Politik   2025/10/17 9:32 WIB

Mantan Bupati Rohil Afrizal Sintong Maju untuk Rebut Kursi Ketua Golkar Riau 

Mantan Bupati Rohil Afrizal Sintong Maju untuk Rebut Kursi Ketua Golkar Riau 
Afrizal Sintong

PEKANBARU – Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar untuk memilih Keua DPD I Golkar Riau pada 19 Oktober 2025 dibuka.

"Perebutan kursi Ketua Golkar Riau mulai memanas." 

Ketua DPD II Golkar Rokan Hilir, Afrizal Sintong, resmi ikut meramaikan bursa pencalonan Ketua DPD Golkar Riau.

Langkah politik ini diambil tak lama setelah ia kalah dalam Pilkada Rokan Hilir.

Formulir pencalonan diambil oleh utusannya, Andi Pramurianto, langsung di kantor DPD Golkar Riau yang juga menjadi lokasi panitia Musda.

Afrizal menjadi kandidat kedua yang mengambil formulir, setelah sebelumnya Ridwan GP lebih dulu mendaftar di hari pertama.

Meski belum memastikan pengembalian formulir, langkah Afrizal ini dinilai cukup mengejutkan mengingat rekam jejaknya.

Selama menjabat Ketua Golkar Rohil, Afrizal mampu mengantarkan partainya merebut dua kursi DPRD Riau dari daerah pemilihannya, serta mengamankan posisi Ketua DPRD Rohil.

Tak hanya itu, jaringan politik Afrizal terbukti solid. Ia berhasil mendudukkan putrinya, Nalladia Ayu Rokan, sebagai anggota DPRD Riau, dan adiknya, Maharani, sebagai anggota DPR RI.

Kekuatan inilah yang menjadikannya salah satu calon yang tak bisa dipandang sebelah mata dalam kontestasi Musda kali ini.

Hingga kini, sejumlah nama yang selama ini disebut-sebut akan ikut bertarung seperti Parisman Ihwan, SF Hariyanto, dan Karmila Sari, belum terlihat mengambil formulir.

Pendaftaran dibuka sejak 16 Oktober dan akan ditutup pada Sabtu, 18 Oktober 2025 pukul 18.00 WIB.

Panitia Musda memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi kader yang memenuhi syarat untuk maju.

Di antaranya, telah menjadi kader aktif minimal lima tahun dan pernah menjadi pengurus DPD II.

Pemilik suara dalam Musda sebanyak 18, yang terdiri dari DPP, DPD I, 12 DPD II, Dewan Penasehat, Hasta Karya, dan organisasi sayap.

Dengan semakin dekatnya batas akhir pendaftaran, siapa saja yang akan bertahan di arena perebutan kursi Ketua Golkar Riau masih menjadi pertanyaan besar.

Beberapa nama kader mulai disebut-sebut siap bertarung memperebutkan kursi Ketua DPD I Partai Golkar Riau. Namun, satu hal sudah dipastikan, Syamsuar tidak akan kembali mencalonkan diri.

Musda kali ini menjadi ajang penting dalam menentukan sosok baru yang akan memimpin Golkar Riau pasca-era Syamsuar.

“Yang jelas saya tak maju lagi (Ketua Golkar). Gubernur pun saya tidak lagi. Paling nanti saya maju di pileg untuk DPR saja, 2029,” ujar Syamsuar.

Mantan Gubernur Riau itu menegaskan, dirinya memilih memberi ruang bagi kader muda untuk melanjutkan estafet kepemimpinan partai.

Ia pun menolak anggapan bahwa ia memiliki calon penerus yang secara khusus didukungnya.

“Saya tidak dukung siapa-siapa. Semua saya serahkan ke pemilik suara. Siapa pun yang terbaik, yang bisa membawa Golkar lebih baik lagi, itu yang layak memimpin,” tegasnya.

Syamsuar juga mengonfirmasi, Musda Golkar Riau baru bisa digelar 19 Oktober karena menyesuaikan jadwal Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

Selain memimpin partai, Bahlil juga menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di kabinet pemerintah, sehingga memiliki agenda padat.

“Belum seluruh provinsi menggelar Musda. Di Sumatera saja masih ada lima daerah yang belum, termasuk Riau, Aceh, Sumut, Kepri, dan Bangka Belitung,” tuturnya.

Syamsuar berharap, siapapun yang terpilih nantinya mampu menjaga soliditas partai serta memperkuat posisi Golkar di kancah politik lokal dan nasional.

“Harapan saya, siapa pun yang terpilih menjadi ketua nanti bisa membawa Golkar Riau lebih baik dari saya, dan mampu meraih suara terbanyak di setiap tingkatan, baik pileg kabupaten, provinsi, nasional, maupun pilpres," tandasnya. (*)

Tags : musyawarah daerah, musda XI partai golkar, partai golongan karya, perebutan kursi ketua golkar riau ,