Mendagri Larang Pejabat Agar Tidak Flexing, Walikota Agung Nugroho Jadikan Medsos untuk Serap Aspirasi Masyarakat
Walikota Pekanbaru Agung Nugroho
PEKANBARU – Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengingatkan pejabat agar tidak "flexing" atau pamer kemewahan, terutama di tengah keprihatinan masyarakat.
"Walikota jadikan Medsos untuk serap aspirasi masyarakat."
"Lebih banyak di sana informasi tentang Pemerintah Kota Pekanbaru," kata Walikota Pekanbaru Agung Nugroho, Rabu (3/9).
Menanggapi adanya larangan dari Mendagri itu, Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, mengakui dirinya sebagai salah satu kepala daerah yang aktif di media sosial.
Agung Nugroho memiliki akun Instagram pribadi dengan 157 ribu pengikut.
Ia memanfaatkan platform tersebut untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Politisi Partai Demokrat ini menilai media sosial sebagai wadah efektif untuk berinteraksi.
Ia mengaku banyak anak muda dan masyarakat umum yang aktif berinteraksi dengannya, dan hal itu menjadi motivasi baginya.
"Ini tentu menambah semangat kami dalam memimpin Kota Pekanbaru," jelasnya.
Agung sering membuat konten "daily activity" sebagai kepala daerah.
Ia mengklaim banyak persoalan kota yang disampaikan masyarakat langsung ditindaklanjutinya.
Ia bahkan langsung memberi perintah kepada kepala dinas terkait untuk menuntaskan masalah tersebut.
Dalam penelusuran, Agung juga sesekali membuat konten tentang hobinya di dunia otomotif, yaitu riding.
Namun, kegiatan tersebut juga dimanfaatkannya untuk memantau langsung kondisi di Pekanbaru, seperti kendaraan gelandangan dan pengemis hingga ruas jalan yang rusak.
Agung bahkan beberapa kali mengajak kepala dinas untuk ikut riding keliling kota.
Unggahan terbarunya di media sosial memperlihatkan dirinya sedang rapat bersama jajaran di Pemerintah Kota Pekanbaru terkait Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). (rp.ind/*)
