DAIK LINGGA, RIAUPAGI.COM - Warga Desa Mepar, Kecamatan Lingga, Kabupaten Daik Lingga, Provinsi Kepualuan Riau (Kepri) secara bergotong royong membangun Masjid Al-Marhamah yang menjadi sarana rumah ibadah utama warga di pulau terpencil itu.
"Masjid Al-Marhamah dibangun dilingkungan sejarah Kerajaan Lingga."
"Masjid Al-Marhamah merupakan rumah ibadah utama bagi warga desa disini, dibangun dengan berukuran panjang lebih kurang 20 x 20 meter bujur sangkar yang dilakukan warga setempat, diharapkan akan menambah kenyamanan jamaah untuk melaksanakan ibadah maupun melakukan aktivitas keagamaan lainnya seperti tausiyah ataupun pengajian," kata Baeng, salah satu tokoh warga setempat.
Pengerjaan pembangunan Masjid Al-Marhamah dilakukan secara swadaya oleh masyarakat desa.
"Melalui pembangunan ini diharapkan akan menambah kekhusukkan warga ataupun jamaah yang melakukan beribadah. Selain itu akan mengoptimalkan fungsi masjid sebagai pusat aktivitas keagamaan lainnya," kata dia dalam bincang-bincangnya belum lama ini.
Masjid Al-Marhamah sebelumnya merupakan Musolah yang dianggap sudah tak layak ukurannya untuk sohlat berjamaah, kini masih dalam proses pelebaran, untuk mencari dana pembangunanya warga melakukan swadaya.
Masjid Al-Marhamah dibangun dilingkungan bekas wilayah Kerajaan Lingga itu hasil dari swadaya masyarakat, ada juga sumbangan dari para donator.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Masjid Masjid Al-Marhamah, Syarif mengatakan, pihaknya bersama masyarakat terus berswadaya didukung pemerintah untuk secara bergotong royong mengumpulkan dana.
"Kami mengajak masyarakat berpartisipasi menyisihkan sebagian hartanya untuk kelanjutan pembagunan masjid Al-Marhamah ini," katanya saat dikontak ponselnya, Jumat.
Syarif mengaku pembangunan Masjid Al-Marhamah di Desa Wisata Pulau Mepar masih membutuhkan bantuan dukungan dana untuk kelanjutan pembangunannya.
Masjid Al-Marhamah yang terletak di Desa Wisata Pulau Mepar, Kabupaten Lingga, membutuhkan bantuan dana untuk pembangunan lanjutan.
Tetapi Bahrummazi, salah seorang warga dan putera kelahiran Pulau Mepar sekaligus pengurus masjid Al-Marhamah, menjelaskan bahwa meskipun masjid tersebut sudah megah berdiri di tengah-tengah desa wisata Pulau Mepar, masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi.
Mulai dari rencana pembelian jendela, pintu, hingga pembangunan menara masjid.
“Masih banyak kekurangan yang perlu diatasi, seperti perlengkapan pintu, kaca jendela, dan dua menara seperti yang ada di Masjid Dompak 2,” kata dia melalui WhatsApp (WA) nya.
Rencana anggaran untuk pembangunan tidak dijelaskan secara rinci, Ia menyebut bahwa modal sebelumnya Rp30 hingga Rp40 juta untuk merehabilitasi masjid melalui kerja gotong royong, dan sambil berharap mendapatkan bantuan lebih dari para donatur.
“Kami optimis dengan dukungan dari masyarakat dan bantuan dari pihak seperti pemerintah atau donatur lainnya, pembangunan masjid ini dapat segera terealisasi,” tambahnya.
Bahrummazi juga menyoroti pentingnya perhatian serius terhadap pembangunan Desa Mepar, yang merupakan salah satu destinasi wisata sejarah di Kabupaten Lingga, untuk menarik minat wisatawan seperti yang terjadi di Pulau Penyengat.
“Dengan dukungan dan kerja sama dari seluruh masyarakat, kami berharap masjid ini tidak hanya menjadi ikon desa tetapi juga bagian dari kesuksesan pembangunan wisata utama Kabupaten Lingga,” tuturnya.
Bahrummazi dan seluruh warga desa berharap agar harapan mereka untuk pembangunan masjid dapat segera terwujud, dengan dukungan gotong royong dan bantuan dari pihak-pihak yang bersedia memberikan sumbangan dengan ikhlas. (*)
Tags : Masjid Al-Marhamah, Daik Lingga, Kepri, Bangun Masjid Dilingkungan Sejarah Kerajaan Lingga, Pembangunan Masjid Masih Butuhkan Bantuan Dana,