MUHAMMAD AZKA FARHAN lulusan Sekolah Menengah Kejuruan [SMK] mengaku punya omzet capai ratusan juta rupiah per bulan.
Siapa sangka, kurikulum pendidikan di SMK ternyata bisa membawa siswanya menjalani bisnis hingga capai omzet hingga ratusan juta per bulan.
Siswa yang berhasil menjalani bisnis tersebut disapa Azka, telah memulai bisnis sejak duduk di bangku SMK. Hal ini dipengaruhi oleh kurikulum pendidikan di SMK yang diarahkan pada pembelajaran berbasis proyek atau project based learning (PBL).
Dengan cara ini siswa SMK diharapkan tidak hanya lebih siap untuk bekerja, tetapi juga berwirausaha. Model pembelajaran di SMK yang lebih banyak praktik dan lebih pada konsep PBL diakui Azka telah memberikan dampak yang luar biasa pada dirinya.
Terutama dalam pembentukan mental dan karakter kewirausahaan yang akhirnya memantapkan niat Azka untuk membangun usaha secara mandiri.
Pembelajaran yang lebih banyak praktik dan PBL juga membuatnya lebih kreatif dalam melihat peluang-peluang bisnis yang ada di sekitarnya.
"Kita jadi lebih kreatif menemukan ide-ide untuk menyelesaikan permasalahan. Apalagi saat praktik kerja lapangan (PKL), wawasan serta mental kita diasah. Kita bisa saling bertukar pikiran satu sama lain dan itu yang melatih mental saya dan sangat amat membantu saat menekuni kewirausahaan ini," kata Azka, dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud RI.
Membangun Pengalaman Sejak di Sekolah
Azka mengatakan, sejak di sekolah ia sudah mulai membangun berbagai pengalaman baik melalui proyek-proyek sekolah maupun PKL. Hal ini membuatnya semakin terasah.
Perlahan, pengalaman itu membuatnya bisa fokus belajar dan memulai usaha minuman kesehatan di usia yang sangat muda. Ia selalu berfikir jika masa muda harus dihabiskan untuk sesuatu yang bermanfaat.
"Jadi, ya tidak ada gengsi-gengsian apalagi foya-foya. Saya memilih fokus berwirausaha agar bisa selangkah lebih maju dibanding yang lain dan menuju kesuksesan lebih cepat," ucap Azka.
Menurutnya, ide usaha minuman kesehatan ini sendiri sebenarnya dimulai dari kebiasaan keluarga yang rutin meminum perasan lemon.
Terlebih saat itu, pandemi Covid-19 juga sedang cukup tinggi sehingga banyak orang mengonsumsi vitamin C.
"Saat Covid-19 saya sendiri merasakan manfaat sari lemon untuk tubuh. Dari situ muncul ide kenapa nggak jualan online sari lemon saja," terangnya.
Dukungan Keluarga & Sekolah untuk Bisnis OneD Lemon
Azka juga mengaku, bahwa bisnisnya banyak didukung oleh pelatihan kurikulum bisnis digital yang ada di sekolah. Saat itu pihak sekolah bekerja sama dengan salah satu platform bisnis digital terkemuka di Indonesia.
"Kurikulum di sekolah ini sangat membantu untuk siswa yang ingin bisnis online dan kurikulum bisnis digital ini sesuai dengan mata pelajaran yang ada di SMKN 9 Bandung," tuturnya.
Melalui kurikulum bisnis digital itu, Azka bisa mengembangkan bisnisnya. Mulai dari bagaimana cara membuka toko online hingga analisis pasar ketika sudah berjualan.
Selain melalui kurikulum, dukungan sekolah terhadap usaha yang dikembangkan Azka juga ditujukan dengan membawa produk OneD Lemon ke event-event kewirausahaan seperti pameran-pameran.
Kesempatan tersebut dimanfaatkan Azka untuk membuka relasi seluas-luasnya, termasuk menambah pengetahuan tentang kewirausahaan yang lebih luas.
"Dukungan sekolah lainnya itu seperti adanya class meeting, seminar bersama, mata pelajaran wirausaha, dan masih banyak lagi," ungkapnya.
Omzet Bisa Mencapai Rp 80-100 Juta per Bulan
Untuk omzetnya sendiri, lulusan SMKN 9 Bandung tahun 2022 ini terbilang memiliki pendapatan yang sudah fantastis.
"Untuk omzet per bulan tahun ini sedang menurun dibanding tahun lalu, yaitu sekitar Rp 80-100 juta per bulannya," ucap Azka.
Lelaki yang kini berstatus sebagai mahasiswa Jurusan Creativepreneurship, Bina Nusantara (Binus) Bandung ini, mengatakan tengah mengembangkan produk lain, seperti OneD Garlic Juice dan OneD extra olive oil.
Kini, bisnisnya sudah merambah ke berbagai wilayah di Indonesia. Minuman kesehatannya juga masuk ke sejumlah rumah sakit-rumah sakit di Bandung dan sejumlah daerah lainnya.
Bahkan, para reseller produk minuman Azka ini juga menyebar hingga ke seluruh Indonesia, bahkan beberapa reseller-nya berasal dari kalangan dokter.
"Saya juga sudah bekerja sama dengan salah satu industri makanan di Bandung. Jadi, produk OneD Lemon itu jadi bahan baku untuk salah satu industri makanan di bandung," papar Azka.
Ke depan, Azka mengatakan, akan terus menggeluti dunia wirausaha. Ia memiliki sejumlah rencana bisnis yang sudah ia susun selepas lulus kuliah nanti.
"Rencananya pengen buka showroom moge, bengkel motor moge, usaha lemon dikembangkan menjadi go internasional dan mau buka usaha usaha lain seperti bidang fesyen, food and beverage, dan punya kafe sendiri," tutur Azka tentang cita-citanya. (*)
Tags : kisah, inspiratif, smk, sekolah, bisnis, wirausaha, lulusan, omzet, kesehatan, minuman, lemon,