"Di bulan suci Ramadan umat Islam menjalankan kewajiban ibadah puasa yang identik dengan menahan lapar, haus dan kenikmatan duniawi lainnya mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Di balik semua itu, ada banyak kenikmatan yang hanya didapatkan orang puasa"
ulan Ramadhan ialah bulan yang suci. Maka orang-orang yang mampu merasakan indahnya bulan Ramadhan, nikmatnya bulan Ramadhan dan nikmatnya beribadah di bulan Ramadhan hanyalah orang-orang yang senantiasa mampu menjaga kesucian dirinya. Masuk bulan Ramadhan, namun tidak mampu menjaga kesucian, akan menjadi hambatan yang sangat serius bagi kaum muslimin untuk bisa merasakan indah dan nikmatnya Ramadhan sampai diakhir bulan.
يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah/2: 183)
Ada lima hal bagi setiap muslim yang perlu dijaga kesuciannya. Pertama ialah kesucian secara fisik. Harus bisa memastikan badan dalam keadaan bersih dan suci. Begitupun harus bisa memastikan, pakaian, kendaraan dalam keadaan bersih dan suci. Sama halnya dengan kebersihan rumah, masjid, di mana kita melaksanakan ibadah selama Ramadhan.
Kedua yakni kesucian dari dosa-dosa yang telah dikerjakan. Dosa ada yang kecil dan besar. Namun yang pasti dosa itu akan menjadi hambatan yang paling serius bagi setiap orang yang ingin merasakan betapa nikmatnya menjalankan puasa, menjalankan tarawih, menjalankan i’tikaf. Dosa kecil bisa dihapuskan dengan amal shaleh. Sedang dosa besar tidak ada cara lain untuk menghapusnya selain bertaubat pada Allah. Bila seorang mempunyai dosa setinggi langit, sedalam samudra dan seluas alam semesta, tentu apabila ia mau bertaubat maka ampunan Allah lebih luas dari dosa-dosanya.
Ketiga ialah membersihkan hati dari penyakit-penyakit hati. Ada rasa iri, tidak senang dengan kenikmatan orang lain. Dengki, menginginkan kenikmatan yang dimiliki orang lain hilang. Sombong, merasa diri lebih baik dari orang lain. Riya, ia yang suka memamerkan kelebihan-kelebihan dan kebaik-kebaikan pada orang lain, dan lain sebagainya dalam Qur’an disebutkan.
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ (10)
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” QS. Al-Baqarah (2): 10
Keempat mensucikan dirinya dari perbuatan dan aktivitas yang tidak ada manfaatnya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ.
“Dari Abu Hurairah dia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: ‘Diantara tanda baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya’.”
HR. Tirmidzi No. 2239
Salah satu tanda baiknya keislaman seseorang bukan dari meninggalkan hal-hal yang terlarang. Bila seorang muslim bisa meninggalkan minuman keras, pencurian, perjudian itu hal yang wajar dan biasa. Sebab yang demikian itu sudah jelas larangannya dalam Qur’an dan hadis. Namun ukuran kebaikan seorang muslim itu ialah seberapa mampu ia meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak ada gunanya. Boleh jadi perbuatan itu boleh dan tidak berdosa bila dilakukan. Namun ukurannya ialah sebagaimana bisa seorang itu meninggalkan aktivitas-aktivitas yang tidak berguna.
Terakhir, mensucikan niat atau motivasi selain daripada Allah swt. Barangkali masih ada dari ibadah yang dilakukan dengan niat selain pada Allah swt, maka yang demikian itu harus segera dibersihkan. Niat adalah hal yang sangat pokok untuk dapat merasakan indahnya bulan Ramadhan. Ibadah hanya untuk mengharap ridha Allah swt, dan menjadi pribadi-pribadi yang semakin beriman dan bertakwa kepada Allah swt.
Kenikmatannya didapatkan orang puasa
Semua pasti tahu di bulan suci Ramadan umat Islam menjalankan kewajiban ibadah puasa yang identik dengan menahan lapar, haus dan kenikmatan duniawi lainnya mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Di balik semua itu, ada banyak kenikmatan yang hanya didapatkan orang puasa.
Ironisnya, banyak orang puasa yang belum menyadari sepenuhnya kenikmatan yang didapat selama menjalankan ibadah puasa. Padahal, nikmat itu ada di depan mata. Okezone telah mewawancarai Ustadz Fathurrahman, untuk mengulas hal ini. Berikut Jawabannya:
“Nikmatnya banyak. Menjaga hawa nafsu sendiri nikmat, berpuasa mendapatkan kesehatan, pandangan mata terkontrol, ucapan tertata, dihapuskan dosa, mendapatkan Kenikmatan ketika berbuka dan dapat masuk surga bagi orang orang yang berpuasa,” kata Ustadz Fathurrahman.
1. Kenikmatan Menjaga Hawa Nafsu
Seorang muslim diwajibkan berpuasa selama satu bulan penuh dibulan Ramadan, agar dapat menguasai dan mengalahkan hawa nafsunya. Di dalam bulan Ramadan ini, seorang muslim diminta untuk menjauhi makan dan minum, juga suami istri diminta untuk menjauhi hubungan badan selama menjalankan puasa. Ketiga hal tersebut, yaitu makan, minum dan hubungan seksual, tak lain merupakan kenikmatan-kenikmatan duniawi yang paling banyak dicari dan dikejar oleh manusia.
