
SENI BUDAYA - Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau sampaikan maklumat perjuangan 'Daerah Istimewa' Riau bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) pada Selasa 20 Mei 2025.
"Perjuangan pembentukan Daerah Istimewa Riau untuk menunjang program Indonesia emas."
Datuk Seri Drs. H. Raja Marjohan Yusuf Ketua Umum (Ketum) Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR mengatakan rasa syukur nya atas pertemuan di Gedung LAMR.
“Kita bersyukur, Alhamdulillah pertemuan kita lancar di Gedung LAMR. Dan telah mendengar pendapat dan usulan dari masing-masing Badan Pekerja Tuntutan Riau Istimewa,” kata Ketum MKA LAMR, Datuk Seri Drs. H. Raja Marjohan Yusuf.
Badan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (DPP DIR) telah menyampaikan maklumat atau mendeklarasikan Daerah Istimewa Riau (DIR) di halaman Balai Adat LAMR Provinsi Riau kemarin.
Datuk Seri H. Raja Marjohan Yusuf menyampaikan tujuan daripada Daerah Istimewa Riau dalam rangka mensejahterakan masyarakat Riau dan menunjang program Indonesia Emas.
"Kemarin para pemuka masyarakat Riau sudah mengadakan pertemuan di gedung LAMR (Lembaga Adat Melayu Riau) di Jalan Diponegoro, Pekanbaru pada Sabtu 17 Mei 2025," sebutnya.
Pertemuan ini bertujuan untuk Daerah Istimewa Riau, dalam rangka menuju Indonesia Emas.
Menurutnya, dengan menjadi istimewa nya daerah Riau yang memang memiliki potensi baik alam atau budaya yang luar biasa, sehingga masyarakat Riau akan lebih makmur dan tentu akan menunjang Indonesia Emas kedepan nya.
Datuk Seri H.Raja Marjohan Yusuf juga mengatakan rasa terimakasihnya kepada pemerintah pusat.
“Kami mengucapkan rasa terimakasih kepada Pemerintah Pusat atas kesempatan untuk Riau agar menjadi Daerah Istimewa, dan terimakasih juga kepada Pemerintah Riau yang telah siap mendukung atas tuntutan daerah Riau,” ucapnya.
Datuk Seri H.Raja Marjohan Yusuf juga meminta masyarakat untuk saling dukung dan bahu-membahu.
“Kita meminta masyarakat agar saling mendukung dan saling bahu-membahu,” harapnya.
"Kita menuntut Daerah Istimewa Riau tidak akan meminta hadiah. Riau Istimewa bukanlah suatu keniscayaan, ini sudah lama sebenar nya diharapkan. Kalau kita berkaca pada para pendahulu-pendahulu kita yang cukup banyak memberikan sumbangsih baik berupa bahasa, adat dan sebagai nya," terangnya.
"Ini bukan bentuk perlawanan, ini hanya mengambil kesempatan dan peluang yang di berikan pemerintah."
“Kita tidak meminta atau melawan pemerintah, ini adalah bagian dari menjawab apa yang di berikan Pemerintah Pusat, Pemerintah memberikan kesempatan untuk daerah agar menjadi Daerah Istimewa, maka Riau wajib hukum nya mengambil kesempatan tersebut demi memperjuangkan masyarakat.
Dengan istimewa nya Riau ini adalah apresiasi dari Pemerintah Pusat terhadap masyarakat Riau, maka kita harus berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan kesempatan dan peluang untuk Riau menjadi istimewa.
Rasa syukur itu harus kita wujudkan dalam bentuk bersatu padu untuk menyatukan langkah dan pemikiran menunjukan bahwa kita siap, "tak ada namanya istilah menolak rezeki, kita Riau tak perlu lagi mempertanyakan banyak hal," ucapnya.
“Kita Riau siap mengambil peluang apa yang di berikan Pemerintah,” sambungnya.
Dengan Istimewah nya Riau, sudah mendukung Program Pemerintah Indonesia Emas.
“Indonesia Emas itu adalah dengan sejahtera nya masyarakat Indonesia,” sebutnya.
Rakyat Indonesia sejahtera kalau setiap provinsi sejahtera, maka dengan istimewa akan mempercepat sejahtera masyarakat Riau.
