PEKANBARU - Direktur Utama Bank Riau Kepri, Andi Buchari menyatakan selama satu tahun 2019-2020 nilai laba Bank Riau Kepri tumbuh sebesar 45 persen dengan nilai laba kotor Rp640 miliar. Sedangkan untuk aset, tumbuh sebesar 11,45 persen dengan nilai aset Rp 28,2 triliun.
"Tentu harapan kita setelah total menjadi syariah dukungan masyarakat semakin besar dan ini hal yang positif," kata Andi Buchari pada wartawan, Senin (22/3) lalu.
Bank Riau Kepri menuju konversi ke syariah dari konvensional, namun sejak 2004 sudah ada unit syariah. "Intinya satu, akad. Yang membedakan itu ada akad perjanjian, baik dari sisi penyimpanan maupun penyaluran dana. Itu intinya. Misalnya dalam penyaluran dana tidak boleh keluar dari aturan syariah. Kita punya konsep Maghrib: maysir, gharar, riba dan batil. Artinya bank yang didasarkan pada konsep syariah tidak boleh terkait dengan judi dan riba," katanya menjelaskan.
Ia juga menjelaskan keuntungan yang bisa didapat di Bank Syariah dibanding bank konvensional. "Kalau konvensional misal anda bawa Rp 100 juta dengan bunga 7 persen dapat tujuh juta satu tahun. Kalau syariah kita bagi hasil, 80 untuk nasabah 20 untuk bank. Kalau konvensional itu bisa memastikan sedangkan syariah kita tidak bisa memastikan. Karena tidak ada yang tahu apa yang terjadi di depan," katanya.
Soal peminjaman, menurutnya, kalau konvensional ada kredit investasi dan modal kerja dan kalau syariah banyak produknya. Secara garis besar ada tiga: bagi hasil, jual beli dan sewa menyewa. (rp.efy/*)
Tags : Nilai Laba, Bank Riau Kepri, Laba Tumbuh Sebesar 45 Persen,