Artikel   2025/02/20 8:11 WIB

Menjelajahi Masjid Nabawi Paling Suci dalam Islam Setelah Masjidil Haram Makkah

Menjelajahi Masjid Nabawi Paling Suci dalam Islam Setelah Masjidil Haram Makkah
Surya Dharma Panjaitan

MASJID NABAWI adalah salah satu masjid paling suci dalam Islam setelah Masjidil Haram di Makkah. Terletak di Madinah, Arab Saudi, masjid ini memiliki nilai sejarah luar biasa dan menjadi tempat paling suci kedua bagi umat Islam.

Bahkan, salat di Masjid Nabawi setara dengan seribu kali salat di tempat lain, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Salat di masjidku ini lebih baik dari seribu kali salat di (masjid) lain kecuali Masjidil Haram." (HR Bukhari)

Sebagai persiapan memperdalam niat beribadah ke Tanah Suci, mari kenali lebih dalam sejarah, keistimewaan, dan fakta menarik tentang Masjid Nabawi.

Sejarah Masjid Nabawi

Masjid Nabawi didirikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun pertama Hijriyah (622 M) setelah hijrahnya beliau dari Makkah ke Madinah. Pembangunan masjid ini melibatkan seluruh kaum Muslimin, baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar, dengan semangat gotong-royong.

Awalnya, lokasi masjid ini adalah sebidang tanah kosong milik dua anak yatim dari Bani Najjar, yaitu Suhail dan Sahl, yang berada di bawah asuhan As’ad bin Zurarah. Meskipun kedua anak yatim ini menawarkan tanah itu secara cuma-cuma sebagai bentuk penghormatan, Rasulullah menolaknya dan memilih untuk membeli tanah tersebut secara sah. Langkah ini mengajarkan pentingnya prinsip keadilan dan menghargai hak milik orang lain.

Pembangunan masjid dilakukan dengan penuh kebersamaan. Rasulullah turut mengangkat batu bata dan memindahkan tanah bersama para sahabat, menjadi teladan kepemimpinan yang aktif dan inspiratif. Bangunan awal Masjid Nabawi terbuat dari bata tanah liat, tiang dari batang kurma, dan atap dari pelepah kurma.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi pusat kehidupan umat Islam di Madinah. Pertemuan penting, strategi dakwah, dan pembinaan umat dilakukan di tempat ini.

Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab RA dan Utsman bin Affan RA, Masjid Nabawi mengalami perluasan. Renovasi dan perbaikan terus dilakukan hingga saat ini, menjadikannya salah satu masjid terbesar dan termegah di dunia.

Fakta Menarik Tentang Masjid Nabawi

Masjid Nabawi bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW. Berikut beberapa fakta menarik yang menjadikannya begitu istimewa:

Tempat Penampungan Kaum Muhajirin

Masjid Nabawi pernah menjadi tempat tinggal sementara bagi kaum Muhajirin yang baru tiba di Madinah. Area khusus bernama Shuffah digunakan untuk menampung mereka.

Para penghuni Shuffah dikenal sebagai Ahlu Shuffah, yaitu kaum yang meskipun miskin, sangat bersemangat mempelajari ilmu agama.

Raudhah adalah area kecil di dalam Masjid Nabawi yang terletak di antara mimbar Nabi Muhammad SAW dan makamnya. Tempat ini dianggap sebagai salah satu lokasi paling mulia di dunia, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

Apa yang ada di antara rumahku dan mimbarku adalah salah satu taman dari taman-taman surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Raudhah ditandai dengan karpet hijau dan menjadi tempat yang diidamkan oleh jamaah untuk berdoa karena diyakini doa-doa di sana mustajab.

Makam Nabi Muhammad SAW

Di dalam Masjid Nabawi terdapat makam Nabi Muhammad SAW yang menjadi salah satu tujuan utama jamaah haji dan umrah. Makam ini terletak di bekas rumah Aisyah RA, istri Nabi Muhammad SAW.

Keutamaan ini menjadikan Masjid Nabawi sebagai salah satu tujuan utama bagi umat Islam yang ingin memperoleh pahala besar.

Arsitektur Masjid Nabawi yang Menawan

Masjid Nabawi memiliki desain yang megah dan modern, namun tetap mempertahankan elemen tradisional yang berakar pada sejarahnya.

