PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Dari lima pasangan calon Walikota-Wakil Walikota Pekanbaru tak satupun memiliki visi-misi ungkap solusi atasi banjir dan jalan rusak.
"Warga Pekanbaru heran lantaran tidak pernah mendengar janji kampanye para calon wali kota dalam mengatasi dua masalah krusial banjir dan jalan rusak."
"Gak pernah saya dengar para calon Wali Kota Pekanbaru bicara solusi mengatasi banjir. Padahal ini masalah paling penting yang harus diatasi secepatnya," kata Wawan Sudarwanto dari Lembaga Penelitian Pengembangan Pendiikan [LP3] Anak Negeri dalam menyikapi lima paslon Wako-Wawako Pekanbaru itu, Minggu.
"Apakah para calon Wali Kota Pekanbaru tak punya gagasan konkret untuk mengatasi banjir, sehingga mereka tak berani bicara tentang solusi," tanya dia.
Menurutnya, banjir dan jalan rusak terus berlanjut di Kota Bertuah. Dua problem klasik yang tak pernah disuarakan para calon pemimpin kota ini yakni masalah penanganan banjir dan kerusakan jalan ini.
"Para calon Wali Kota Pekanbaru harusnya berani berbicara tentang solusi mengatasi banjir musiman dan jalan rusak di Pekanbaru."
"Bagi masyarakat hal yang paling sangat dirasakan dampaknya yakni banjir yang terus berlangsung ketika hujan turun," sebutnya.
Wawan heran terjadinya pergantian Wali Kota Pekanbaru dari periode ke periode, namun tak bisa membawa kota ini bebas banjir.
"Saya heran juga ya, kemana uang APBD itu dipakai. Kok masalah prioritas tak pernah diatasi serius," katanya.
"Jangan-jangan mereka punya konflik kepentingan karena carut marutnya pendirian bangunan yang hampir tidak mempertimbangkan aspek lingkungan, karena semua dibeton, drainase tak diperhatikan."
"Saluran pembuangan air gak jelas. Nah, apa solusi dari para calon wali kota yang sedang berkampanye untuk mengatasi banjir, tak pernah kita dengar," kata dia.
Warga Pekanbaru lainnya juga heran mengapa para calon wali kota tak berani blak-blakan bicara solusi menyelesaikan kerusakan jalan yang kesannya dibiarkan.
"Soal jalan rusak gak pernah para calon Wali Kota bicarakan. Saya heran, apakah para calon wali kota memahami hal yang prioritas diperlukan masyarakat," kata Yudo.
"Jalan rusak dan banjir ini masalah paling pokok dibanding hal-hal lainnya. Karena kami masyarakat ingin hidup nyaman dan sehat," tambahnya.
Tetapi Wawan kembali mengkritisi janji kampanye para calon Wali Kota Pekanbaru yang justru lebih menunjukkan kesan bagi-bagi uang APBD kepada kelompok tertentu.
Misalnya janji menaikkan honor RT, RW, guru mengaji dan bansos lain yang sifatnya bukan prioritas utama.
"Kesannya para calon wali kota cuma umbar janji bagi-bagi APBD. Untuk honor ini, honor itu yang menurut saya bukan merupakan prioritas. Itu hanya dirasakan oleh kelompok tertentu, bukan masyarakat umum," tegas Wawan.
Menurutnya, membagi-bagi uang APBD untuk kelompok dan perangkat tertentu, sebenarnya tak perlu menjadi program calon wali kota, karena bisa dilakukan oleh siapa saja.
"Rakyat biasa saja juga bisa kalau hanya membagi-bagikan uang APBD. Ngapain harus jadi wali kota. Kami minta agar para calon wali kota punya solusi atasi banjir dan jalan rusak," kata dia.
Menurutnya, urusan bagi-bagi uang dan program bansos yang dibalut dengan aneka kegiatan, hanya akan menghabiskan uang APBD Kota Pekanbaru. Padahal, Pemko Pekanbaru mengaku mengalami defisit keuangan alias kurang uang untuk memperbaiki jalan rusak.
Jadi Wawan minta tolong kepada para calon wali kota untuk bisa bicara soal mengatasi masalah kota ini dan masalah masyarakat. Yang dibutuhkan masyarakat adalah calon pemimpin yang cerdas. (*)
Tags : lima paslon wako-wawako pekanbaru, kampanye paslon wako pekanbaru, banjir dan jalan rusak, banjir dan jalan rusak di pekanbaru,