MASJID ABU DARDA penampakannya unik tanpa kubah bagaikan tumpukan batu di lokasi padat penduduk di area tempat dibangunnya, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau.
Bangunan masjid sebagai tempat ibadah umat Islam, tentu identik dengan adanya kubah masjid maupun menara.
Akan tetapi ini berbeda dengan sebuah bangunan masjid yang ada di komplek pemukiman penduduk.
Selain tanpa menara maupun kubah, bangunan masjid yang dinamakan Masjid Abu Darda ini, nampak dari luar, seperti Masjid di Timur Tengah.
Maka wajar bangunan masjid unik dengan desain masjid model gaya masjid di timur tengah menjadi salah satu daya tarik pengunjung, yang tengah beristirahat di rest area ini.
Maka wajar bila pengunjung yang kebetulan beristirahat di rest area Heritage ini, mampir ke masjid unik ini, untuk menjalankan salat dan menikmati keindahan masjid.
Rahmat, salah seorang pengunjung mengatakan masjid tersebut sangat unik. Karena, bangunannya terbuat dari tumpukan batu.
"Ya bagus unik, seperti Masjid di Timur Tengah sangat adem," ujarnya.
Masjid tanpa kubah di Pekanbaru ini, megah dan suasananya serasa berbuka di Timur Tengah, nama masjid itu adalah Jami' Abu Darda'.
Kubah menjadi ornamen yang sangat identik dengan bangunan masjid atau tempat ibadah umat Islam.
Meskipun sudah menjadi hal yang identik dengan masjid, namun bukan berarti kubah menjadi syarat utama untuk mendirikan sebuah tempat ibadah.
Masjid yang terletak di Jalan HR Soebrantas, Tampan, Kota Pekanbaru ini tampak megah dan indah meski tanpa kubah.
Bangunan masjid ini didesain minimalis namun terlihat elegan.
Pada bagian eksterior terdapat beberapa lengkungan berbentuk kubah di jendela masjid.
Sedangkan lengkungan yang berukuran besar berbalut marmer di bagian pintu mesjid terkesan seperti pintu gerbang masuk ke dalam bangunan.
Tidak hanya eksteriornya saja, interior masjid juga didesain minimalis.
Di masjid ini kita tak akan melihat adanya ornamen-ornamen di sekitar mimbar khatib atau kaligrafi di sejumlah sisi seperti masjid pada umumnya.
Sama dengan dinding bagian luar, dinding dalam juga dibalut oleh batu marmer dominasi warna putih.
Mesjid yang mampu menampung 3.500 jemaah ini memiliki ruang sholat pria dan wanita yang terpisah.
Bagi kaum pria, ibadah sholat dilakukan di lantai I, sedangkan untuk wanita di lantai II.
Tidak hanya ruang sholat, masjid ini juga memisahkan area parkir kendaraan pria dengan wanita.
Masjid ini juga sangat memanjakan jema'ahnya.
Untuk menuju lantai II, mesjid ini menyiapkan eacalator atau tangga berjalan bagi jemaah wanita.
Tak heran jika masjid ini selalu ramai dikunjungi oleh jema'ah yang ingin beribadah dengan tenang.
Helmi misalnya, seorang mahasiswa asal Universitas Riau ini selalu ke masjid ini seusai menyelesaikan jam kuliahnya.
"Suasana di masjid ini sangat tenang, sejuk dan nyaman. Saya selalu kemari jika jam kuliah selesai," ujarnya, Sabtu (15/3/2024).
Selain tenang dan nyaman, masjid ini juga kata Helmi kerap menggelar kajian ilmu setiap ba'da Ashar.
Selain beribadah, jemaah di masjid ini juga mendapat ilmu dari ustadz-ustadz lulusan Timur Tengah.
Helmi juga mengaku kerap datang ke Masjid Jami' Abu Darda' lantaran tertarik dengan buka puasa bersama.
"Ada seribuan orang yang berbuka puasa di sini. Suasananya seperti berbuka puasa di masjid Timur Tengah," ujarnya.
Sementara itu salah satu petugas Masjid Jami' Abu Darda', Kamil menjelaskan, setiap harinya masjid ini menyiapkan takjil gratis bagi jema'ah selama Ramadhan.
Tak tanggung-tanggung, takjil yang disediakan bisa mencapai seribuan porsi.
Tidak hanya takjil, masjid ini juga menyiapkan makanan sahur bagi jemaah yang sedang beri'tikaf di masjid ini.
"Bagi jemaah yang i'tikaf di masjid ini mendpatkan makanan sahur gratis 10 malam akhir, dengan begitu para jamaah tak perlu pagi repot-repot mencari makanan sahur," ujarnya. (*)
Tags : masjid abu darda, masjid tanpa kubah, pekanbaru, masjid megah, masjid abu darda serasa di timur tengah,