Masyarakat Mentuda Temukan Buaya Sepanjang 2 Meter, 'BKSDA Masih Cuek'
Ilustrasi Buaya
DAIK LINGGA - Masyarakat Desa Mentuda Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau menemukan buaya sepanjang 2 meter.
"Masyarakat desa disana menemukan buaya besar hingga ini bisa mengancam nyawa manusia. Tetapi hewan reptil itu tidak boleh dimusnahkan," kata Firman ST, Kabid Damkar yang menginformasikan temuan warga itu, Rabu (17/72024) tadi ini.
"Kami menilai pihak BKSDA [Badan Konservasi Sumber Daya Alam] Batam tidak bisa mensepelekan hal ini, nyawa manusia lebih berharga dari pada buaya," sambungnya.
Dia menyebutkan, salah seorang warga Desa Mentuda telah menemukan buaya besar itu, "cukup ganas juga tetapi tidak bisa diremehkan begitu saja," ungkap Firman.
Menurutnya, nyawa manusia lebih berharga dari pada nyawa seekor buaya yang kapan saja dapat memangsa manusia. Jadi pihak BKSDA lah lebih berwenang untuk menanganinya.
Ia mengaku, saat ini kehadiran buaya di beberapa sungai yang ada di Lingga, seperti di Desa Mentuda sendiri, sudah meresahkan.
"Ini patut ada perhatian khusus agar tidak mengancam nyawa manusia yang beraktivitas di sungai rawan hewan buas itu," kata dia.
"Kalau buaya itu sudah lapar, dia pasti naik ke darat mencari mangsa. Jadi tidak bisa diremehkan mahkluk kuno itu," ujarnya.
Menurut Firman, di wilayah Mentuda buaya seringkali naik ke darat. Jika malam hari, disekitar sungai perkampungan tersebut bisa dilihat buaya yang timbul di permukaan air.
"Tolong pihak BKSDA dapat merespon. Jangan seperti ini seolah membiarkan. Jadi tugas mereka harus dikedepankan, melindungi buaya atau menyelamatkan manusia? Sekarang ini banyak masyarakat yang dimangsa buaya. Apakah binatang itu harus kita lindungi jika sudah memangsa manusia," tuturnya.
Ia juga berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lingga dapat mencari solusi terkait perkembangbiakan buaya yang semakin meningkat di Lingga.
"Jangan nantinya jika sudah ada warga yang jadi mangsa buaya, baru sibuk," kata dia.
Informasinya, di Lingga umumnya lingkungan yang menjadi sarang buaya malah dijadikan keramba, sehingga memancing buaya kesana. Karena tidak perlu jauh-jauh lagi mencari makan. (*)
