
Jelang Musim Haji 2025, Pemerintah Jamin Jemaah Haji dapat pemondokan setara Hotel Bintang 3.
AGAMA - Menjelang musim haji 2025, Masjidil Haram dan hotel-hotel di Kota Makkah berbenah dengan berbagai renovasi. Berdasarkan pantauan NU Online di Masjidil Haram sejak Selasa 30 April 2024 kemarin sudah renovasi dilakukan di bagian luar dan dalam masjid suci umat Islam sedunia itu.
Di bagian luar, ada alat besar seperti crane yang digunakan untuk pembangunan dua buah menara tambahan yang semakin mempercantik masjid ini.
Crane tersebut silih berganti mengangkat material keramik dan sejenisnya untuk dipasang di dinding menara.
Sementara di bagian dalam, khususnya di lantai 2, tempat thawaf, dilakukan pemasangan ornamen dinding bernuansa islami.
Selain itu dipasang juga plafon yang semakin menjadikan lantai 2 Masjidil Haram semakin nyaman untuk jamaah.
Renovasi plafon dengan rangkaian perbaikan AC di lantai 2 ini menjadikan arus thawaf para jamaah harus menggunakan jalur tersendiri.
Petugas di Masjidil Haram memasang pembatas untuk jalur bagi para jamaah melaksanakan ibadah thawaf.
Bagian atas Ka'bah juga dibersihkan oleh para petugas. Lantai atas Ka'bah dibersihkan dengan air oleh sekitar 10 petugas.
Pembersihan bagian atas ini tidak sebesar penggantian kiswah (kain penutup) Ka'bah yang selalu diganti 1 tahun sekali pada Muharram.
Walaupun dilakukan renovasi dengan banyak para pekerja yang lalu lalang, kekhidmatan para jamaah dalam beribadah dari berbagai penjuru dunia tetap terjaga.
Mereka banyak terlihat melakukan aktivitas ibadah seperti thawaf, sai, membaca Al-Qur'an, shalat, termasuk mengikuti kajian yang diberikan para ulama Makkah di berbagai titik lokasi.
Pembangunan hotel Selain renovasi Masjidil Haram, saat ini juga sudah banyak berdiri hotel-hotel baru sebagai tempat singgah dan akomodasi para jamaah yang melaksanakan umrah dan haji.
Di antaranya di kawasan Jabal Omar yang menjadi kawasan baru perhotelan di sekitar Masjidil Haram. Di kawasan tersebut saat ini telah dibangun hotel berkelas.
Di antaranya Hilton Hotel, Address Jabal Omar Hotel, dan Makkah Tower. Hotel-hotel ini semakin melengkapi daftar hotel mewah yang sudah ada sebelumnya yakni Tower Zam-Zam dan Darut Tauhid Hotel.
Dilansir Arab News, para investor terus melakukan investasi di antaranya Jabal Omar Development Co yang telah memperoleh izin untuk membangun menara kedua bagi hotel bintang lima miliknya.
Dalam pengajuan pasar saham, pengembang Saudi mengumumkan bahwa mereka telah menerima izin dari Kementerian Pariwisata untuk mengoperasikan perluasan baru hotel Jabal Omar Jumeirah dalam proyeknya di Makkah.
Perusahaan menyatakan bahwa proyek baru ini terdiri dari 244 kamar dan ruangan mewah bergaya modern. Selain itu, hotel ini memiliki restoran, kafe, ruang pertemuan, layanan pusat bisnis serta tempat sholat, dan pusat kebugaran.
Pembangunan Jabal Omar Jumeirah terdiri dari empat menara, masing-masing 19 lantai, dan berbatasan langsung dengan Masjidil Haram.
Tahun lalu, pengembang real estate ini melaporkan pendapatan perhotelan hampir tiga kali lipat sebesar SR268 juta ($71,46 juta) pada kuartal pertama 2023, sebuah rekor peningkatan dibandingkan dengan SR96 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Jabal Omar mengumumkan peningkatan laba operasional yang substansial sebesar 241 persen selama kuartal pertama tahun 2023, mencapai SR102 juta.
Arab Saudi saat ini memang melakukan strategi pengembangan pariwisata nasional Arab Saudi yang bertujuan menarik 150 juta pengunjung pada tahun 2030. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap PDB Kerajaan hingga lebih dari 10 persen.
Negara ini juga berupaya menarik lebih dari 30 juta peziarah setiap tahunnya.