Di pelataran Masjid Nabawi terdapat payung-payung raksasa yang dirancang untuk melindungi jamaah dari terik matahari dan hujan. Payung ini dapat membuka dan menutup secara otomatis, menciptakan kenyamanan bagi para jamaah.

Selain itu, kubah hijau di Masjid Nabawi menjadi salah satu simbol paling terkenal. Kubah ini berada di atas makam Nabi Muhammad SAW dan menjadi daya tarik utama bagi pengunjung.

Masjid Nabawi dapat menampung hingga satu juta jamaah, terutama saat musim haji dan Ramadan. Hal ini menjadikannya salah satu masjid terbesar di dunia.

Masjid Nabawi dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern untuk kenyamanan jamaah, seperti:

Pendingin udara yang menjaga suhu tetap sejuk di dalam masjid. Sistem pendinginnya memanfaatkan es raksasa untuk menjaga suhu tetap sejuk.

Lift dan eskalator untuk memudahkan akses ke lantai atas.

Area khusus wanita yang memberikan ruang ibadah yang nyaman dan aman.

Toilet dan tempat wudhu yang bersih dan tersebar di berbagai lokasi.

Layanan keamanan dan kesehatan untuk memastikan kenyamanan jamaah selama beribadah.

Air zamzam tersedia secara gratis di berbagai titik di dalam masjid, memungkinkan jamaah untuk menikmati air suci ini kapan saja.

Terdapat area parkir bawah tanah yang sangat luas untuk menampung kendaraan jamaah, terutama selama musim haji dan umrah.

Beribadah di Masjid Nabawi

Masjid Nabawi yang terletak di Kota Madinah merupakan salah satu masjid yang selalu dipadati oleh jemaah dari seluruh dunia, meskipun bukan musim haji. Hal ini tak lepas dari sejarah dan keistimewaan yang dimiliki oleh Masjid Nabawi.

Saat musim haji, jemaah haji asal Indonesia biasanya akan melaksanakan ibadah arbain atau salat wajib di Masjid Nabawi sebanyak 40 kali berturut-turut selama delapan atau sembilan hari. Para jemaah juga bisa berziarah ke makam Rasulullah SAW yang masih berada di kompleks Masjid Nabawi. 

Sejak awal dibangun, Masjid Nabawi berfungsi sebagai pusat pengembangan masyarakat seperti tempat salat berjamaah, pusat pemerintahan, pusat pembelajaran, perawatan medis, pusat penahanan dan rehabilitasi, serta beberapa kegiatan sosial lainnya.

Bagunannya begitu sederhana dengan berbentuk persegi yang terbuat dari bata lumpur. Masjid Nabawi dibangun tanpa lantai di atas pondasi batu yang mengelilingi area seluas sekitar 1.200 meter persegi.

Masjid Nabawi menjadi salah satu tujuan para jemaah umrah dan haji untuk melaksanakan salat berjamaah. Perlu Anda ketahui bahwa salat di Masjid Nabawi nilainya berbeda dengan nilai salat di masjid yang lainnya, kecuali Masjidil Haram.

Keistimewaan ini sesuai dengan hadits, di mana Rasulullah SAW bersabda, “Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada seribu shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Maka dari itu, tidak heran apabila umat Muslim memilih untuk beribadah di sana. Kunjungan ke Masjid Nabawi biasanya sudah menjadi satu paket perjalanan dengan yang telah dipilih, baik umrah maupun haji.

Saat berada di kawasan Masjid Nabawi, ada beberapa larangan yang perlu Anda patuhi. Jika ketahuan melanggar, Anda harus berurusan dengan petugas keamanan Arab Saudi. Berikut ini beberapa larangan di Masjid Nabawi yang dilansir dari laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia:

1. Mengambil video berdurasi lama

Melakukan pengambilan video di sekitar Masjid Nabawi dalam waktu lama akan mendatangkan kecurigaan Apalagi jika menggunakan alat pendukung seperti tripod atau mikrofon khusus. 

2. Berkerumun lebih dari lima orang

Otoritas Arab Saudi juga menerbitkan aturan tersendiri bagi jemaah yang berkerumun lebih dari lima orang di kawasan Masjid Nabawi dalam jangka waktu lama. Selain berpotensi menghambat alur pergerakan jemaah lain, kerumunan orang banyak juga bisa menimbulkan kecurigaan tersendiri.

