Menag mengajak jajaran Kemenag memulai tahun baru dengan optimisme.
JAKARTA -- Menteri Agama Prof KH Nasaruddin Umar mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama (Kemenag) untuk menyambut tahun 2025 dengan semangat dan energi baru untuk membangun harmoni. Pesan ini disampaikan dalam acara "Refleksi dan Proyeksi Kemenag" yang berlangsung di TMII, Jakarta Timur, Jumat (27/12/2024).
“Mari kita mulai tahun baru ini dengan optimisme dan semangat pembaruan. Insya Allah, kita dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan," ujar Nasaruddin dalam siaran persnya, Sabtu (28/12/2024).
Dia mengingatkan pentingnya menjaga harmoni di tengah keberagaman Indonesia, yang ia gambarkan sebagai karya seni ciptaan Tuhan. "Indonesia adalah lukisan Tuhan yang indah. Kerukunan adalah aset berharga yang harus dijaga, lebih bernilai daripada sumber daya alam lainnya," ucap dia.
Selain itu, Nasaruddin menekankan perlunya membangun moralitas dan spiritualitas sebagai landasan kehidupan berbangsa. Menurut dia, pembangunan tanpa dasar nilai-nilai moral dan spiritual tidak akan memiliki keberlanjutan.
"Bangunan-bangunan monumental dunia, seperti Piramida di Mesir, Ka’bah di Makkah, dan Borobudur di Indonesia, berdiri kokoh karena dibangun dengan fondasi spiritualitas. Mari kita jadikan nilai-nilai ilahi sebagai dasar setiap tindakan kita," ucap dia.
Acara refleksi tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kemenag Ali Ramdhani, Kepala Balitbang dan Diklat Amien Suyitno, pejabat eselon I dan II, staf khusus, staf ahli, dan tenaga ahli Menteri Agama. Selain itu, hadir pula tamu undangan dari KemenkoPMK, Kemendagri, Kedutaan Besar Uni Emirat Arab, dan PTN/PTKN.
Salah satu bagian penting dari acara ini adalah pengukuhan relawan moderasi beragama yang akan memperkuat kerukunan umat beragama, serta pemberian penghargaan melalui Moderasi Beragama Award kepada berbagai instansi dan lembaga yang telah berperan aktif dan dinilai unggul dalam mendukung moderasi beragama.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag Amien Suyitno menjelaskan, tema acara ini dilatarbelakangi oleh pesan Menteri Agama yang menekankan pentingnya melakukan muhasabah dan introspeksi terhadap kekurangan-kekurangan yang ada.
Dia menambahkan, tema Refleksi dan Proyeksi dipilih untuk menggugah introspeksi dan mempersiapkan program-program prioritas. Ia juga menjelaskan bahwa refleksi ini tidak hanya bertujuan untuk mengevaluasi kinerja masa lalu, tetapi juga untuk merancang proyeksi dan langkah strategis di tahun 2025.
"Semoga tahun 2025 menjadi momentum bagi Kemenag untuk semakin meningkatkan kinerjanya. Kami yakin, berbagai program Kemenag akan semakin terstruktur dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," kata dia. (*)