"Kalau Riau sudah sejahtera akan mempercepat mendukung Indonesia Emas. Ini adalah bentuk yang di inginkan Presiden kita, dengan memberikan peluang Istimewah kepada daerah sehingga daerah mampu mengelola secara optimal potensi yang dimiliki," ujarnya.
Menurut Marjohan Yusuf, Daerah Istimewa Riau adalah sebuah momentum, karena kita kuat secara adat istiadat.
Tujuan utama Daerah Istimewa Riau, khususnya yang didorong oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), adalah untuk melindungi dan memajukan nilai-nilai budaya dan adat Melayu Riau, serta memastikan kesejahteraan masyarakatnya. Beberapa tujuan lebih spesifik:
Muhammad Mardiansyah, Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau berpendapat, Daerah Istimewa Riau bukan hanya tentang kewenangan politik, tetapi juga tentang perlindungan dan pemajuan budaya, adat, serta kesejahteraan masyarakat Melayu Riau.
"Daerah Istimewa Riau itu adalah hak bagi Riau."
“Daerah Istimewa adalah hak bagi Riau. Karena kita memiliki kekayaan alam dan budaya adat, contoh nya kekayaan alam mulai dari minyak bumi, Kelapa sawi, yang dahulu hutan yang lebat tanah subur, batu bara dan lain sebagai nya. Tentang Istimewah budaya adat, kita punya banyak hal, salah satu nya adalah Gurindam 12,” sebutnya.
Muhammad Mardiansyah juga menghimbau masyarakat agar tidak terpecah belah.
“Saya menghimbau kepada masyarakat Riau agar jangan terprovokasi dan terpecah-pecah. Karena di Riau ini kita banyak terdiri dari berbagai element, jadi kita harus bersatu untuk mencapai Daerah Riau Istimewa,” ucapnya.
Ade Rizwan Firmansyah dari BEM UNRI mengatakan dukunganya terhadap Daerah Istimewa Riau dan telah melakukan kajian-kajian.
"Kami dari mahasiswa UNRI mendukung penuh, Kami juga telah menyiapkan kajian-kajian, dan tentu saja kami sangat membutuhkan dukungan dari universitas lain nya,” tutur Ade Rizwan Firmansyah.
Badan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (DPP DIR) akan menyampaikan maklumat atau mendeklarasikan Daerah Istimewa Riau (DIR) di halaman Balai Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau.
"Daerah Istimewa Riau bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) pada Selasa 20 Mei 2025."
"Keputusan ini sudah bulat untuk menggelar maklumat DIR ini diambil dalam rapat DPP DIR yang berlangsung di Balai Adat pada Senin 19 Mei 2025," kata Sekretaris DPP DIR, Afrizal Alang.
"Nampaknya sudah bulat kita menggelar maklumat, semoga nantinya berjalan lancar sesuai apa yang diinginkan," ucap Afrizal Alang.
Meskipun seluruh peserta rapat telah sepakat untuk menggelar maklumat DIR, mereka diingatkan untuk tidak mengucapkan atau meneriakkan kata-kata di luar semangat perwujudan Daerah Istimewa Riau.
"Ingat, dalam menggelar maklumat nanti tidak boleh mengucapkan Riau Merdeka! Riau Berdaulat! dan Riau Federal!," tegas Alang.
Ketua DPP DIR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, menjelaskan beberapa rangkaian acara dalam perhelatan maklumat DIR yang akan bersamaan dengan Harkitnas.
Rangkaian tersebut meliputi pemasangan panji dari setiap kabupaten/kota di Riau di halaman Balai Adat, dilanjutkan dengan tepung tawar pada baliho DPP DIR, dan orasi mengenai DIR.
"Setidaknya ada 200 peserta yang ikut dalam perhelatan maklumat Daerah Istimewa Riau, dan aksi ini harus dikontrol agar tidak sampai muncul hal-hal lainnya yang dapat mencederai maklumat DIR," ujar Datuk Seri Taufik.
Sesuai rencana, lanjut Datuk Seri Taufik, inti dari maklumat ini akan disampaikan sebelum matahari terbenam.
"Ini sesuai dengan tunjuk ajar kita sebagai orang Melayu, aksi dilakukan sebelum matahari condong ke Barat. Biasanya pagi pukul 09.00 WIB sudah dimulai," jelas Datuk Seri Taufik.
