JAKARTA — Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim berharap para guru agar memiliki kepercayaan terhadap potensi yang dimiliki para siswanya. Kepercayaan guru terhadap potensi siswanya merupakan kunci dalam sebuah proses pendidikan.
"Guru diingatkan pentingnya percaya potensi siswa yang merupakan kunci proses pendidikan."
"Guru harus percaya terhadap potensi siswa," kata Nadiem, dalam siaran pers saat gelar wicara di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) di Universitas Islam Malang (Unisma), Ahad (28/8).
Nadiem yang biasa disapa Mas Menteri, mengatakan, kepercayaan itu sangat penting. Jika ada guru yang tidak percaya terhadap potensi siswa, termasuk siswa yang paling susah, maka guru itu tergolong tidak baik.
"Kalau guru tidak percaya bahwa murid yang paling disruptif, paling susah di kelas, paling lambat, anak-anak seperti itu, itu bukan guru yang baik," katanya. Guru yang berkompeten pun, lanjut Nadiem, akan dapat dikalahkan oleh guru dengan kualifikasi rendah, jika tidak menaruh kepercayaan kepada siswanya.
Nadiem beralasan, proses pembelajaran bukan perkara manual yang sederhana. Namun, harus ada pelibatan batin antara dosen dan guru sebagai pendidik, dengan siswa dan mahasiswanya sebagai peserta didik.
"Tanpa ada kedekatan batin, tidak punya rasa ingin tahu, pembelajaran tidak akan bisa terjadi," kata menteri kelahiran Singapura pada 38 tahun yang lalu itu.
Anak-anak akan bisa melakukan pembelajaran jika punya kedekatan batin dengan gurunya. Pelibatan batin juga menjadi alasan kenapa pengajar utama anak-anak sampai usia 9 tahun adalah orang tuanya. (*)
Tags : potensi siswa, bakat setiap orang, rakernas lp maarif nu, nadiem makarim,