Daftar penempatan hotel jemaah haji
Jemaah haji Indonesia 2024 mulai berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024. Kementerian Agama (Kemenag) RI menerbitkan aturan penempatan akomodasi atau hotel jemaah di Makkah dan Madinah.
Penempatan mengacu pada jadwal pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji Indonesia 1445 H/2024 M. Berikut informasinya.
Daftar Penempatan Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah
Informasi penempatan akomodasi atau hotel jemaah Indonesia di Makkah dan Madinah tertuang dalam Keputusan Dirjen PHU No 214 tahun 2024 tentang Penempatan Akomodasi Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah 1445 H/2024 M. Keputusan ini terbit pada 2 Mei 2024.
"Penempatan akomodasi jemaah haji Indonesia di Madinah berada pada wilayah Markaziyah Syamaliyah, Markaziyah Gharbiyah, dan Markaziyah Janubiyah. Penempatan mengacu pada jadwal pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji Indonesia 1445 H/2024 M," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, dikutip dari situs resmi Kemenag RI, Selasa (7/5).
"Jika ada perubahan dan penyesuaian penempatan akomodasi jemaah haji Indonesia di Makkah dan Madinah, itu dapat dilakukan oleh Kepala Daerah Kerja masing-masing daerah," imbuhnya.
Berikut daftar sebaran wilayah penempatan hotel jemaah haji Indonesia di Makkah dan Madinah.
A. Syisyah
B. Raudhah
C. Jarwal
D. Misfalah
E. Rea Bakhsy
Daftar nama hotel yang menjadi penempatan jemaah haji Indonesia di Makkah dan Madinah terlampir dalam Keputusan Dirjen PHU No 214 tahun 2024 tentang Penempatan Akomodasi Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah 1445 H/2024 M. Berikut lampirannya.
Pemerintah memastikan terus melakukan evaluasi dan perbaikan demi pelayanan jemaah haji masyarakat Indonesia yang lebih baik. Indeks kepuasan pelayanan haji yang terus meningkat tiga tahun belakangan tidak lantas membuat pemerintah berhenti melakukan perbaikan.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani saat memimpin Rakor Tingkat Menteri di Mekkah, Senin (23/4) waktu setempat.
"Kita harus memastikan layanan haji terus membaik sehingga calon haji khusyuk beribadah," kata Puan dalam siaran pers resmi Kemenko PMK.
"Pelayanan yang bagus membuktikan bahwa negara hadir melayani rakyat seperti yang selalu disampaikan Presiden Jokowi," tambahnya.
Untuk musim haji Tahun 2018, Indonesia mendapatkan kuota sebesar 221.000 orang. Jumlah itu terdiri atas 204.000 jemaah reguler dan 17.000 jemaah khusus.
Dengan kuota sebanyak itu, pemerintah telah menyiapkan pondokan, transportasi, katering, layanan kesehatan yang kualitasnya makin baik.
"Kami menjamin bahwa pemondokan untuk calon haji Indonesia minimal setara dengan hotel bintang tiga dan transportasi bagi jemaah yang berada agak jauh dari Masjidil Haram akan disediakan bus keluaran tahun 2016," ungkap Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Untuk urusan katering, Kementerian Agama telah berkonsultasi dengan ahli untuk memastikan kecukupan gizi dan menjaga variasi makanan.
Dengan begitu, setiap jemaah yang datang dari berbagai daerah di Indonesia dapat menikmati berbagai makanan yang disiapkan.
Kementerian Kesehatan telah menyiapkan 1.521 Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) untuk melayani 507 kloter. Dengan demikian, setiap kloter akan dilayani 1 dokter dan 2 perawat.
"Untuk memastikan pengawasan terhadap kesehatan calon haji Indonesia, Kartu Kesehatan Haji telah terintegrasi dengan Siskohatkes. Bagi calon haji dengan risiko kesehatan tinggi diberi gelang warna oranye," ungkap Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Mendagri Kerajaan Arab Saudi juga memberikan apresiasi kepada jemaah haji Indonesia karena sangat tertib dan taat.
Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel memastikan pelayanan haji menjadi tanggung jawab bersama demi nama Indonesia.
Mengakhiri rakor, Puan meminta agar sinergi dan kerja sama segenap pihak bisa terus ditingkatkan, sehingga masyarakat merasakan kerja bersama pemerintah.
"Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan dan Kedutaan Besar Indonesia untuk Arab Saudi serta segenap pihak yang terlibat dalam penyiapan penyelenggaraan ibadah haji. Terus bergotong royong dan semangat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Puan. (*)
Tags : haji, Jemaah haji, kemenag, Haji 2025, masjidil haram, Makkah,