Bisnis   2024/11/22 14:18 WIB

Mengenal 'Ampera Niyet' Rahasia Besar di Balik Rumah Makan Padang Laris Manis yang Usahanya Langgeng Terus

Mengenal 'Ampera Niyet' Rahasia Besar di Balik Rumah Makan Padang Laris Manis yang Usahanya Langgeng Terus

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Rumah Makan (RM) khas Padang 'Ampera Niyet' menjadi salah satu restoran favorit bagi masyarakat Riau.

"Tempat ini menjual makanan khas daerah Minangkabau, Sumatera Barat yang terkenal dengan cita rasa gurih dari aneka rempah-rempah," kata Larshen Yunus, Ketua DPD I KNPI Riau, tadi ini mengajak makan bersama dirumah makan Ampera Niyet milik Achmad Soni, Jumat (22/11).  

"Kita bisa dengan mudah menemukan warung makan Padang di setiap daerah di Kota Pekanbaru. Tetapi Ampera Niyet yang terletak di persimpangan Jalan Sukarno Hatta dan Arifin Achmad ini mudah dijangkau.

Popularitas sajian Nasi Padang Ampera Niyet membuat banyak orang melihat hal ini menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan. RM Ampera Niyet menyajikan berbagai menu makanan mulai dari daging sapi, ayam dan berbagai ikan sungai dan laut yang segar dan harga terjangkau.

Menurut Larshen, banyak warung nasi Padang berhasil mempertahankan eksistensinya selama puluhan tahun.

Bahkan pemilik RM Ampera Niyet yang merpakan sahabatnya itu sukses mendirikan cabang-cabang mereka di kota bertuah.

Tetapi Larshen Yunus melihat, pemilik, bisnis warung nasi Padang itu ternyata juga menguntungkan para pegawainya.

Rahasianya ialah karena adanya sistem 'Main Mato' dalam proses bisnisnya.

Sistem main mato adalah suatu cara penggajian yang unik dan berimbas pada pengembangan usaha.

Sistem ini membuat para pekerja di restoran itu bisa bekerja dengan riang gembira karena bisa mendapat kompensasi lebih baik seiring besarnya keuntungan rumah makan.

"Pemerintah Provinsi Riau dan Pemko Pekanbaru semestinya bisa menyalurkan anggaran bagi para kalangan usaha UMKM, ini untuk lebih menggairahkan lagi usaha yang dijalankan," sebut Larshen Yunus yang juga Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Gabungan Rakyat Prabowo Gibran (DPP GARAPAN).

RM Ampera Niyet memiliki para pekerja lebih senang dan melakukan yang terbaik. Sebab, mereka tahu semakin baik yang mereka kerjakan, pelanggan akan bertambah, dan mato yang mereka terima juga bertambah.

Berdasarkan informasi, dari sekitar 20 lebih rumah makan Padang milik Achmad yang tersebar di Kota Pekanbaru, 30% di antaranya masih memakai sistem mato.

"Beberapa cabang rumah makan di daerah-daerah lain yang berpusat di Sumatera Barat juga menerapkan sistem yang sama."

Larshen menilai, sistem penggajian ini menempatkan para pekerja di rumah makan padang sesuai dengan fungsi, berat ringan pekerjaan, dan status pekerja di rumah makan tersebut.

Rumah makan yang dikelola Achmad Soni ini sudah menerapkan sistem mato itu sejak lama.

Menurut dia, dengan sistem kerja main mato itu para pekerja atau karyawan rumah makan memiliki kesempatan untuk membuka rumah makan sendiri.

"Mato adalah ukuran laba yang mereka terima di luar gaji pokoknya. Kalau gaji pokok itu, hampir semuanya rata. Kalau kami di sini, hitung mato itu per 100 hari," ucap Achmad Soni.

Setiap rumah makan memiliki ukuran tersendiri untuk penentuan mato yang didapat tiap pegawai.

Contohnya di rumah makan yang dikelola Achmad Soni, mato untuk kasir 6 ditetapkan 6 mato, lalu untuk tukang paluang ditetapkan sebanyak 6 mato, tukang hidang 3 mato, juru masak 7 mato, sedangkan bagi tukang cuci piring dipatok 2 mato.

"Total mato yang ada itu 100 mato, 30 mato untuk karyawan, lalu 70 mato lainnya untuk kelangsungan usaha," ujarnya.

Achmad Soni menjelaskan omset selama 100 hari itu dikurangi biaya operasional yang terdiri atas belanja bahan baku, biaya telepon, listrik dan lain-lain. Dari situ akan didapati laba kotor. Laba kotor ini dipotong 2,5% untuk zakat lebih dulu.

"Lebih dari laba kotor tersebutlah yang dijadikan 100 mato. Jadi laba kotor itu yang akan kami bagi dengan induk semang," kata Achmad Soni.

Meski sistem penggajian tidak seperti pada umumnya, namun kebanyakan pekerja di rumah makan Padang itu yang menggunakan sistem mato mengaku puas. Sebab, mereka bisa terang-terangan melihat omset yang didapat rumah makan tersebut.

Tak hanya itu, banyak pekerja juga mengaku lebih untung karena mereka mendapatkan bayaran sesuai dengan apa yang dikerjakan. Namun, sistem ini bisa jadi merugikan karyawan apabila restoran mengalami penurunan omset.

Bagaimana tidak? Jika rumah makan untung besar, gaji karyawan bisa mencapai belasan juta rupiah. Namun jika ternyata rumah makan merugi, mereka juga bisa jadi hanya mendapatkan bayaran yang tak seberapa.

"Tapi biasanya kalau sepi, induk semang berikan kas bon pada setiap karyawan. Tapi tidak langsung sekali ke 13 karyawan yang ada, kami ganti-gantian diberi kas bon," ujarnya.

Ia juga mengaku soal keuangan dari rumah makan sangat transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Keadaan ini pulalah yang membuat setiap karyawan berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan.

Tentang rahasia rumah makan selalu ramai, Achmad Soni memberi sedikit kunci, yakni tetap melayani dengan ramah dan prima, selalu menjaga kebersihan dan peduli pada lingkungan.

Jadi berkat kepopuleran Nasi Padang Ampera Niyet, kataAchmad Soni lagi, selalu menjaga nama dan tempat dalam berusaha dimanapun berada. (*)

Tags : rumah makan ampera niyet, rahasia besar di balik rumah makan padang, rumah makan laris manis, rumah makan padang terus langgeng, padang sumatera barat, trending, warung padang, padang sumatera barat, warung padang,