Mahasiswa Kukerta Unri Ciptakan Inovasi, Limbah Kelapa Disulap jadi Kecap dan Cocopeat

KAMPAR - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Bangun Kampung Universitas Riau (UNRI) tahun 2023 ciptakan inovasi. Dalam pengembangan desa, mahasiswa gelar pelatihan pemanfaatan limbah kelapa.

Limbah tersebut dijadikan produk inovatif berupa kecap dan cocopeat. Pelatihan ini bertujuan  untuk memanfaatkan potensi limbah kelapa yang melimpah di desa itu. Serta mendukung pengembangan ekonomi lokal terutama pada ibu rumah tangga yang tidak memiliki sumber penghasilan.

Ada 10 mahasiswa dari berbagai fakultas di Uri yang turut serta. Yakni Afrian Ari Utomo sebagai ketua, lalu Annisa Syakira dan Dede Andrean, Haykal Fikri, Sesha Juliana, Suci Adisti, semuany dari Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Fisip. Kemudian Dian Adzmaharanie Elsya (Teknik Lingkungan, FT), Febi Aidilla (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP), Meutia Firishta (Teknik Lingkungan, FT), Novia Rahma (Pendidikan Masyarakat, FKIP). Proyek inovatif ini dengan mendapatkan dukungan penuh dari Dosen Pembimbing Lapangan, Rina Susanti, SSos, MSi.

Inovasi ini lahir dari adanya potensi kelapa di Desa Tanjung Belit Selatan yang belum termanfaatkan dengan baik. Sperti air kelapa dan serabut kelapa yang terbuang.

Maka itu, Tim Kukerta Bangun Kampung Unri menciptakan sebuah inovasi dari limbah tersebut menjadi produk inovatif yang dapat mendorong perekonomian warga desa.

Kegiatan ini dibagi menjadi dua kegiatan yaitu pelatihan pemanfaatan limbah air kelapa tua menjadi kecap. Untuk limbah serabut kelapa menjadi cocopeat.

Tim Kukerta Bangun Kampung UNRI 2023 melihat adanya potensi pada limbah kelapa tersebut yang biasanya hanya dimanfaatkan untuk membuat santan dan serabutnya jarang sekali dimanfaatkan.

Kegiatan ini dimulai pada 4 Agustus 2023, yang diawali dengan kegiatan pelatihan pembuatan kecap dari limbah air kelapa tua yang tidak termanfaatkan dengan menargetkan ibu-ibu PKK Desa Tanjung Belit Selatan sebagai sasaran kegiatan. Pelatihan yang diberikan kepada ibu-ibu PKK ini merupakan salah satu upaya dari Tim Kukerta UNRI untuk menciptakan kesetaraan gender di Desa Tanjung Belit Selatan.

Tidak hanya memberikan pelatihan pembuatan kecap dari limbah air kelapa tua, mahasiswa juga memberikan pelatihan tentang pembuatan kemasan produk menggunakan aplikasi Canva.

Kegiatan ini mendapat respon yang cukup baik serta antusias dari ibu-ibu PKK yang merasa terbantu. Mereka menilai bahwa pemanfaatan limbah air kelapa tua menjadi kecap ini menjadi langkah yang cerdas dalam meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Serta dapat menjadi peluang sumber penghasilan tambahan bagi warga desa terkhusus ibu rumah tangga Desa Tanjung Belit Selatan. 

Tidak hanya menjadi produk inovatif kecap, Tim Kukerta Bangun Kampung UNRI 2023 juga melakukan pelatihan pemanfaatan limbah kelapa menjadi produk inovatif cocopeat. Kegiatan ini dilaksanakan pada 10 Agustus 2023, yang dimulai dengan sosialisasi potensi limbah serabut kelapa menjadi produk inovatif cocopeat dan dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan produk cocopeat.

Peserta pelatihan mulanya diberikan pemahaman tentang potensi limbah serabut kelapa yang dapat dimanfaatkan menjadi sebuah produk yang bernilai jual. Kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan cocopeat dari tahap penghalusan perendaman pengeringan dan fermentasi.

Tidak hanya pelatihan pembuatan produk inovatif yang bernilai jual, Tim Kukerta Bangun Kampung Unri 2023 juga memberikan pelatihan tentang cara pemasaran produk kepada warga desa. Terutama ibu ibu rumah tangga yang menjadi target utama kegiatan ini.

Menurut tutur Wirda, seorang warga Desa Tanjung Belit Selatan sedang dengan adanya pelatihan pemanfaatan limbah kelapa menjadi produk inovatif ini. Dirinya dan warga lainnya jadi tergerak untuk lebih memperhatikan limbah serabut kelapa yang ternyata dapat menjadi produk bernilai jual.

Tim Kukerta Bangun Kampung Unri 2023 berharap dengan adanya pelatihan pemanfaatan limbah kelapa bisa menjadikan warga desa terkhusus ibu rumah tangga lebih produktif. Serta sebagai tindakan persuasif bagi perempuan lainnya sehingga terciptanya kualitas hidup dan peran perempuan yang lebih baik ke depannya. (rilis)