2. Kenikmatan Kesehatan
Menurut ilmu kedokteran dari beberapa hasil penelitian, ditemukan sejumlah manfaat menjalankan puasa untuk kesehatan, di antaranya dapat membuang racun-racun dalam tubuh melalui proses detoksifikasi ketika seseorang berpuasa, dengan berpuasa dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dimana fungsi dari sel-sel getah bening akan membaik 10 kali lipat, dan bagi penderita sakit maag dapat sembuh dan terbebas dari keluhan yang dirasakannya. Rasulullah Nabi Muhammad SAW pernah bersabda. “Berpuasalah, maka engkau akan sehat (HR. Thabrani)”.
3. Kenikmatan Berbuka Puasa
Dengan berbuka puasa umat akan mendapatkan nikmat yang telah Allah berikan kepadanya. kembali dihalalkan Allah untuknya, berupa makanan, minuman dan persetubuhan, mengingat hal-hal tersebut sebelumnya diharamkan bagi orang puasa.
4. Nikmat dihapuskannya Dosa
“Siapa (orang) yang berpuasa bulan Ramadan karena percaya dan benar-benar mengharap pahala dari Allah SWT, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni oleh Allah SWT.” (Imam Bukhari dan Imam Muslim).
5. Nikmat Masuk Surganya Allah
“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama Ar-Royyaan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka,’Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut.”(HR Bukhari dan Muslim).
Sungguh banyak kenikmatan yang didapat orang puasa saat menjalankan ibadah. Lantas bagaimana cara mendapatkannya? Ustadz Fathurrahman mengatakan,“Caranya dengan menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi segala larangan-Nya. Sebisa mungkin kita gunakan anggota tubuh kita dalam kebaikan, digerakkan sesuai tujuan diciptakannya. Tentunya ini semua ada ilmunya kan. Makanya mempelajari ilmu agama itu penting. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.”
'Takjil diserbu'
Warga pun ramai-ramai menyambangi lapak pedagang takjil di berbagai kawasan pasar. Mereka datang jelang waktu berbuka puasa.
Pantauan dilapangan sejak pukul 16.45 WIB, suasana kawasan pasar lebih ramai dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Meski kondisi cuaca gerimis ringan, terkadang panas terik di sore hari namun warga tetap berkeliling mencari jajanan yang hendak mereka beli.
Salah satu pembeli yang datang, Ahmad (30), mengatakan dirinya selalu membeli takjil selama berpuasa di kawasan ini.
"Saya kalau puasa memang ke sini. Nggak seramai kayak dulu memang ya cuma mau gimana lagi," kata Ahmad.
Rata-rata, warga memang mencari makanan ringan untuk berbuka puasa. Gorengan seperti risol, martabak telur, hingga tahu goreng masih menjadi favorit warga.
Penjual juga menjajakan sosis bakar, otak-otak bakar, makanan berat seperti ayam bakar hingga kue tradisional seperti putu ayu dan combro.
Tak ketinggalan, kolak, es buah hingga es semangka India juga dijual di sini. Semuanya bisa didapat dengan harga yang terjangkau.
"Gorengan semuanya Rp2.500 (per buah). Minuman ini (es buah) Rp5.000 sama ada yang Rp10.000," kata Siska (40), salah seorang penjual takjil dibilangan JalanPaus Pekanbaru..
Pedagang takjil penuhi berbagai tempat serta ruas jalan
Pedagang takjil penuhi berbagai tempat serta ruas jalan di Pekanbaru. Salah satunya di sepanjang Jalan WR Supratman/Pattimura. Para pedagang menjajakan berbagai macam makanan dan minuman sebagai menu untuk berbuka puasa.
Beraneka ragam takjil dijual di pinggir Jalan WR Supratman, mulai dari cendol, es kelapa muda, es buah, mie goreng, gorengan, lauk pauk, lotek, makanan khas beberapa daerah seperti nasi bakar dan berbagai macam makanan dan minuman lainnya.
Para pedagang mulai memadati kawasan WR Supratman siang menjelang sore. Pukul 16.00 WIB mulai dipadati para pembeli.
"Alhamdulillah ramai. Kalau cuaca bagus in sya Allah cukuplah (untung). ini berkah Ramadan," ungkap Herawati, pedagang takjil di Jalan WR Supratman.
Menurutnya, meskipun penjual takjil ramai tapi tidak membuat surut menjajakan jualannya. Pasalnya, semakin banyak warga yang memburu takjil, maka semakin banyak pula pembelinya.
Heri mengatakan, bahwa harga yang dijual di pasar Ramadhan tersebut sangat terjangkau. Untuk jenis gorengan itu ada yang Rp5.000 dapat tiga. Dan juga ada yang harganya Rp1.000 dapat lima. Tergantung ukuran atau besarnya.
Bahkan ada juga yang jual nasi atau lauk pauk hingga belasan ribu. Meski begitu, harga yang ditawarkan sesuai dengan porsinya, sebutnya.
Roni seorang pembeli takjil di WR Supratman tersebut mengaku, selama Ramadan, Ia selalu menyempatkan diri untuk membeli menu buka puasa di tempat tersebut.
Menurutnya, makanan dan minuman yang dijual sangat praktis dan tinggal santap. Untuk itu, dirinya selalu menyempatkan untuk membeli takjil di lokasi tersebut.
"Hampir tiap sore pulang kerja saya selalu singgah di sini untuk membeli menu berbuka puasa. Disini pilihan menunya banyak sekali. Tinggal pilih kita," sebutnya. (*)
Tags : takjil, takjil berbuka puasa, Ramadan 1443H, ramadan 2022, suasana sentra takjil benhil, Ramadhan di Pekanbaru, Sorotan, sentra takjil benhil, takjil puasa,