JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey agar mengerahkan seluruh pejabat daerah untuk menjadi duta produk lokal melalui kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Pelangi Sulawesi yang mengusung tema "Dari Sulawesi Menuju Mancanegara".
"Kepada Gubernur Sulut, mari kita dukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kerahkan seluruh pejabat daerah menjadi brand ambassador produk lokal. Tunjukkan bahwa pemerintah ada untuk UMKM," kata Menko LuhutPandjaitan saat menghadiri acara tersebut secara virtual, Kamis (26/8).
Menko Luhut mengapresiasi UMKM yang sudah bergabung dalam perdagangan digital, di mana saat ini jumlahnya mencapai 15,5 juta UMKM."Ini sangat bagus, semua terdigitalisasi, sehingga tanpa kita sadari, negeri ini menjadi negeri yang sangat maju dalam bidang teknologi," ujar Luhut.
Menurutnya, peningkatan jumlah UMKM dalam perdagangan digital tersebut membuktikan hasil kerja dan semangat gotong royong dalam membangun Gernas BBI, mengingat bagaimanapun ekonomi RI bergantung pada UMKM.Luhut berharappara pelaku UMKM artisan di Sulawesi Utara juga mampu naik kelas dan masuk dalam ekosistem perdagangan digital. "Kami yakin Provinsi Sulawesi Utara akan memberi konstribusi yang signifikan untuk mencapai target Gernas BBI yang ditargetkan 30 juta UMKM on boarding pada 2023," ungkap Menko Luhut.
Tempat wisata pakai aplikasi pedulilindungi
Luhut Binsar Pandjaitan juga meminta pemda setempat untuk melengkapi tempat wisata di Sulawesi dengan aplikasi PeduliLindungi. "Saya minta semua tujuan wisata Pak Gubernur, harus disiapkan aplikasi PeduliLindungi, supaya kita tidak berwisata dengan orang yang terkena varian delta, yang akhirnya bisa menularkan semua orang," kata Luhut saat menghadiri peluncuran Gernas BBI Pelangi Sulawesi secara virtual.
Selain itu, rumah sakit kelas A di setiap lima destinasi wisata super prioritas, sehingga wisatawan dapat berwisata dengan nyaman. Pada kesempatan tersebut, Menko Marves tak lupa mengingatkan bahwa penanganan Covid-19 saat ini bersifat terintegrasi, di mana seluruh data akan masuk ke aplikasi PeduliLindungi. "Jadi, masuk wisata ini pun nanti harus masuk dengan PeduliLindungi. Kenapa, tujuannya adalah kita ingin mendeteksi orang ini sudah vaksin atau belum. Kedua, apakah orang ini hasil tesnya positif atau tidak. Jadi ini sekaligus bisa melakukan tracing terhadap orang yang kena Covid-19 dan sebagainya," ujar Luhut.
Luhut juga menekankan bahwa penggunaan masker dan mencuci tangan harus menjadi budaya, karena keduanya menjadi salah satu kunci penanganan penyebaran Covid-19. "Terus terang dari berbagai literatur yang kita lihat dan berbagai pendapat dari pakar-pakar baik dalam maupun luar negeri, kita belum tahu kapan Covid-19 ini akan berakhir," ungkap Luhut.
Pemerintah juga menargetkan 200 juta penduduk Indonesia harus divaksin hingga akhir tahun 2020, meskipun hal itu tidak mudah dan membutuhkan kerja sama semua pihak. "Nah, ini saya pikir saya mohon teman-teman di Manado, Pak Gubernur, saya mohon ayo sama-sama mengurusinya. Nanti kita urus juga Gernas BBI. Karena Gernas BBI tidak akan jadi apa-apa kalau ini tidak bisa diurus. Jadi itu sangat terkait," pungkas Luhut. (*)
Tags : tempat wisata gunakan pedulilindungi, aplikasi pedulilindungi, luhut binsar pandjaitan, lokasi wisata, pembukaan tempat wisata, wisata masa pandemi, produk lokal, gernas bbi, duta produk lokal, umum, luhut binsar pandjaitan,