Petugas yang ada di Masjid Nabawi akan meminta jemaah yang melanggar aturan ini untuk terus berjalan tanpa berkerumun. Jika ingin bertemu jemaah lainnya, sebaiknya lakukan di luar area Masjid Nabawi.

3. Membentangkan spanduk

Larangan ketiga yang tidak boleh dilakukan di dalam maupun luar kompleks Masjid Nabawi adalah membentangkan spanduk, banner, atau bendera yang menunjukkan identitas atau kelompok tertentu. 

Otoritas Arab Saudi bahkan juga melarang jemaah untuk membawa atau membentangkan bendera negaranya. Bagi Anda yang berencana membawa bendera Merah Putih saat berkunjung ke Masjid Nabawi untuk kebutuhan berfoto, sebaiknya urungkan niat anda, apabila tidak ingin berurusan dengan petugas keamanan.

4. Merokok

Masjid Nabawi merupakan salah satu kawasan yang menerapkan aturan tidak boleh merokok di kompleks masjid. Bagi jemaah Indonesia, merokok biasanya dilakukan usai salat atau saat menunggu waktu salat berikutnya. 

Namun, sebaiknya kebiasaan merokok tersebut tidak dilakukan di kawasan Masjid Nabawi. Selain tidak sopan, hal itu juga akan membuat Anda pasti akan ditegur atau bahkan diproses hukum jika diperlukan.

5. Membuang sampah sembarangan

Satu hal yang perlu diingat saat beribadah di Masjid Nabawi, yaitu jangan membuang sampah sembarangan. Jika ketahuan sengaja mengotori kawasan masjid dan sekitarnya, pengelola masjid tidak segan untuk melakukan pemeriksaan dan sebagainya

Pengelola benar-benar ketat dalam menjaga kebersihan kawasan di sekitar kawasan Masjid Nabawi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kotak-kotak sampah tersedia di banyak sudut, sehingga tidak ada alasan lagi Anda bisa membuang sampah secara sembarangan. 

Ada pula petugas khusus di dalam area Masjid Nabawi yang berkeliling sambil membawa plastik sampah agar para jemaah bisa membuang sampah pada tempatnya. Jika memang susah menemukan tempat sampah, lebih baik simpan sampahnya terlebih dahulu.

6. Mengambil barang yang tercecer

Hal terakhir yang tidak boleh dilakukan di Masjid Nabawi yaitu mengambil barang yang tercecer meskipun berniat untuk mengamankannya sekalipun. Sebab, tindakan tersebut akan terlihat seperti tindakan pencurian jika dilihat dari kamera CCTV.

Perlu diingat bahwa ada ratusan CCTV di dalam dan luar masjid yang bisa menangkap pergerakan jemaah mencurigakan. Apabila Anda menemukan barang berharga yang tercecer, lebih baik segera sampaikan ke petugas keamanan terdekat agar bisa diamankan.

Itulah beberapa hal terkait sejarah, keistimewaan, dan larangan saat berada di Masjid Nabawi yang perlu dipahami oleh calon jemaah yang ingin melaksanakan ibadah umrah atau ibadah haji.

Masjid Nabawi selalu terbuka untuk jamaah sepanjang hari tanpa henti, memungkinkan jamaah untuk beribadah kapan saja. Berikut ini tips beribadah di Masjid Nabawi:

Masjid Nabawi selalu ramai, terutama saat waktu shalat. Disarankan datang lebih awal untuk mendapatkan tempat yang nyaman.

Gunakan aplikasi Nusuk untuk informasi terkini mengenai waktu kunjungan ke Raudhah dan jadwal kegiatan di Masjid Nabawi.

Jaga ketertiban, hindari keributan, dan selalu hormati sesama jamaah selama berada di Masjid Nabawi.

Mengingat luasnya area Masjid Nabawi, pastikan Jamaah dalam kondisi fisik yang prima untuk menjelajahi masjid dan sekitarnya. (*)

Tags : masjid nabawi, menjelajahi masjid nabawi, masjid nabawi paling suci, masjid dalam islam, masjidil haram makkah,