PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Bakal Calon Legislatif [Bacaleg] Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Daerah Pemilihan [Dapil] 2 Kabupaten Kampar Larshen Yunus prihatin melihat kondisi Kampar sekarang, tetapi solusinya hal ini diperlukan pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang harus lebih maksimal.
"Sebagian masyarakat Kampar benar-benar belum memaknai falsafah Jawa, ”gemi nastiti tur ngati-ati”. Artinya, tidak mudah membelanjakan jika memang tidak diperlukan."
"Tingginya tingkat kemiskinan di Kampar tidak serta-merta menggambarkan kondisi yang tertinggal dan jauh dari sejahtera. Kebiasaan menghemat pengeluaran, termasuk belanja bahan pangan, belum menjadi ciri perilaku sederhana demi mempersiapkan masa depan yang lebih mapan di tengah masyarakat yang dikenal sebagai daerah Serambi Mekah nya Riau ini," katanya dalam diskusi singkat saat ditemui di kediamannya Jumat malam.
”Saya sedikit kaget saja begitu melihat bahwa Kampar adalah termasuk daerah miskin," ungkapnya lagi.
Diakuinya sebagai masyarakat di Riau mendengar salah satu daerah yang masih memiliki kemiskinan menimbulkan sejumlah perdebatan, terutama bagi para warga setempat.
Sebagai informasi, hasil survei Badan Pusat Statistik [BPS] mencatat penduduk Kabupaten Kampar yang hidup di bawah garis kemiskinan bertambah sekitar 3.400 jiwa pada Maret 2020 sehingga menjadi 68.740 jiwa pada Maret 2021.
Berdasarkan persentasenya, penduduk miskin Kabupaten Kampar meningkat menjadi 7,82 persen pada Maret 2021 dibanding sebelumnya hanya 7,38 persen.
Angka kemiskinan tersebut lebih tinggi dari persentase penduduk miskin Provinsi Riau yang sebesar 7,12 persen dan merupakan yang terbesar kelima dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Riau.
Tetapi Larshen menyikapi banyak kegiatan ekonomi yang berhenti berproduksi. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan pemutusan hubungan kerja, penurunan tingkat produktivitas individu dan perusahaan, sehingga mendorong munculnya orang miskin baru yang secara agregat meningkatkan jumlah penduduk miskin.
"Jadi Peran Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah [TKPKD] dalam mengawal pelaksanaan program-program sangat diperlukan disini," ungkapnya.
"Selain itu peningkatan keterampilan dan pelaku UKM diyakini dapat mengurangi angka kemiskinan, khususnya di Kecamatan Tambang dan Kecamatan Tapung, Kampar," sebutnya.
“Jadi setiap hari saya ngobrol-ngobrol dengan ibu rumah tangga, para ojol, para pekerja pertanian bagaimana keluhan mereka sulitnya mendapatkan penghasilan pasca Covid-19 kemarin,” ujarnya.
Menurutnya, untuk menggeser kemiskinan ini perlu pemberdayakan para ibu rumah tangga, untuk menjadi pelaku UMKM.
Pria kelahiran Kota Pekanbaru 1988 ini mencontohkan, memaksimalkan limbah plastik untuk dijadikan kerajinan tangan, bisa menjadi salah satu alternatifnya.
“Sudah banyak yang melakukan kerajinan tangan dari limbah plastik. Bungkus kopi, permen, botol air mineral. Itu Juga gagasan yang bisa nantinya dilakukan ibu rumah tangga di wilayah ini,” ungkap Pria yang memiliki dua anak itu.
Menurut Bacaleg yang hobi kulineran tersebut, angka kemiskinan di wilayah Kampar masuk dalam kategori yang memprihatinkan.
Dirinya juga berharap, Pemkab Kampar dapat menginventarisir kebutuhan masyarakat di wilayah dua kecamatan [Kecamatan Tambang dan Kecamatan Tapung] itu.
“Harusnya Pemkab sudah dapat menginventarisir. Sehingga program-program pemerintah dapat tepat sasaran,” tegasnya.
Kemiskinan yang masih menjadi isu krusial di setiap kota/kabupaten, lanjut Larshen ini harus menjadi fokus dan perhatian seluruh elemen.
“Semuanya bisa, asal ada kemauan dari seluruh elemen. Mulai dari masyarakatnya itu sendiri, maupun pemerintah. Saya yakin, asal kita mau bekerja dan mau berusaha, pasti angka kemiskinan di wilayah ini dapat teratasi,” jelasnya.
Jadi Larshen berharap lewat peningkatan dan pemberdayaan UKM di wilayah Kampar bisa mencelikan semua pihak bahwa masyarakat juga bisa bangkit melalui UMKM. Selain itu hidup irit atau hemat harus diutamakan dalam keseharian masyarakat. (*)
Tags : bakal calon legislatif, bacaleg larshen yunus, kampar, kemiskinan, angka kemiskinan di kampar, bacaleg perindo, umk kampar, news daerah,