PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Partai Golkar masih terus intens berkomunikasi dan berharap dipinang oleh Partai Keadilan Sejahtera [PKS] agar bisa berpasangan Syamsuar-Mawardi Saleh bisa terwujud.
"Ada indikasi langkah Syamsuar untuk komunikasi dengan PKS terus dijegal."
"Saya kira kita bisa melihat nilai masa Lalu, dimana Syamsuar pada Pilgubri 2019 yang semula langkahnya didukung PKS dan PAN tetapi berakhir merasa dikecewakan," kata Dr Aidil Haris, Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Riau pada media, Senin.
Tetapi Aidil Haris kembali menambahkan bahwa pergerakan politik Riau saat ini masih dinamis.
Sudah bukan rahasia lagi PKS sedang jadi primadona yang diperebutkan banyak bakal calon [bacalon] Gubernur Riau dalam Pilkada 2024 mendatang.
Hal itu karena hasil Pileg lalu PKS berhasil mendudukkan 10 orang kadernya di DPRD Riau sekaligus menjadi peringkat ketiga jumlah kursi terbanyak setelah PDIP dan Golkar.
Nama-nama besar seperti Syamsuar, M Nasir, Abdul Wahid, Eddy Natar Nasution hingga SF Hariyanto pun dikabarkan sedang getol membangun komunikasi agar sudi dipinang oleh PKS.
Diantaranya adalah Golkar yang masih intens berkomunikasi dan berharap dipinang oleh PKS agar pasangan Syamsuar-Mawardi Saleh bisa terwujud. Wakil Ketua DPD I Golkar Riau, Ikhsan, mengaku optimis bahwa koalisi itu akan jadi nyata.
"Insya Allah, tunggu saja," sebutnya beberapa waktu lalu.
Namun Aidil Haris, memiliki pendapat lain.
"Kalau saya lihat petanya, ya, saya agak sedikit pesimis kalau melihat PKS mengusung Syamsuar. Karena persoalan masa lalu juga jadi catatan PKS kali, ya," kata dia.
Syamsuar, lanjut Aidil, dinilainya juga akan sulit mendapatkan dukungan dari PAN.
"Sama dengan PAN, belum tentu juga bakal [mendukung Syamsuar]. Untuk di DPW-nya, ya, tingkat provinsi, kemungkinan tidak akan mendukung Syamsuar. PKS sama dengan PAN, nasibnya samalah. Sama-sama merasa dikecewakan oleh Syamsuar," ujarnya.
Masa lalu yang dimaksud Aidil Haris adalah persoalan ketika Pilgubri tahun 2019 yang lalu.
Syamsuar yang kala itu menjabat sebagai Bupati Siak nekat maju Pilgubri menggandeng Edy Natar Nasution sebagai wakilnya meski tanpa restu Golkar.
Resikonya, Syamsuar harus mencari kapal lain dan akhirnya didukung oleh PKS dan PAN. Namun begitu memenangkan Pilgubri, Syamsuar justru kembali ke pangkuan Golkar dan meninggalkan dua partai tersebut.
Luka masa lalu inilah yang kemudian dipandang Aidil Haris menjadi bahan pertimbangan PKS dan PAN untuk mencari bacalon Gubernur Riau selain Syamsuar.
Meskipun begitu, Aidil tak menutup kemungkinan lain mengingat betapa dinamisnya pergerakan politik Riau saat ini.
Meskipun DPW partai tak mendukung, bukan tak mungkin DPP justru menginginkan sosok tersebut.
"Tapi tidak tertutup kemungkinan bagi DPP memberi dukungan. Jadi fifty fifty lah. Ini yang menjadi sedikit sulit kita tebak," tutupnya. (*)
Tags : bakal calon gubri, bacalon gubri syamsuar dijegal, komunikasi golkar dan pks tersednat, pergerakan politik Riau dinamis,