PEKANBARU - Lembaga Melayu Riau [LMR] minta PT Pertamina Hulu Rokan, sebagai Subholding Hulu Pertamina menetapkan direksi yang baru yakni Ir H Abdi Haro MT sebagai Komisaris Pertamina Hulu Rokan.
"Dalam jajaran direksi itu silahkan Menteri BUMN ada nama baru dan nama lama. Demikian pula dengan jajaran komisaris yang tergolong baru, tetapi ada komisaris putera asli Riau umur 58 tahun mantan Kadis Pertambangan Provinsi Riau untuk di dewan direksi yang lahir tanggal 14 Desember 1960 jebolan dari Institut Teknologi Bandung [ITB] dengan [gelar Master Teknologi/MT] ," kata Ketua LMR Riau, H Darmawi Zalik Aris SE tadi pada media, Senin (31/8/2020).
Dia adalah Abdi Haro memiliki sertifikat keahlian [SKA] di Pertambangan. Darmawi menilai Blok Rokan ketika Laksamana Sukardi pernah menyebutkan presentasi H Abdi Haro atas lokasi blok rokan. Abdi Haro terakhir menjabat mantan Kepala Biro Perlengkapan, lahir di Kota Pekanbaru. Abdi Haro pernah melakukan [menseting untuk CPP Blok beliau satu-satunya yang tau tentang permasalahan CPP Blok. "Disamping itu juga untuk blokc rokan, ketika Abdi Haro menjabat Kadis Pertambangan Riau beliau memprestasikan tentang blok rokan, lantaran beliau tau persis keberadaan blok rokan itu sendiri, ketika masih dikelola oleh PT CPI," kata Darmawi.
Darmawi berkata; "lokasi blok rokan ini berada dirumah kami [Riau] sudah sewajarnya [semestinya] direksi PHR dijabat oleh putera asli Riau yang telah memenuhi kreteria sesuai dengan Pergub Nomor 32 Tahun 2011". Tetapi Darmawi balik menilai bahwa Abdi Haro sudah pantas menjadi Principal blok rokan hulu, "saya percaya sebelumnya Abdi Haro bisa dipercaya sebagai Senior Field Engineer di blok rokan itu tahun 2021 - 2024".
Pada tahun sebelumnya selama ini blok rokan dikuasai oleh CPI, "saya melihat hasilnya tidak untuk masyarakat Riau, misalnya, CSR yang diluncurkan selama ini [72] tahun tidak pernah dirasakan oleh masyarakat Riau. Mulai dari Caltex Pasifik Indonesia [1948], zaman Y Tahya, Direksi Caltex gebrakan untuk Riau tak kelihatan [hanya jalan dibangun dari Rumbai ke Dumai]," kenang dia.
Terpilihnya putera Riau untuk sebagai direksi blok rokan hulu [Abdi Haro] nanti mudah-mudahan apa yang diinginkan masyarakat Riau [kesejahteraan] bisa terwujud. Abdi Haro memulai karir di Pemerintahan sejak 1993 memulai karir di Pertambangan dan Energi dan Komisaris di Riau Petrilium dan Tim Tehknis Blok Langgak serta Tim Tehknis CPP Blok.
LMR justru balik mempertanyakan tentang kebijakan Gubernur Riau Syamsuar tentang komisaris blok langgak, "bagaimana kriteria dan mekanisme untuk pemilihan komisaris SPR blok langgak itu," tanya Darmawi.
Dia menilai jabatan komisaris SPR blok Langgak itu penuh dengan kepentingan politik, sesuai Permendagri No 31 Tahun 2019; yang menentukan pengangkatan itu adalah [Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham] ada dua kabupaten yang terlibat [Kabupaten Kampar dan Kabupaten Rokan Hulu] pada Badan Usaha Milik Daerah [BUMD] tersebut, "bekerja tidak sesuai dengan topoksinya tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan serta Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Keputusan Rapat Umum adalah Pemegang Saham yang berhak dan syah melakukan itu," terangnya.
Dua kabupaten tersebut merupakan daerah sumur-sumur migas, artinya pemegang saham mewakil kabupaten untuk persoalan jabatan Komisaris SPR blok langgak, jadi ditekankan H Darmawi lagi bahwa Permendagri Nomor 31 Tahun 2019 dengan ditegaskannya Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham berwenang untuk melakukan tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan serta Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris, "ini sesuai dengan MoU Bupati Kampar dan Bupati Rokan Hulu dengan Gubernur Riau [masa dijabat Rusli Zainal] masalah tentang BUMD Kabupaten/Kota dan BUMD Riau," singgungnya. (*)
Tags : LMR, Ir H Abdi Haro MT, Calon Kuat, Komisaris Pertamina Hulu Rokan,