PEKANBARU - Ratusan mahasiswa berbagai almamater universitas di Pekanbaru menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Riau, Rabu (16/3/2022).
'Mahasiswa membentang spanduk bertuliskan tuntutan atas kelangkaan minyak goreng yang menimpa Provinsi Riau."
"Kami tantang Kapolda Riau untuk mengusut permasalahan kelangkaan minyak ini. Tangkap mafia yang bermain!," sorak orator demo.
Mahasiswa yang mengatasnamakan diri Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Provinsi Riau itu menuntut pemerintah dan seluruh aparat yang berwenang untuk melakukan tindakan nyata.
"Stok ada stok ada, tapi tak sampai ke masyarakat. Mamak kami menjerit di rumah tak bisa masak! Pedagang menjerit kesulitan! Sudahilah penderitaan masyarakat yang masih ditimpa pandemi ini wahai Bapak dan Ibu yang terhormat," ujar orator.
Orator mengingatkan bahwa Provinsi Riau adalah provinsi dengan lahan kebun sawit terluas di Indonesia dan merupakan penghasil sawit terbesar. Riau juga merupakan provinsi penghasil minyak bumi dan gas. "Bagaimana mungkin negeri ini yang di atas minyak di bawah minyak bisa langka minyak? Ada apa ini? Tolong jawab keresahan rakyat!" seru orator.
Ratusan mahasiswa se-Riau menuntut pemerintah memberantas mafia minyak goreng. Tuntutan disampaikan saat mahasiswa gabungan dari beberapa universitas di Riau melakukan aksi demontrasi di depan Kantor Gubernur Riau.
Koordinator Lapangan, Jimy Saputra Nasution mengatakan, Provinsi Riau adalah produsen minyak goreng dan juga minyak bumi. Namun nyatanya, saat ini di Riau terjadi kelangkaan minyak goreng.
Pihaknya pun menuntut pemerintah untuk memberantas mafia minyak di Provinsi Riau, yang telah menyebabkan kelangkaan minyak goreng. "Kami minta pemerintah mengusut tuntas mafia minyak goreng di Riau yang sudah menyebabkan kelangkaan," pinta Jimy.
Pihaknya juga meminta agar Satgas Pangan Provinsi Riau dievaluasi. Menurutnya, satgas tersebut dianggap tidak mampu menjaga dan mengantisipasi kelangkaan minyak di Riau.
"Pecat ASN yang terlibat dalam mafia minyak di Riau. Jika setelah aksi ini tidak ada tindak lanjut dari pemerintah, kami akan melakukan aksi lanjutan dengan massa yang lebih banyak," katanya.
Adapun tuntutan dalam aksi ini, yaitu mengusut tuntas mafia yang terlibat dalam kelangkaan minyak goreng, mengevaluasi kinerja tim satgas dalam operasi pasar, meminta Disperindag mengusut tuntas terkait ASN yang terlibat dalam penimbunan minyak goreng.
Jimy menyampaikan, jika dalam waktu 7x24 jam tidak ada pembenahan dan perubahan atas kelangkaan minyak goreng, pihaknya akan kembali menggelar aksi demonstrasi. "Kami akan kembali turun jika ini tidak dibenahi," pungkasnya. (rp.sdp/*)
Tags : Mahasiswa Demo, Berantas Mafia Minyak Goreng, Mahasiswa Riau Demo Kelangkaan Minyak Goreng,