Nabi Ibrahim adalah sosok yang istimewa.
AGAMA - Jika kita sholat dan membaca tasyahud atau tahiyyat akhir, kita akan temukan kalimat yang menyebutkan Nabi Ibrahim alaihissalam dan keluarganya. Mengapa Nabi Ibrahim disebutkan dalam tasyahud akhir?
Ulama terkemuka Al-Azhar Mesir, Syekh Yusri Jabir, menjelaskan penyebutan Sayyiduna Ibrahim al-Khalil dalam tasyahud ketika kita mengucapkan: كما صليت على سيدنا إبراهيم pada dasarnya kembali kepada doa Nabi Ibrahim sendiri. Ini sebagaimana tertuang dalam surat as-Syu’ara ayat 84:
وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ
“Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.”
Ini maksudnya bahwa Nabi Ibrahim berdoa untuk senantiasa disebutkan dengan kebaikan di umat-umat yang datang setelahnya, yakni umat Nabi Muhammad SAW.
وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ
“Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.”
Ini maksudnya bahwa Nabi Ibrahim berdoa untuk senantiasa disebutkan dengan kebaikan di umat-umat yang datang setelahnya, yakni umat Nabi Muhammad SAW.
Oleh karena itu, Nabi memilih untuk memenuhi panggilan leluhurnya yaitu Ibrahim, dengan menyebutnya dalam tasyahud melalui kalimat:
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم
“Ya Allah berkahilah Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau ridhai Ibrahim.”
Nabi Muhammad SAW bangga memiliki hubungan kekerabatan dengan Nabi Ibrahim. Rasulullah SAW bersabda:
أنا دعوة أبي إبراهيم
“Aku adalah dakwahnya leluhurku, Ibrahim.”
Dia menggambarkan dirinya sebagai orang yang paling mirip dengan ayahnya, Ibrahim, dengan kecantikan yang lebih dari Ibrahim.
Syekh Yusri menunjukkan bahwa urutan makhluk terbaik dimulai dari Nabi Muhammad SAW diikuti oleh Nabi Ibrahim, kemudian Musa, Isa, dan Nuh as.
Dia menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu menghormati hak-hak dan kedudukan para nabi dalam syariat dan sabdanya. Suatu ketika salah seorang sahabat Rasulullah SAW berkata kepada beliau, “Wahai manusia terbaik.” Rasulullah SAW pun menimpalinya:
إنما هو إبراهيم خير البرية
“Sungguh pun Dia Ibrahim adalah manusia terbaik.”
Ini adalah bentuk mengingat-ingat hak-hak para nabi dan tidak mengabaikan keutamaan mereka di hadapan kebesaran kedudukan Rasulullah SAW.
Syekh Yusri menekankan Rasulullah SAW selalu menyebut nama dan kedudukan para nabi, agar cahaya dan keutamaan beliau tidak menutupi cahaya dan keutamaan mereka.
Beliau selalu memuliakan dan memenuhi hak-hak mereka meskipun dalam keadaan berkuasa, sebagaimana sabdanya saat menangkap iblis:
تذكرت دعوة أخي سليمان
“Aku teringat dakwahnya saudaraku, Sulaiman.”
Rasulullah meninggalkannya, untuk menghormati dakwah Sulaiman 'alaihis salam.”
Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada seluruh umat manusia untuk bersikap sopan kepada para nabi, kepada orang lain, kepada diri sendiri, dan kepada Yang Mahakuasa, sehingga Allah menghadiahinya dengan pahala yang terbaik bagi umatnya.
Tags : tahiyat akhir tasyahud akhir nabi ibrahim tahiyat akhir nabi ibrahim tasyahud akhir,