PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Satu per satu mal di Kota Pekanbaru kini mulai bertumbangan lantaran sepi pengunjung. Sejumlah kios tampak sepi bahkan banyak yang ditutup.
"Mal Senapelan Plaza mulai keliatan tumbang lantaran sepi pengunjung."
"Lokasi ini strategis tetapi seakan tak mampu membantu mal itu hidup," kata Dahrul Rangkuti, Aktivis Eka Nusa menyimak beberapa hari ini melihat Mal Senapelan Plaza yang berada di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru ini, Senin (5/12).
Mal yang menjadi tempat nongkrong anak gaul di kota ini sejak di era tahun 1990an hingga 2000an. Mal itu kini tampak sepi.
Memasuki pintu masuk mal hanya pada lantai dasar terlihat masih ramai pedagang eksesoris, tetai nuansa sepi sangat terasa mulai dilantai 2, 3, 4 dan 5.
Kini yang terlihat hanyalah wajah kosong mal. Tak tampak kios yang buka.
"Hanya lantai dasar pada kios yang masih bertahan di sana. Pada lantai atas jika menengok ke sisi sana kios-kioasnya pada tutup," kata Dahrul menilai.
Seperti Toko Suzuya yang menjual pakaian pria dan wanita, mulai dari celana pendek dan panjang hingga baju dengan harga mulai dari Rp 35.000 sudah tutup.
Biasanya toko tersebut tampak terang dan mencolok di antara kios-kios lain kini sudah tutup.
Pantauan selama ini beberapa orang yang lewat dan memandang ke mal itu, sekadar untuk melihat-lihat. Jumlah kios yang tutup alias gulung tikar di mal itu jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan yang masih beroperasi.
Bahkan, suasana di lantai 3 dan 5 mal tampak kosong melompong. Tak ada satu pun toko yang beroperasi. Pengunjung mal itu pun sangat sedikit, bahkan bisa dihitung jari. Jumlah pengunjung yang mendatangi mal itu bisa dihitung jari. Sejumlah tenant masih cukup ramai beroperasi di lantai dasar. Sedikitnya ada sekitar 5 toko elektronik dan 3 restoran yang masih bertahan di lantai dasar.
Beberapa kios lainnya tampak kosong dan ditutupi oleh kertas karton putih dari dalam. Di lantai 3-5, jumlah kios yang tutup tak seimbang dengan jumlah kios yang masih buka. Namun, pengunjung yang berlalu lalang jumlahnya sangat sedikit.
Di lantai dua, jumlah kios yang buka semakin sedikit dibandingkan kios yang sudah tutup. Setidaknya ada tiga toko yang masih bertahan di sana. Kondisi lengang itu semakin terasa saat naik ke lantai tiga.
Di sana, tidak terlihat satu pun kios yang masih buka. Semua toko yang ada di lantai 3 dibalut dengan kertas karton berwarna putih dari dalam kios.
Para penjual di sana mengaku masih bertahan lantaran sudah memiliki pelanggan tetap. Akan tetapi, mereka mengalami kesulitan untuk mencari pelanggan baru karena sepinya pengunjung.
Seorang karyawan kios ponsel dan aksesori ponsel berinisial E (42) mengatakan, Mal Senapelan Plaza mulai sepi sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020.
Dia berujar, semakin lama, makin banyak tenant yang gulung tikar karena tak mampu bayar sewa dan menggaji karyawan.
"Sepi kayak gini sejak pandemi. Sekarang tuh lebih parah lagi, dua bulan belakangan lebih sepi lagi," ujar E, Rabu.
Sementara itu, kios yang dijaga oleh E tetap bertahan lantaran sudah memiliki pelanggan tetap. "Salah satu alasan bertahan (karena) sudah punya langganan ponsel," kata E.
Jadi Senapelan Plaza kini sepi yang terletak di lokasi yang sangat strategis itu pun juga sepi. Jumlah pengunjung yang datang dapat dihitung dengan jari. Antrean pengunjung yang menunggu lift terbuka juga tidak terlihat. Lorong-lorong di lantai terlihat lowong karena banyaknya kios yang tutup. (rp.jon/*)
Editor: Elfi Yandera
Tags : mal di Pekanbaru, Senapelan Plaza, mal, mal sepi di Kota Pekanbaru, News Kota,