya, maupun pengurangan kantong-kantong kemiskinan," jelas Arif.

Ditambahkan, Pemprov Jateng dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah agar bergerak cepat dalam merealisasikan APBD.

"Ingat, saat 2024 kita masuk di tahun politik sehingga gerak cepat kita menciptakan kondisivitas di pelaksanaan tahun politik itu," pungkasnya. (*)

Tags : lembaga adat melayu riau, LAMR, Putra Riau Jadi Kementerian Kebudayaan, lamr berterima Kasih pada Prabowo-Gibran ,