Momentum Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah, KNPI Riau dapat Air Zamzam dari Koleganya

LARSHEN YUNUS, Ketua DPD I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Riau mendapat oleh-oleh air Zamzam dari salah satu temannya ditengah Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah.

Sebelumnya Larshen Yunus mendengar salah satu temannya baru pulang dari pelaksanaan ibadah di Tanah Suci Makkah.

Ia pun lantas bertanya apakah temannya itu membawa oleh-oleh (air Zamzam) dari Tanah Suci Makkah.

Sumur air zam-zam tidak pernah surut meskipun tidak ada hujan.

Siapa yang tidak tahu air zam-zam, sebutnya.

"Pastinya hampir seluruh orang tahu dan mengenal air yang satu ini."

"Saya merasa bersyukur bisa memprolehnya dari salah satu kolega (Wartawan) yang baru saja usai pulang melakukan ibadah dari tanah Suci Makkah," kata Larshen Yunus, Ketua DPD KNPI Riau ini.

"Seluruh umat manusai setidaknya pernah mendengar bahwa sumur air zamzam tidak pernah surut meskipun tidak ada hujan."

"Selain itu, air zam-zam juga tidak pernah habis meski diambil oleh jutaan orang di seluruh dunia pada saat musim haji," katanya saat memperoleh sedikit air Zamzam yang diperolehnya, Kamis (3/4).

Sumur air zam-zam tidak pernah surut: Lokasi sumur air zamzam yang terletak di kawasan Masjidil Haram sebelah tenggara Ka'bah merupakan lokasi yang jarang terkena curah hujan.

Meskipun terletak di kawasan kering, namun air dalam sumur zam-zam tidak pernah habis atau surut.

Setiap musim haji tiba, setidaknya dua juta orang dari seluruh penjuru dunia datang ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.

Setiap jamaah setidaknya membawa pulang air zam-zam sekitar 5 liter. Air zam-zam juga digunakan oleh penduduk setempat (Arab Saudi) setiap harinya sebagai sumber air.

Kandungan mineral dalam air zam-zam: Jika kita lihat, air zam-zam seperti air biasa pada umumnya.

"Airnya bening, segar, dan tak berasa. Namun jika melihat dari kandungan mineral, air zam-zam jauh lebih unggul daripada air biasa."

Air zam-zam mengandung elemen-elemen alamiah sebesar 2000 miligram (mg) per liter. Sedangkan air biasa tidak akan lebih dari 260 mg per liter. Tentu saja itu membuktikan bahwa air zam-zam khasiatnya lebih unggul dari air biasa.

"Banyak sekali keistimewaan air zam-zam ini," diakui Larshen Yunus yang juga wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) KNPI Pusat Jakarta ini.

Larshen Yunus tidak lupa mengucapkan terimakasihnya ketika diberi sedikit air zamzam, kedua bola matanya terlihat berlinang bercampur rasa senang.

Ketika diberi air zamzam, Larshen tidak lupa berdoa (berhajat) sebelum meminumnya.

"Rasanya segar, sejuk dan tidak memiliki bau apapun," diakuinya sambil meminumnya tiga kali tegukan.

Usai meneguknya, Larshen pun terdiam sejenak (tidak lagi berbicara banyak). Berselang kemudian dirinya kembali mengucapkan terimakasih atas oleh-oleh yang diberikan.

"Begitu dahsyat bagi saya. Mengapa kolega saya ingat kepada saya dan memberikan air zam-zam yang sudah terkenal diseluruh dunia ini," ucapnya lagi.

"Semoga dengan mengkonsumsi air zamzam ini, kedepan kita semua semakin di berkati Tuhan, apalagi saat ini masih di bulan Syawal."

"Semoga kesehatan dan rezeki yang baik senantiasa menyertai saya dan kita semua, amin," ucap Larshen Yunus yang jebolan civitas Universitas Riau (UNRI) ini.

Ia pun berencana untuk memberikan (sisa) air zamzam yang diperolehnya itu kepada Ibu dan istrinya.

Larshen Yunus juga mengaku, telah mengetahui khasiat air zamzam sejak dirinya kecil adalah salah satu peninggalan sejarah tempo lalu dan erat kaitannya dengan kisah para Nabi.

"Keluarga saya ada yang Muslim, dari situ saya mengetahui khasiat air zamzam ini," celetuknya.

"Payah nak cakap lah, intinya awak berterimakasih ada teman (sepulang dari ibadah ke tanah suci Makkah) yang ingat dan sudih memberi air zamzam," katanya.

"Semoga temanku Surya Dharma Panjaitan, Pemred riaupagi.com menjadi haji mabrur sepulang ibadah ke tanah suci Makkah dan kita semua tentunya senantiasa dalam penyertaan Tuhan Yang Maha Esa, Aamiiin," tutupnya sambil mengucapkan berkali-kali termakasih lalu beranjak dari tempat duduk pamitan pulang ke rumahnya. (*)