KAROLINA SHIINO, 26, dinobatkan sebagai Miss Jepang dua minggu lalu tetapi kemenangannya memicu debat publik karena ia bukan keturunan Jepang.
Pemenang kontes kecantikan Miss Jepang kelahiran Ukraina telah menyerahkan mahkotanya setelah sebuah tabloid melaporkan perselingkuhannya dengan seorang dokter yang sudah menikah.
Meskipun ada beberapa yang menyambut penobatan warga naturalisasi itu, ada pula mereka yang mengatakan dia tidak mewakili standar kecantikan tradisional Jepang.
Di tengah kehebohan itu, sebuah tabloid lokal menerbitkan laporan yang menuduh Shiino terlibat dalam perselingkuhan.
Artikel Shukan Bunshun melaporkan bahwa Shiino telah menjalin hubungan dengan seorang influencer sekaligus dokter yang sudah menikah. Pria itu belum memberikan komentar publik.
Dalam tanggapan awalnya pada laporan itu minggu lalu, pihak penyelenggara kontes kecantikan membela Shiino. Mereka mengatakan Shiino tidak tahu pria itu sudah menikah.
Namun pada Senin 6 Februari 2024, penyelenggara kontes mengatakan Shiino telah mengakui bahwa ia tahu pria itu sudah menikah dan mempunyai keluarga.
Ia sudah meminta maaf karena berbohong dan pihak penyelenggara menerima pengunduran dirinya dari gelar Miss Jepang, kata Asosiasi Miss Jepang.
Shiino juga meminta maaf kepada para penggemarnya dan masyarakat umum dalam sebuah pernyataan pada Senin lalu. Ia mengatakan dia bertindak seperti itu karena takut dan panik saat menanggapi laporan tersebut.
"Saya benar-benar minta maaf atas masalah besar yang saya sebabkan dan karena mengkhianati mereka yang mendukung saya," katanya.
Gelar Miss Jepang akan tetap kosong untuk sepanjang tahun ini, meskipun ada beberapa pemenang kedua.
Penobatan Karolina Shiino sebagai Miss Jepang memicu perdebatan.
“Ada hambatan soal ras dan sulit untuk diterima sebagai orang Jepang.”
Itulah yang diucapkan Karolina Shiino dalam bahasa Jepang yang lancar sambil menangis setelah dia dinobatkan sebagai Miss Jepang pada Senin (22/01).
Kompetisi tersebut menobatkan Shiino pada 22 Januari – orang pertama yang keturunan Eropa yang diberi kehormatan tersebut.
Ia lahir di Ukraina sebelum pindah bersama ibunya ke Jepang ketika dia berusia lima tahun dan mengambil nama belakang milik ayah tirinya yang merupakan orang Jepang.
Ia bisa berbicara dan menulis dalam bahasa Jepang dengan lancar dan menjadi warga negara naturalisasi pada 2022.
Setelah menerima gelar tersebut, ia mengatakan dalam pidatonya: "Saya telah ditolak sebagai orang Jepang berkali-kali, tetapi saya dipenuhi dengan rasa syukur karena diakui sebagai orang Jepang hari ini."
Kemenangan Carolina terjadi hampir 10 tahun setelah Ariana Miyamoto menjadi wanita blasteran pertama yang dinobatkan sebagai Miss Jepang pada 2015.
Sebagai perempuan yang memiliki ibu orang Jepang dan ayah keturunan Afrika-Amerika, kemenangan Miyamoto menimbulkan pertanyaan: apakah seseorang dari ras campuran berhak memenangkan kompetisi tersebut?
'Di mana Jepangnya?'
Tapi itu tahun 2015. Kini, sejumlah warga Jepang lebih geram dan menumpahkannya di media sosial karena Karolina Shiino bukan keturunan Jepang sama sekali.
"Orang yang terpilih sebagai Miss Jepang ini bahkan bukan campuran orang Jepang, tapi 100% murni Ukraina. Baiklah dia cantik, tapi ini 'Miss Japan'. Di mana Jepangnya?" sebut seorang warganet di X, yang sebelumnya bernama Twitter.
"Kalau dia setengah [Jepang], tentu tidak masalah. Tapi secara etnis dia 0% Jepang dan bahkan tidak lahir di Jepang," komentar warganet lainnya.
Ada pula yang mengatakan kemenangan Karolina Shiino mengirimkan “pesan yang salah” kepada orang-orang Jepang.
"Saya pikir orang Jepang secara alami (akan) mendapat pesan yang salah ketika orang berpenampilan Eropa disebut sebagai orang Jepang paling cantik."
Yang lain mempertanyakan apakah memilih model kelahiran Ukraina merupakan keputusan politik.
"Jika dia lahir di Rusia, dia tidak akan menang. Tidak mungkin. Tentu saja kriterianya sekarang adalah keputusan politik. Sungguh hari yang menyedihkan bagi Jepang," tulis salah satu warganet dengan nada menuduh.
'Dia lebih orang Jepang dari kami'
Ai Wada, penyelenggara kontes Miss Jepang Grand Prix mengatakan kepada BBC bahwa para juri telah memilih Karolina Shiino sebagai pemenang dengan "keyakinan penuh".
“Dia berbicara dan menulis dalam bahasa Jepang yang indah dan sopan,” kata Ai Wada. “Dia lebih orang Jepang daripada kami.”
Karolina Shiino telah mengumumkan di Instagram awal tahun lalu ketika dia menerima kewarganegaraan Jepang, bahwa dia "mungkin tidak terlihat seperti orang Jepang", tetapi dia telah "menjadi orang Jepang" karena dirinya besar di Jepang.
Dan saat menerima gelar Miss Jepang 2024, dia berujar bahwa memenangkan gelar tersebut adalah “sebuah mimpi”.
“Diakui sebagai orang Jepang dalam kompetisi ini membuat saya merasa bersyukur". (*)
Tags : Politik, Asia, Hubungan ras dan etnis, Perempuan, Jepang,