JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pemerintah akan putuskan kepastian Idul Adha 1444 H pada 18 Juni 2023.
NU dan Pemerintah akan putuskan Idul Adha usai sidang isbat.
PBNU dengan Pemerintah akan mengeluarkan keputusan kapan Idul Adha 1444 H menunggu Sidang Isbat Kementerian Agama (Kemenang) untuk menentukan awal Dzulhijah.
Namun sambil menunggu keputusan pasti pemerintah melalui sidang isbat, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengeluarkan Informasi Hilal Awal Dzulhijah 1444 H.
Diprediksi informasi hilal awal Dzulhijah jatuh pada 29 Zulkaidah 1444 H.
Artinya besar kemungkinan Idul Adha 1444 H versi pemerintah akan jatuh pada 29 Juni 2023.
Berbeda dengan Muhammadiyah, yang telah menetapkan Idul Adha jatuh pada 28 Juni 2023.
Sebagai informasi, menurut LF BPNU, hilal 29 Zulkaidah 1444 H sudah berada di atas ufuk. Yakni tepatnya +0 derajat 59 menit 23 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.
Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Ahad Kliwon 18 Juni 2023 M pukul 11:37:22 WIB.
Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 23 derajat 28 menit 23 detik utara titik barat.
Sedangkan letak hilal pada posisi 28 derajat 06 menit 34 detik utara titik barat.
Adapun kedudukan hilal berada pada 4 derajat 38 menit 10 detik utara Matahari dalam keadaan miring ke utara dengan elongasi 5 derajat 08 menit 27 detik. Sementara lama hilal 7 menit 07 detik.
Berdasarkan metode falak yang sama pula, maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan dengan tinggi hilal mar’i +0 derajat 04 menit, elongasi 4 derajat 33 menit, dan lama hilal di atas ufuk 1 menit 40 detik.
Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Lhoknga, Provinsi Aceh dengan tinggi hilal di atas ufuk +2 derajat 16 menit, elongasi 5 derajat 29 menit, dan lama hilal 12 menit 57 detik.
Dari data di atas, ketinggian hilal di seluruh Indonesia sudah positif.
Artinya, hilal berada di atas ufuk pada saat matahari terbenam.
Namun, masih dilaman linggaupos.disway.id, tinggi hilal dan sudut elongasi belum memenuhi kriteria imkan rukyah NU, yaitu tinggi 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Menurut LF PBNU dikutip dari nu.or.id, Idul Adha 2023 /1444 H berpotensi besar akan terjadi pada Kamis, 29 Juni 2023.
Hal ini mengingat data hilal pada 29 Zulkaidah 1444 H atau bertepatan dengan Minggu 18 Juni 2023, masih berada di bawah imkan rukyah.
Yakni 0 derajat 59 menit 23 detik dengan elongasi 5 derajat 08 menit 27 detik.
Dari data di atas, hilal kemungkinan besar tidak dapat terlihat pada saat rukyatul hilal pada Minggu 18 Juni 2023.
Dengan begitu, maka akhir bulan Zulkaidah 1444 H akan digenapkan menjadi 30 hari (istikmal). Artinya, awal Zulhijah 1444 H akan bertepatan pada Selasa, 20 Juni 2023 sehingga, Idul Adha 2023, 10 Zulhijah 1444 H kemungkinan besar akan terjadi pada Kamis, 29 Juni 2023.
Namun, ditegaskan bahwa untuk kepastian kapan awal Zulhijah dan hari raya Idul Adha 1444 H, harus menunggu hasil sidang isbat pemerintah dan ikhbar PBNU yang akan disampaikan pada Minggu 18 Juni 2023. (*)
Tags : lebaran haji, idul adha, muhammadiyah, pemerintah, pbnu ,