BANYAK orang memilih untuk menikmati secangkir kopi di pagi hari sebelum melakukan aktivitas. Tetapi minum kopi di pagi hari saat perut kosong tetap akan berdampak risiko.
"Minum kopi di pagi hari di Yogyakarta terkesan tertib aman dan bebas berisik. Kopi dinilai dapat memberikan banyak manfaat kesehatan untuk tubuh, mulai dari meningkatkan suasana hati, membantu agar tetap terjaga, dan lainnya," kata Ganda Mora, Pendiri Yayasan Sahabat Alam Rimba (Salamba) yang berkunjung ke Kota Jawa itu.
"Untuk beberapa alasan itu, banyak orang yang memilih untuk menikmati kopi di pagi hari di kota Jawa ini tidak melewatkan sarapan. Namun, sebagian orang juga menganggap bahwa minum kopi dalam keadaan perut kosong memang tidak baik," sebutnya melaporakan tadi dikontak ponselnya, Sabtu (26/5).
Sajian menu kopi klotok dengan makanan ringan khas Jogya.
Namun Ganda menilai, minum kopi khas Jogja seperti kopi klotok saat perut kosong membuat kecepatan metabolisme kafein memiliki dampak yang berbeda pada setiap individu dan bergantung juga pada variasi genetiknya.
"Kopi klotok khas Jogya merupakan salah satu kopi yang saat ini banyak digandrungi masyarakat ramai."
"Kopi ini memiliki rasa dan aroma yang khas dari kopi-kopi kebanyakan sehingga membuatnya unik dan berbeda," kata Ganda yang menggambarkan khas budaya minuman daerah pulau Jawa itu.
Kopi klotok adalah kopi asal Yogyakarta yang cara pembuatannya terbilang unik. Kopi ini dibuat dengan cara merebus air dengan bubuk kopi yang tidak terlalu halus, atau bisa dikatakan bubuk kopi kasar.
Jenis biji kopi yang digunakan bebas, bisa menggunakan biji kopi arabika maupun robusta. Air dan bubuk kopi akan direbus di dalam panci, lalu direbus lagi di atas bara tungku hingga mendidih.
Biasanya, tak butuh waktu lama untuk menunggu air mendidih, yakni sekitar 3-5 menit saja. Kunci dari proses pembuatan kopi ini terletak pada bara tungku yang digunakan.
Nikmatnya kopi klotok yang dibaringi dengan makanan ringan.
"Penggunaan bara tungku inilah yang membuat rasa dan aromanya berbeda. Saat proses merebus kopi, biasanya akan keluar bunyi klotok-klotok saat air sudah mendidih," sebutnya.
Kopi klotok tercetus di kalangan masyarakat Jogja. Kopi ini konon mirip dengan cara pembuatan pada kopi tradisional Turki, namun bedanya kopi Turki menggunakan ibrik dan kompor pasir.
"Di Jogya, selain menyajikan menu minuman kopi yang unik dan makanan yang lezat, suasana di warung kopi juga sangat asri dan tenang, karena banyak pepohonan hijau," sebutnya.
Proses pembuatan kopi klotok
"Inilah yang menjadikan banyak orang merasa betah untuk sekadar bersantai sambil menyeruput kopi di sini."
Disekitar UGM Yogyakarta, juga banyak warung kopi klotok, khususnya ke arah Jalan Kaliurang hingga Kilometer 16.
Jarak dari UGM Yogyakarta ke Warung kopi klotok sekitar 17 km dengan jarak tempuh kurang lebih 45 menit sampai 1 jam perjalanan.
"Untuk mencicip kopi unik ini tidak perlu merogoh kocek besar, hanya uang Rp5.000 saja untuk mendapatkan segelas kopi," kata Ganda.
Tempat nya asri, segar di kelilingi sawah, masyarakat kreatif, menjadikan semua areal produktif untuk perekonomiannya, salah satunya kopi klotok, dengan suguhan tradisional yang melegenda, kalau belum minum kopi klotok sepertinya perjalanan belum lengkap, kata Ganda Mora, Ketua Yayasan Sahabat Alam Rimba (Salamba) ngopi bersama dengan temannya Gafar asal Kalimantan Timur.
Tetapi, kopi juga bisa memiliki efek pada usus yang dapat mempercepat usus besar dan menyebabkan buang air besar, jika dalam keadaan perut kosong.
Jadi menurutnya, minum kopi dengan perut kosong tidak menyebabkan kerusakan pada perut, tetapi umumnya bisa saja dapat memicu mulas. Berbeda halnya jika meminum kopi klotok, kita juga bisa menambahkan susu atau krimer. (*)
Tags : kopi, minum kopi di pagi hari, minum kopi saat perut kosong, minum kopi dengan perut kosong memicu rasa buang air besar, aktivis ganda mora minum kopi klotok, kopi klotok jogyakarta ,