Himbauan-himbauan yang diberikan oleh pemerintah terus dilakukan, masyarakat pun diharapkan tetap patuhi protokol kesehatan [Prokes] meski Riau tak terapkan PPKM Darurat.
PEKANBARU - Himbauan-himbauan yang diberikan oleh pemerintah terus dilakukan. Namun masih banyak masyarakat berkumpul dengan mengabaikan protokol kesehatan. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah orang yang terpapar covid-19 semakin hari semakin banyak.
Akan tetapi masyarakat masih belum sadar terhadap bahaya virus, itulah sebabnya pemerintah terus melakukan himbauan untuk tetap menjaga Prokes ini. Sebenarnya pemerintah juga sudah melakukan banyak upaya untuk menekan penyebaran virus ini. Seperti mengkampanyekan protokol kesehatan, sosial distancing, pembatasan sosial beskala besar dan terakhir new normal.
Berdasarkann informasi yang dimiliki oleh Kementrian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 protokol kesehatan yang wajib ditaati masyarakat pertama yang paling penting adalah menjaga kebersihan tangan, tangan adalah media penyebaran virus paling utama, bersihkan tangan dengan menggunakan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer meskipun tangan tidak terlihat kotor, jika tangan kotor bersihkan dengan menggunakan sabun.
Cara mencuci tangan harus mengikuti aturan standar yang sudah ada, yaitu mencuci tangan bagian dalam, punggung, sela-sela dan ujung-ujung jari. Kemudian yang kedua jangan menyentuh wajah, dengan adanya pandemi covid-19 tangan menjadi media paling mudah terkena virus, usahakan tidak menyentuh wajah, menggaruk-garuk wajah khususnya mata, hidung dan mulut. Tangan kita bisa saja terdapat virus yang diperoleh dari aktifitas yang kita lakukan di luar rumah. Jika tangan tidak bersih dan kemudian menyentuh wajah maka virus dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
Terapkan etika batuk dan bersin, etika saat batuk yaitu menutup mulut dan hidung dengan menggunakan lengan atas bagian dalam pada saat batuk atau bersin. Meskipun tidak ada virus di tubuh kita etika batuk dan bersin harus tetap diterapkan. Selanjutnya menggunakan masker, gunakan masker saat anda keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain.
Bagi anda yang tidak memiliki gejala bisa menggunakan masker non medis, namun bagi anda yang memiliki gejala gunakanlah masker medis yang dapat digunakan 1 kali, dan setelah digunakan harus dibuang ke tempat sampah yang tertutup kemudian cuci tangan setelah memegang masker tersebut. Protokol kesehatan selanjutnya yaitu menjaga Jarak, untuk menghindari terjadinya paparan virus dari orang ke orang lain, harus senantiasa menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter.
Dilarang untuk berkumpul dan berkerumunan untuk meminimalisir kontak fisik dengan orang lain. Isolasi mandiri, bagi anda yang kurang sehat sebaiknya secara sukarela bersedia berdiam di rumah. Tidak mendatangi tempat kerja, sekolah atau tempat umum lainnya karena mungkin saja memiliki resiko infeksi covid-19 dan dapat menularkan ke orang lain. Kemudian yang terakhir menjaga kesehatan, istirahat yang cukup perlu diterapkan dalam upaya menjaga kesehatan selama pandemi covid-19 ini.
Upaya-upaya tersebut tidak akan ada artinya jika masyarakat tidak mematuhinya. Pandemi ini memang sangat berdampak besar bagi kehidupan masyarakat. Terutama sangat berdampak kepada perekonomian masyarakat sendiri. Satu sisi mereka juga takut akan tertular virus ini, tetapi juga mereka berjuang untuk tetap dapat hidup ditengah pandemi ini.
Sehingga banyak masyarakat yang saling menyalahkan satu sama lain. Yang sudah patuh diam dirumah menyalahkan yang masih keluar dijalan. Padahal kalau boleh memilih mereka juga mau tinggal diam dirumah, akan tetapi mereka tidak punya pilihan tersebut karena haru bekerja. Saat ini semua bebas berpendapat dan bebas menghakimi orang lain tanpa tahu latar belakang masalahnya.
Pemerintah tak henti hentinya mengingatkan untuk selalu jaga jarak dan selalu mematuhi protokol kesehatan. Sebenarnya, perlu menanamkan kesadaran di dalam diri sendiri untuk selalu mematuhi setiap anjuran yang diberikan. Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar juga meminta kepada masyarakat Riau agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Meski saat ini trend kasus Covid-19 di Riau cenderung menurun, namun masyarakat diminta untuk tidak abai dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Masyarakat kami ingatkan agar tetap patuh terhadap protokol kesehatan, jangan abai, jangan Cuai. Jangan anggap di jawa tinggi, kita rendah terus kita abai, tidak boleh, masyarakat harus patuh terhadap protokol kesehatan," kata Gubri Syamsuar seperti dirilis dari mediacenterriau, Kamis (1/7) kemarin.
Menyikapi lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Pula Jawa, Gubri Syamsuar kembali mengingatkan agar masyarakat dan pejabat di Riau tidak melakukan perjalanan ke pulau jawa jika tidak ada urusan yang mendesak dan penting. Selain itu, Pemprov Riau juga sudah menyurati pengelola bandara SSK II Pekanbaru agar melakukan pemeriksaan terhadap orang yang baru datang dari pulau jawab. Sehingga saat mereka terdeteksi terpapar Covid-19 bisa langsung dilakukan isolasi. "Swab antigen bagi pendatang yang tiba dari pulau jawa sudah dilakukan di bandara dan banyak yang ketemu (positif Covid-19)," ujar Gubri.
Sementara saat disinggung terkait PPKM darurat yang diterapkan di 44 kabupaten dan 6 provinsi di Indonesia, Gubri Syamsuar menegaskan, Riau tidak termasuk daerah yang diminta untuk menerapkan PPKM darurat, sehingga PPKM tetap dilaksanakan di Riau namun PPKM mikro seperti yang sebelumnya diterapkan di zona merah dan orange. "PPKM tetap kita jalankan terutama di zona merah, tapi bukan PPKM darurat, itu di jawa," katanya. (*)
Tags : Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi, Protokol Kesehatan, Masyarakat Diharapkan Patuhi Prokes ,