Keputusan rapat DPP DIR juga menetapkan bahwa kegiatan ini akan mengundang berbagai pemangku kepentingan, termasuk DPRD Riau, Gubernur Riau, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) lainnya.
Dukungan terhadap ide ini juga datang dari berbagai pihak. "Ide ini sangat menarik, kami dari Kesultanan Siak ikut berpartisipasi," kata Tengku Said Amin dalam rapat tersebut.
Masrul Kasmy menambahkan bahwa momen ini akan menjadi catatan penting bagi sejarah Riau.
"Terutama bagi anak cucu kita, sejauh apa perjuangan kita ini dalam mewujudkan Daerah Istimewa Riau," katanya.
Tetapi kembali disebutkan Ketua Umum MKA LAMR, Datuk Seri Marjohan Yusuf, menyampaikan terima kasih kepada 11 elemen masyarakat yang aktif terlibat dalam perjuangan ini, termasuk berbagai organisasi masyarakat (ormas) Melayu.
"Ada catatan kecil dari saya, saat ini begitu ramai masyarakat yang mengontak saya ingin bergabung dengan kita, mohon ini diakomodir," ucap Datuk Seri Marjohan.
Datuk Seri Marjohan juga kembali mengingatkan agar dalam perhelatan maklumat nantinya tidak muncul hal-hal di luar agenda yang dapat mencederai perjuangan Daerah Istimewa Riau.
"Saya mengingatkan kembali, jangan sampai ada kalimat Riau Merdeka," tegasnya.
Dukungan terhadap Riau sebagai daerah istimewa semakin menguat. Berbagai elemen masyarakat menyatakan sepakat untuk memperjuangkan status tersebut, dengan meminta LAMR menjadi garda terdepan dalam memimpin langkah strategis ke arah itu.
Kesepakatan tersebut merupakan hasil dari forum diskusi bertajuk Sembang-sembang Daerah Istimewa yang diselenggarakan LAMR Provinsi Riau pada Jumat 9 Mei 2025 kemarin di Balai Adat LAMR, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.
Kegiatan ini dihadiri sejumlah organisasi dan lembaga, antara lain Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), Majelis Dakwah Indonesia (MDI), Ittihadul Muballighin, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), serta Muslimat NU dan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa.
Diskusi yang berlangsung selama lima jam itu menghasilkan sejumlah poin penting. Salah satunya adalah permintaan agar LAMR membentuk tim khusus perjuangan dan tim penyusun naskah akademik sebagai dasar usulan Riau menjadi daerah istimewa.
“Perjuangan menjadikan Riau sebagai daerah istimewa merupakan upaya kolektif seluruh elemen masyarakat. Kami sepakat untuk menggaungkan semangat ini melalui berbagai media,” ujar Sekretaris Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Afrizal Alang, yang memandu jalannya diskusi.
Sedangkan Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, dalam paparannya menyampaikan bahwa usulan Riau sebagai daerah istimewa telah muncul dalam rapat dengar pendapat antara DPR RI dan Kementerian Dalam Negeri.
Menurutnya, Fraksi PKS di DPR RI menjadi pihak yang paling responsif dengan menjadikan isu ini sebagai agenda fraksi.
LAMR menilai, secara historis dan kontribusi sumber daya, Riau memiliki dasar kuat untuk menyandang status tersebut, kata Ketua Umum MKA LAMR, Datuk Seri Marjohan, dalam sambutan penutupnya.
Salah satu argumennya adalah peran kerajaan-kerajaan Melayu di Riau yang dengan sukarela bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta menyumbangkan kekayaan mereka, termasuk wilayah-wilayah penghasil minyak.
“Riau telah banyak memberi, tetapi belum banyak menerima. Kini saatnya perjuangan ini kita mulai, dengan semangat dan kesatuan yang kuat,” ujar.
Ia menegaskan, LAMR siap mengambil peran dalam mengawal proses ini hingga ke tingkat nasional. “Kita tidak ingin Riau terus menjadi objek eksploitasi, melainkan menjadi subjek pembangunan berbasis kearifan lokal,” katanya. (*)
Tags : lembaga adat melayu, riau, lam sampaikan maklumat perjuangan, daerah istimewa riau, daerah istimewa riau menunjang program indonesia emas,