Seni Budaya   2025/08/15 9:24 WIB

Mahkota Sultan Siak Berhasil Sedot Puluhan Ribu Pengunjung, MKA LAMR: 'Kita Apresiasi Langkah Pemprov yang Berhasil Boyong ke Riau'

Mahkota Sultan Siak Berhasil Sedot Puluhan Ribu Pengunjung, MKA LAMR: 'Kita Apresiasi Langkah Pemprov yang Berhasil Boyong ke Riau'

PEKANBARU — Mahkota asli Kesultanan Siak Sri Indrapura—yang selama ini hanya dikenal melalui literatur sejarah dan cerita lisan—akhirnya dipamerkan secara terbuka untuk publik.

"Mahkota Asli Sultan Siak jadi magnet kunjungan wisata."

"Kita sangat mengapresiasi dan memberikan dukungan penuh terhadap Pak Gubernur Riau dan Pemerintah Provinsi Riau yang berhasil mendatangkan mahkota Sultan Siak itu," kata Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri H. Raja Marjohan Yusuf, Rabu (13/8).

Perayaan Hari Jadi ke-68 Provinsi Riau mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). 

LAMR, mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang berhasil mendatangkan mahkota peninggalan Kesultanan Siak Sri Indrapura untuk dipamerkan.

Marjohan Yusuf menambahkan, mahkota tersebut telah diserahkan ke Museum Nasional Jakarta sejak 1945 dan baru kali ini kembali ke Bumi Lancang Kuning.

Pameran ini bukan hanya sebagai ajang nostalgia, tetapi juga untuk mengingatkan kembali semangat perjuangan bangsa Melayu. 

"Kedatangan mahkota ini tentu bukan hanya untuk bernostalgia saja. Namun juga melihat betapa besar semangat raja-raja kita terdahulu dalam mendukung kemerdekaan," ujarnya.

Pameran Mahkota Kesultanan Siak menjadi daya tarik utama dalam Pekan Budaya Melayu Serumpun 2025. 

Tercatat, pameran ini berhasil menarik 15.555 pengunjung selama empat hari. Puncaknya terjadi pada Sabtu, 9 Agustus, dengan 9.875 pengunjung yang antusias menyaksikan mahkota, pin, dan pedang simbol kebesaran Kesultanan Siak.

Mahkota ini memiliki nilai sejarah dan artistik yang tinggi, terbuat dari emas, berlian, rubi, zamrud, dan mutiara dengan berat lebih dari 1.800 gram. 

Raja Marjohan Yusuf menegaskan bahwa mahkota ini adalah simbol keikhlasan dan komitmen besar Sultan Syarif Kasim II dalam mendukung kemerdekaan Republik Indonesia.

Sementara  Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat mengakui pameran tahun ini sangat luar biasa karena untuk pertama kalinya mahkota, pin, dan pedang Sultan Siak kembali ke Riau setelah sekian lama.

"Ini kali pertama masyarakat bisa melihat langsung ketiganya di satu tempat," kata Roni Rakhmat.

Sebuah momen bersejarah terjadi di Pekanbaru dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-68 Provinsi Riau.

Pameran ini menjadi bagian dari gelaran Pekan Budaya Melayu Serumpun yang digelar di Jalan Sultan Syarif Kasim, mulai sejak Kamis 7 Agustus 2025.

Selain mahkota, pengunjung juga bisa menyaksikan langsung pin kebesaran dan pedang peninggalan Sultan Siak, menjadikan pameran ini sebagai salah satu yang paling ditunggu oleh masyarakat Riau.

Roni Rakhmat, menyatakan bahwa kehadiran ketiga benda pusaka tersebut merupakan momen langka yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurutnya, pameran akan dibuka setiap hari mulai pukul 14.00 hingga 20.00 WIB, dan pengunjung diwajibkan mengikuti prosedur ketat.

Demi menjaga keamanan benda-benda pusaka, pengunjung dilarang membawa tas ke dalam ruangan dan hanya maksimal 20 orang diperkenankan masuk dalam satu sesi kunjungan.

Antusias masyarakat terlihat jelas sejak hari pertama. Ani, warga Pekanbaru yang datang bersama keluarganya, mengaku sangat terkesan.

“Selama ini saya hanya tahu Kesultanan Siak dari cerita orang tua dan buku pelajaran. Sekarang bisa melihat langsung mahkota dan peninggalannya, rasanya luar biasa. Saya memang suka sejarah, jadi pameran ini sangat menarik bagi saya,” ujarnya. (*)

Tags : mahkota sultan siak, mahkota sultan siak berhasil dipindahkan ke riau, mahkota sultan siak jadi perhatian pengunjung, pemprov boyong mahkota sultan siak ke riau ,