
MASJIDIL HARAM, Kota Mekkah, Arab Saudi, terus saja dipadati jemaah dari seluruh penjuru dunia dalam geliatnya yang terus terlihat pada sesi ibadah Umroh pada 28 Februari 2025 kemarin.
Beberapa rombongan jemaah Umroh menanti bus-bus shalawat melintasi tempat penginapan mereka menuju Masjidil Haram, pusat ibadah jutaan anggota jemaah dari seluruh penjuru dunia menjelang puncak prosesi haji tahun 2025.
Kedatangan jemaah Umroh di Masjidil Haram tiada putus menjelang waktu salat shubuh. Ribuan umat Islam yang datang pagi itu segera mengisi tempat-tempat salat di dalam maupun pelataran Masjidil Haram.
Setelah selesai melaksanakan salat, sebagian jemaah memilih tetap berada di area salat untuk berdzikir dan membaca Al Quran.
Ribuan umat Islam mengelilingi kakbah untuk melaksanakan tawaf dilanjutkan dengan sa’i dalam prosesi umrah wajib maupun umrah sunnah.
Di pinggir pelataran depan kakbah, para jemaah tampak khusuk memanjatkan doa hingga meneteskan air mata.
Doa-doa pun terus mengalir tiada henti di Masjidil Haram menjelang puncak prosesi ibadah.
Melaksanakan umrah tak akan terasa sempurna jika anggota jamaah tak melaksanakan ibadah shalat Subuh di Masjidil Haram. Namun, tidak semua peserta umrah mampu melaksanakan ibadah ini karena sulitnya mengatur waktu.
Saat ini ibadah yang dianggapnya penting, yaitu puasa dan ritual umrah jadi tujuan utamanya: yaitu ihram, miqat, melaksanakan tawaf, sai dan tahalul (rukun ihram).
Betul bahwa kunjungan ke kota Mekkah semata untuk menunaikan ibadah Umrah. Tetapi bukan berarti mengabaikan ibadah shalat Subuh di Masjid tersebut.
Fokus jamaah Umrah adalah pada ritual umrahnya. Sementara ibadah lima waktu, khususnya Shalat Subuh, banyak dilakukan di sejumlah masjid yang tersedia di penginapan masing-masing.
Mengapa hal itu terjadi? Ya, karena begitu sulitnya mengatur waktu dalam aktivitas ibadah sehari-hari.
Qiyamul lail adalah serangkaian amalan sunah di malam hari. Disepakati ulama bahwa qiyamul lail bila dilaksanakan dengan kesungguhan hati akan mendapatkan ridla dan pahala dari Allah SWT.
Sebagian umat ada rasa berat menunaikan ibadah Umrah saat Ramadhan. Jamaah harus pandai mengatur waktu, kapan harus ikut shalat lima waktu, seperti Zuhur hingga Subuh.
Kesulitan muncul untuk datang ke Masjidil Haram karena kondisi transportasi. Bus penuh dan kemacetan Kota Mekkah.
Sungguh, realitas itu semua seperti keadaan pada musim haji.
Banyak di antara peserta Umrah tidak seluruhnya dapat menunaikan ibadah shalat lima waktu dalam sehari penuh di Masjidil Haram. Kendalanya, lagi-lagi soal manajemen waktu dan dukungan kemudahan memasuki areal masjid itu.
Sering didapati, seorang yang berumrah menunaikan Shalat Magrib, Isya. Dari tiga item ibadah ini, seseorang baru bisa kembali ke penginapannya pukul 11.00 (malam) waktu setempat.
Jika lagi beruntung naik bus tidak berebutan, meski jarak tempuh hingga 1 km. Jika peserta jalan kaki dari penginapan ke Masjidil Haram, jangan harap bisa cepat. Sebab, meski jarak dekat, tetapi jalannya menanjak.
Seorang dari Aceh mengaku makin berat kala Shalat Jumat, misalnya. Matahari seperti di atas kepala. Bagi orang Indonesia, hal itu sangat memberatkan.
Andai peserta umrah memilih waktu sholat Isya, bisa jadi yang bersangkutan tak dapat menunaikannya, apalagi untuk sholat subuh. Pasalnya, tubuh seringkali sudah kelelahan.
Waktu subuh adalah saat paling indah. Di waktu itu baru terasa nikmatnya ibadah di Masjidil Haram.
Alasan indahnya, sederhana. Masjid ini sedikit memberi kelonggaran untuk anggota jamaah meletakkan sejadahnya. Shalat pun tak merasa takut kepala terbentur kaki jamaah umrah dari negara lain yang tubuhnya besar. Maklum, umrah kali ini pesertanya membeludak, seperti musim haji.
Kita pun bisa memandang sekitar masjid itu sambil mengaguminya. Jalan sedikit perlahan masih bisa dilakukan, tapi jangan harap seusai Shalat Subuh bisa berdiri berlama-lama di dalam masjid itu karena dapat dipastikan akan berbenturan badan dengan orang lain. Seperti biasa, askar akan bersuara keras mengusir.
Subuh di Tanah Suci memang indah. Tidak kalah juga pemandangan indah hadir di Masjid Aisyah, Tan'im.
Jamaah yang hendak umrah sunah bisa mengambil miqat di masjid yang berjarak 7 km dari Mekkah itu.
Di kawasan masjid itu, menjelang Subuh, jamaah umrah sudah memenuhi seluruh sudut ruang masjid mengenakan pakaian ihram.
Sebelumnya anggota jamaah mandi di tempat yang sudah disiapkan, lalu mengenakan ihram dan disusul shalat sunah.
Mereka menyengajakan diri datang lebih awal dan sekaligus menunaikan ibadah Shalat Subuh. Pemandangan di waktu Subuh sungguh indah di sekitar masjid. Begitu matahari terbit, jamaah cepat bergerak ke dalam Masjidil Haram untuk Tawaf dan Sai. (*)
Tags : jamaah umroh, ibadah, masjidil haram, menikmati subuh di masjidil haram, jemaah dari seluruh penjuru dunia,