Kampar   21-06-2025 11:45 WIB

Masyarakat Antusias Dengarkan Puisi dan Tausiyah Saat Acara Sempena HUT Bhayangkara Ke-79

Masyarakat Antusias Dengarkan Puisi dan Tausiyah Saat Acara Sempena HUT Bhayangkara Ke-79
Masyarakat sangat antusias mengikuti rangkaian acara Bakti Religi dan Peduli Lingkungan yang digelar oleh Polda Riau di Camping Ground Pulau Tongah, Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri Hulu, Kampar, Rabu (18/6/2025).

KAMPAR - Masyarakat sangat antusias mengikuti rangkaian acara Bakti Religi dan Peduli Lingkungan yang digelar oleh Polda Riau di Camping Ground Pulau Tongah, Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri Hulu, Kampar.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan menyambut Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025.

Acara dimulai pada pukul 20.30 WIB, Rabu 18 Juni 2025 usai sholat Isya. Adapun rangkaian acaranya yakni pembacaan puisi oleh Kapolda Riau Irjen Pol Herry Herjawan dan Tausiyah yang dibawakan oleh Ustad Abdul Somad (UAS).

Masyarakat sangat terkesima dengan puisi yang dibacakan oleh Kapolda Riau Irjen Pol Herry Herjawan berjudul “Di Tanah Melayu Aku Bertanya”.

Berikut ini potongan puisi yang dibacakan oleh Kapolda Riau:

“Wahai kau anak melayu, jika kau cinta tanah ini maka cintailah angin, maka jagalah sungai-sungai yang ada, maka rawatlah hutan, karena disitulah nenek moyangmu menitipkan hidup bukan sekedar warisan tetapi amanah. Di tanah melayu, aku bukan sekedar membaca syair. Aku bersaksi atas luka, aku berjanji atas cinta dan aku bersiul bumi ini bukan warisan tetapi titipan yang harus kita pulangkan dalam keadaan utuh dan beradab,”

“Tuah jalan ada pada alurnya, tuah laut ada pada ombaknya, tuah hutan ada pada rimbanya, dan tuah manusia ada pada budi baik bagi kita semua dalam menjaga alam dan hutan,”

“Melindungi tuah menjaga marwah. Takkan melayu hilang di bumi,” tandas Kapolda Riau Irjen Pol Herry Herjawan.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Gubernur Riau Abdul Wahid, Sosiolog sekaligus Aktivis HAM Indonesia Prof. Robertus, Guru Besar dari Antropologi Indonesia Prof. Soemiarto Aji, Dosen Fakultas Ilmu Budaya UI Tommy Awwui dan Aktivis Lingkungan Rocky Gerung serta Walikota dan Bupati Se Riau.

Ceramah ustad Abdul Somad sendiri dimulai sekitar pukul 20.40 WIB sampai pukul 21.26 WIB. Dalam tausiyahnya, UAS menyampaikan tentang pentingnya menjaga lingkungan bagi kelestarian alam.

“Dalam ajaran islam kita tidak hanya disuruh untuk menjaga sholat (Aqimus Sholah), menjaga puasa (Kutiba Alaikumus Siam) tetapi kita juga disuruh menjaga alam semesta,” kata ustad Abdul Somad.

UAS juga menyinggung sifat manusia yang tidak pernah merasa puas dengan harta sehingga menzalimi serta menganiaya orang lain karena merusak alam.

“Kenapa orang tidak pernah merasa cukup, ini ada gunung dan bukit lalu ditengahnya ada lembah emas. Seandainya manusia punya satu lembah dari emas, dia tidak akan pernah cukup. Dia akan tetap minta lagi sampai akhirnya mulutnya disumbat tanah. Hanya tanah liang lahatlah yang bisa menyumbat mulut maka disaat itulah penyesalan tak lagi bermakna,” sebutnya.

“Ketika kita mati menghadap Allah SWT, ada orang yang datang membawa sholat, zakat dan haji. Tetapi ternyata dia sudah menzalimi orang lain sebab orang mandi di sungai kulitnya gatal karena mercury, orang tidak bisa lagi menikmati alam karena hutan sudah ditebang. Lalu apa yang terjadi?,” tanya UAS.

Menurutnya, pahala sholat, zakat dan haji  bagi manusia yang zalim dan menganiaya orang lain karena merusak alam maka pahalanya diambil.

“Pahala-pahalanya diambil kemudian diberikan kepada orang yang ia aniaya dan zalimi. Habis amalnya dibagi, lalu dia antri panjang. Sementara amal yang mau dibagi sudah habis, lalu diambil dosa orang yang dia zalimi dan aniaya. Dicampakkan kepada dia untuk dimasukkan kedalam neraka,” katanya.

“Inilah orang yang diazab bukan karena judi, zina dan narkoba tetapi masuk neraka karena zalim telah merusak alam,” imbuhnya.

UAS juga memberi apresiasi kepada Kapolda Riau atas terselenggaranya acara Bakti Religi dan Peduli Lingkungan yang digelar oleh Polda Riau.

“Alhamdulillah, dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia dan HUT Bhayangkara diselipkan didalamnya tausiyah sebab ada pesan religi karena orang tidak hanya mau mendengar undang-undang dan peraturan tetapi dia musti disadarkan dan diingatkan bahwa kita semua akan mati,” pungkasnya. (rp.abd/*)

Tags : HUT Bhayangkara Ke-79, Puisi Kapolda, Tausiyah UAS,