ROKAN HILIR, RIAUPAGI.COM - Anto Butar-butar (50) hilang kontak saat bekerja sebagai nelayan mencari ikan di Sungai Nyamuk, Kepulauan Sungai Nyamuk, Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir. Keluarganya melaporkan kehilangan Anto ke aparat dan Basarnas Pekanbaru.
Kepala Kantor Basarnas Pekanbaru, I Nyoman Sidakarya mengatakan tim Gabungan Basarnas Pekanbaru masih melakukan upaya pencarian terhadap Anto Butarbutar (50).
"Anto mengalami kecelakaan sampan motor serta hilang kontak di Sungai Nyamuk, Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir. Saat ini kita masih melakukan pencarian," ujar Nyoman, Selasa (4/4).
Nyoman menyebutkan, peristiwa hilangnya Anton berawal saat dia berangkatke laut pada Sabtu (1/4) sekitar pukul 05.30 WIB. Namun, setelah 2 hari, dia tidak kunjung pulang ke rumah.
"Kemudian, pada Senin (3/4) sekitar pukul 16.15 Wib, Tim SAR Pekanbaru menerima informasi dari anggota Polairud bernama Sepel bahwa telah terjadi kecelakaan sampan motor dan hilang kontak di Perairan Sungai Nyamuk titik koordinat 2 26.103' N 100 52.239' E Heading 16.36° Jarak Dari LKP 17,51 Nm," katanya.
Saat itu korban pergi naik sampan motor sendirian, sedangkan temannya Andoko datang terlambat. Kepolisian dan Basarnas langsung bergerak mencari keberadaan Anto.
"Informasinya korban ini bekerja bersama Pheng Huat alias Okim sebagai nelayan. Tetapi dia berangkat sendirian. Semoga korban segera ditemukan degan selamat," pungkasnya.
4 hari nelayan terombang-ambing
Selama 4 hari Anto Butarbutar, nelayan yang hilang di Perairan Sungai Nyamuk, Kecamatan Sinaboi, Rokan Hilir, sempat terombang ambing akhirnya ditemukan.
"Nelayan itu ditemukan selamat setelah empat hari terombang-ambing di laut," kata Kepala Basarnas Pekanbaru, I Nyoman Sidakarya menambahkan Anto ditemukan sekitar pukul 10.45 WIB, Selasa (4/4/2023) tadi.
"Anto Butarbutar ditemukan oleh Tim SAR Gabungan dalam keadaan selamat pada pukul 10.45 WIB. Korban ditemukan sejauh 22,99 NM arah utara dari lokasi kejadian dan langsung dievakuasi dan dibawa ke Bagansiapiapi," terangnya.
Anto yang sebelumnya berlayar menggunakan kapal boat seorang diri kehabisan BBM dan mengalami masalah pada mesin. Sehingga tidak bisa pulang ke daratan.
"Awalnya kehabisan BBM, ada trouble pada mesin kapal. Ditambah tidak adanya kompas atau alat navigasi, begitu juga alat komunikasi," tambahnya.
Sidakarya mengatakan, dengan ditemukanya korban maka Ops SAR dinyatakan selesai dan ditutup. Tim yang tergabung dalam Operasi SAR tersebut juga kembali ke kesatuan masing-masing.
Berdasarkan keterangan saksi, pada Sabtu pagi, korban bersama tiga rekannya berangkat menggunakan kapal boat untuk memeriksa tiang bubu di perairan Sungai Nyamuk.
"Korban membawa boat sendiri karena rekannya yang biasa bersama korban terlambat datang. Sedangkan dua temannya yakni Rin dan Andoko menggunakan boat berbeda," terangnya.
Biasanya, pada pukul 12.00 WIB siang hari, mereka telah pulang. Namun pada Sabtu siang itu, yang pulang hanya Rin dan Andoko. Sedangkan Anto yang membawa boat seorang diri tidak kunjung pulang hingga Senin kemarin dan tidak bisa dihubungi.
Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan korban dalam kondisi selamat beserta kapal boatnya yang dalam keadaan mati karena masalah mesin dan kehabisan BBM. Saat ini korban beserta kapal boat tersebut tengah dievakuasi dan dibawa ke Bagansiapiapi. (rp.abd/*)
Editor: Surya Dharma
Tags : nelayan hilang, nelayan cari ikan, rohil, basarnas sisir perairan sungai nyamuk Rohil, basarnas cari nelayan hilang, news daerah,