BULAN ini mantan Gubernur Riau periode 2003-2013 HM Rusli Zainal kini telah bebas menghirup udara segar. Dia baru saja keluar dari penjara Lapas IIA Pekanbaru, Kamis 21 Juli 2022 lalu. Meski sudah sepuluh tahun telah berlalu mendekam dibalik jeruji besi, Rusli Zainal disebut masih menjadi salah satu tokoh besar di Bumi Melayu.
Mudah untuk menemukan alasan intelektual mengenai umur panjang Rusli di dunia politik. 6 juta penduduk Riau dan orang-orang jelas masih mengingat dan merekam jejak masa kepemimpinannya dua priode sebagai Gubernur Riau, sampai-sampai pujian publik terhadapnya sering dianggap sebagai pemujaan yang berlebihan terhadap putera kelahiran Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) ini.
Tapi mengapa Rusli begitu dipuja dan dicintai? Sama seperti tokoh-tokoh nasional lainnya yang ada di tanah air, jawabannya romantis dan sentimental: Rusli selalu mengekspresikan dan merepresentasikan versi terbaik kepribadian yang pandai mengaji dan memiliki suara merdu dikala azan di Masjid bahkan lantunan sebuah lagu pantai solop yang di dendangkan sempat menjadi viral.
Saat gaya kepemimpinannya di Provinsi Riau lagi-lagi telah membawa harum dan mengalami kemajuan pesat di bidang pembangunan.
Dia menunjukkan kilasan tentang wilayah yang makmur, plural dan manusiawi, wilayah yang dapat menjadi pujian untuk dirinya tetapi sebagian ada juga orang-orang yang sentimen.
Bagi jutaan orang Riau, dia juga menjadi gambaran dari kisah pertumbuhan ekonomi di daerah itu.
Pada era 2003-an, Rusli memulai karirnya banyak di layar kaca, media media nasional di saat yang sama ketika Riau muncul di kancah ekonomi global. Dan dirinya juga ikut tumbuh bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi.
Sebagai bagian dari rangkaian reformasi ekonomi, Riau membuka sektor telekomunikasi untuk investasi asing yang memungkinkan jaringan media baru disiarkan di provinsi itu.
Saluran-saluran itu berperan menginformasikan gejolak pembangunan, perbaikan ekonomi, dan wawancara Rusli menjangkau lebih banyak rumah penduduk dibanding pemimpin sebelumnya.
Ketika Riau meliberalisasi ekonominya lebih lanjut, kemiskinan terangkat terperbaiki dan mobil mobil baru masuk ke pasar dan Rusli menjadi orang nomor satu menjadi tumpuan banyak pihak.
Rusli meroket dari citra keluarga yang sederhana menjadi besar dan menggelobal.
Ini adalah bukti kesuksesan neo-liberal dari penduduk kelas dua, yang memberi contoh bagaimana "mencapainya" ke puncak tanpa hak istimewa ataupun koneksi yang menopangnya.
Dengan munculnya kesadaran atas hak-hak beragama, Rusli juga menjadi gambaran pluralisme progresif di masa lalu yang coba dipertahankan oleh banyak orang di Riau.
Para tokoh masyarakat mengatakan toleransi telah meningkat di Riau di bawah pemerintahannya, bahkan Ia tak pernah dituduhkan meminggirkan suatu agama.
Rusli ditangkap terkait kasus korupsi pada tahun kepemimpinan priode ke dua. Dia akhirnya dibebaskan, karena banyak orang menganggap kasus itu hanya sebuah target tertentu yang paling sukses di Riau.
Tetapi menyimak dari masa memimpin Dia selalu memberikan komentar bijaksana tentang kemiskinan dan memainkan lebih banyak peran dibandingkan pemimpin seangkatannya.
Namun banyak warga menolak menggambarkan Rusli sebatas identitas bapak pembangunan. Sebaliknya, mereka melihat Rusli sebagai sosok yang bijaksana, jenaka, sukses, dan sangat seksi.
Ketika membahas serangan politik terhadap Rusli dan keluarganya yang tulen Melayu-istri nya Hj Septina Primawati adalah seorang anak tokoh besar di Riau dan berhasil menduduki jabatan sebagai Ketua DPRD Riau-- seorang penggemar Rusli berkata, "Dia (Rusli Zainal) sekuler, tetapi dia juga sangat bijaksana."
Yang paling penting, Rusli selalu menunjukkan ketanguhan yang manusiawi.
Rusli biasanya menggambarkan sosok yang tangguh -sebagai suami yang tangguh, pahlawan dibidang pembangunan yang tangguh, Muslim yang rapi, bahkan sebagai Imam yang baik.
Tapi ketokohan yang dia perankan jarang merasa nyaman dengan diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Kegelisahan yang mengganggu dia perankan telah berkembang melalui kemajuan karirnya selama dua dekade. Rusli juga menjadi pahlawan super di bumi Melayu, ke tokohannya menjadi standar yang tak bisa diimbangi.
Di luar dari gaya kepemimpinan, Ia pun telah menunjukkan humor dan kerendahan hatinya.
Perbincangan dia di media menandai penampilan terbaik sang pemimpin sampai saat ini: versinya mengenai pemimpin kelas menengah tanpa penyesalan.
Rusli telah menciptakan persona publik yang tenang, dengan ekspresi diri yang dibarengi kecerdasan.
Pria tidak perokok, Rusli tidak pernah membosankan. Dia bisa memberi nasihat yang masuk akal mengenai risiko berbagai persoalan.
Dalam semua kutipan tentang dirinya, selalu terlihat bahwa dia adalah sosok pria pekerja keras yang sangat peduli pada keahliannya.
Di dunia yang penuh dengan ketidakpastian dan kenyataan yang keras, gambaran fantastis Rusli tetap menjadi sumber kekaguman.
Kenyataannya warga yang kagum menyambut gembira ketika dirinya kembali bisa menghirup udara segar, tetapi Ia pun sadar dan tetap waspada tak ingin tergelincir kedua kali.
Ketika politik yang mencuat di Riau dalam menghadapi suksesi pemilihan gubernur (Pilgub) Riau untuk tahun 2024, kekuatannya banyak dikenal orang mantan pemimpin yang visioner terletak pada bagaimana dia bisa menyatukan begitu banyak orang lewat senyuman dan axtion nyata.
Rusli Zainal dan Abdi Haro
Sebagai bukti, Ir H Abdi Haro MT mantan pegawai di pemerintahan era nya membeberkan sebab-sebab pesona Rusli yang tak bisa dilupakan masyarakat Riau diantaranya;
Sementara Rusli Zainal dalam masa memimpin banyak melakukan program-program pembangunan seperti;
1. Program Energy Riau yang sukses bisa terwujud diantanya :
Program Energy yang tertunda sampai saat ini di Riau seperti:
"Lalu mengapa hanya HM Rusli Zainal yang berhak?". (*)
Tags : Mantan GubernurRiau HM Rusli Zainal, Pesona HM Rusli Zainal, Pesona HM Rusli Zainal Tak Lekang Oleh Waktu, Artikel,