PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia [LSI] yang dilakukan pada tanggal 6 hingga 11 Mei 2024 menunjukkan bahwa sejumlah kandidat bakal calon [bacalon] gubernur riau menempati posisi teratas seperti petahana Syamsuar kemudian Abdul Wahid dan Muhammad Nasir.
Petahana pasangan Syamsuar-Mawardi Saleh mulai mendapat perhatian dan lirikan publik di Riau untuk memimpin dalam simulasi semi terbuka pemilihan Gubernur Riau 2024 ini.
Survei ini melibatkan 32 nama kandidat potensial, dengan Syamsuar memperoleh dukungan 15,1% dan Abdul Wahid mendapatkan 15% dan selanjutnya Muhammad Nasir 14 persen.
Tetapi kedua tokoh Syamsuar dan Abdul Wahid ini menjadi pilihan utama masyarakat Riau jika pemilihan diadakan hari ini. Namun sebagian masyarakat menilai dan memprediksi Abdul Wahid diramalkan sebagai 'kartu mati' yang belum layak maju Cagub.
Selain Syamsuar dan Abdul Wahid, kandidat lain seperti Edy Natar Nasution dan M. Haris juga mendapatkan dukungan terbilang cukup, dengan masing-masing 5,8% dan 5,3%. Diikuti oleh Muhammad Wardan yang meraih 4,8%.
Nama-nama lain yang turut serta dalam simulasi ini memiliki persentase yang lebih rendah. Seperti Annas Maamun mendapatkan 3,8 %, Firdaus 3,2%, Syahrul Aidi Maazat 2,9%, Yopi Arianto 2,6%, Avat Cahyadi 2,5%.
Kemudian diangkat dibawah 2 persen, Syamsurizal 1,7%, dan M. Nasir 1,3%. Sementara itu, Idris Laena memperoleh 1,2%, Bistaman 1,1%, Achmad 1,q%. M. Alfedri 0,9%, Lukman Edy 0,9%, dan Sukiman 0,9%.
Kasmarni mendapat 0,7%, Irwan Nasir 0,6%, Zukri Misran 0,4%, Jhony Charles 0,4 %, dan S.F. Hariyanto 0,4%.
Kandidat lainnya, seperti Arsjadjuliandi Rachman, Septina Primawati, Suyatno, Gatot Eddy Pramono, M. Rahul, Nasarudin, Mawardi, M. Saleh, Yulisman, dan Arwin A.S., masing-masing memperoleh kurang dari 0,4%.
Selain itu, 25,9% responden mengaku belum menentukan pilihan mereka.
Simulasi ini menunjukkan dinamika politik di Provinsi Riau menjelang pemilihan gubernur mendatang, dengan banyak calon yang masih berusaha meraih dukungan dari masyarakat.
Sementara itu, banyaknya responden yang belum menentukan pilihan mencerminkan adanya peluang besar bagi para kandidat untuk menarik perhatian dan mendapatkan suara tambahan dalam waktu yang tersisa sebelum pemilihan resmi diadakan.
Sekretaris DPW PKB Riau Ade Agus Hartanto mengaku, memang LSI merupakan salah satu lembaga survei acuan PKB.
Sementara itu, Syamsuar mengaku bersyukur atas hasil survei tersebut, dan mengaku akan terus bekerja keras untuk menarik hati masyarakat Riau dalam pencalonannya.
"Kami bekerja keras terus ke depan, karena kami maju ini acuannya memang survei, kami akan terus lihat ke depan dengan terus berikhtiar," katanya.
Sejumlah lembaga survei mulai melakukan survei dan sudah mengeluarkan hasil, terhadap elektabilitas dan popularitas, bakal calon gubernur untuk Pilgub Riau 2024 mendatang.
Ada beberapa hasil yang sudah bocor ke publik, sebelumnya hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Voxpol center sudah merilis.
Sebelumnya, ada dua nama berada di urutan teratas bakal calon Gubernur Riau, yakni Syamsuar dan Edi Natar bersaing ketat dan berikutnya Muhammad Haris dalam hasil survei tersebut.
Sementara di lembaga survei lain yang juga bocor ke publik, yakni Lembaga Survei Indonesia hasilnya teratas Syamsuar disusul Abdul Wahid dan Edy Natar Nasution.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Bappilu Golkar Ikhsan mengatakan survei akan dilihat hingga beberapa kali kedepannya untuk menentukan siapa bakal calon yang diusung, baik itu calon gubernur dan calon wakil gubernur.
"Nanti akan ada lagi beberapa kali survei untuk mengukur elektabilitas bacalon yang muncul, ini akan menjadi tolak ukur dalam mengusung," ujar Ikhsan, seperti yang dilansir dari tribunnews
Riau Research Centre (R2C), lembaga berbasis akademik di Riau yang melibatkan akademisi dalam penelitiannya merilis hasil survei tentang pilihan masyarakat Kota Pekanbaru terhadap bakal calon Gubernur Riau yang telah melakukan sosialisasi untuk Pilgubri 2024.
Hasilnya, elektabilitas tertinggi saat survei adalah Abdul Wahid [15,8 persen], dan SF Haryanto [14,8 persen], dengan petahana Syamsuar masih berada di posisi pertama [18,5 persen].
Beberapa kandidat lainnya masih jauh di bawah empat nama tersebut. Adapun kandidat lainnya yang masuk dalam survei antara lain M Nasir (11,82 persen), Syahrul Aidi (8,72 persen), Sukiman (6,41 persen).
"Hasil ini menunjukkan hasil yang tidak menggembirakan bagi Syamsuar," ujar Ketua R2C, Adlin, yang juga dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Riau (Unri), Jumat (31/5).
Ia mengatakan survei ini melibatkan 1.000 responden yang mewakili seluruh kecamatan di Kota Pekanbaru dengan margin error ± 3 persen.
"Survei dilaksanakan pada periode 1-10 Mei 2024," Cakapnya.
Tetapi Adlin memaparkan bahwa temuan hasil survei menunjukkan dalam salah satu pertanyaan di survei, jika pemilihan gubernur Riau dilaksanakan hari ini, hanya 20,6 persen responden yang menyatakan akan memilih Syamsuar.
"Sebanyak 79 persen menyatakan akan memilih calon selain Syamsuar dan sisanya 0,4 persen tidak menjawab," katanya.
Temuan ini mengindikasikan bahwa mayoritas masyarakat Pekanbaru kecewa dengan kinerja Syamsuar sebagai Gubernur Riau.
"Kekecewaan terhadap Syamsuar juga tercermin dalam perolehan suaranya pada Pileg DPR RI Februari 2024 di Kota Pekanbaru yang juga kecil," kata Adlin.
Hasil survei ini, kata Adlin menunjukkan bahwa masyarakat Pekanbaru menginginkan perubahan. Terkecuali Syamsuar bisa melakukan perubahan maka elektabilitasnya kemungkinan terangkat.
"Tingginya elektabilitas tersebut tidak lepas dari kerja-kerja politik yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Pekanbaru," tukasnya. (*)
Tags : Lembaga Survei, Hasil Pilgub Riau 2024, Pilkada Serentak, Responden Melirik Bacagub Syamsuar, Petahana, News,